Oleh: Abu Mush’ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT)
Alhamdulillahirabbil ‘Aalamiin atas nikmat yang diberikan Allah SWT Aya Sophia pun kembali menjadi Masjid. Dulu pada tahun 1934 dirubah oleh Mustafa Kemal Atturk menjadi Museum.
Maklum pada saat itu Mustafa sangat anti segalanya yang berbau Islam berbau Khilafah. Khilafah harus dihancurkan karena Khilafah pelindung Kaum Muslimin.
Islam harus dijauhkan dari politik. jika Islam disatukan dengan politik, Khilafah tegak kembali. Jika ingin maju tegakkan lah sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan.
Barat sekuler makanya Barat maju. Negeri-negeri Kaum Muslimin pun harus sekuler agar maju. Mustafa memulai serangannya kepada Islam dengan melakukan aksi DeIslamisasi.
Hari pertama sekularisasi, Mustafa menjadi Presiden dan kemudian memerintahkan Masjid Aya Sofia menjadi musium, kaum wanita harus dilepas jilbab dan kerudungnya dan adzan dalam bahasa Arab diganti menjadi bahasa Turki.
Kejahatan Mustafa bukan main kepalang akibatnya ketika meninggal dunia, jenazahnya ditolak atau dimentahkan oleh Bumi. Mustafa bukan sekedar menjauhkan Khilafah dari Kaum Muslimin tetapi juga merusak ajaran-ajaran Islam.
Maka jika Aya Sophia berhasil diMasjidkan kembali, usaha-usaha pembebasan terhadap Masjid lainnya harus dilakukan. Seperti Masjid Al Aqsho yang dipandang sebagai Masjid tersuci ketiga Kaum Muslimin sesudah Masjidil Haram dan Masjidil Nabawi.
Pembebasan ini akan terjadi bila Kaum Muslimin bersatu dalam satu kepemimpinan yakni Khilafah. Khilafah akan memerangi zionis Israel yang selama ini merusak kesucian Masjid Al Aqhso.
Melarang Pemuda Muslim beribadah di dalamnya, membangun terowongan dengan sengaja untuk meruntuhkan Masjid, membunuh kaum lelaki dan melecehkan para wanita (Muslimahnya). Ketika Khilafah tegak Khilafah akan mengambil alih Palestina seperti dulu dilakukan oleh pasukan Khalifah Umar bin Khattab ra dan Sultan Shalahuddin Al Ayyubi.
Belum ada negara kebangsaan yang mampu mencetak sejarah ini karena mereka dirancang oleh Barat untuk tidak bisa bersatu. Adanya negara bangsa hanya mempertebal nasionalisme yang akan menghadang persatuan Kaum Muslimin dalam Kekhilafahan Islam.
Namun tidak bisa dipungkiri kesadaran Umat untuk kembali bersatu menegakkan Khilafah semakin hari semakin membesar. Banyak peristiwa politik yang akan menyatukan Kaum Muslimin dalam satu kepemimpinan karena satu visi dan misi. Seperti persatuan Kaum Muslimin melawan penista Al Qur’an.
Maka persatuan Kaum Muslimin bukan mustahil. Khilafah runtuh pada tanggal 3 Maret 1924 (96 tahun), Aya Sofia menjadi musium selama 86 tahun.
Tanda-tanda kemenangan segera datang. Bisa jadi Khilafah tegak 4 tahun lagi pada tahun 2024. Analisis hadisnya didasarkan pada hadis setiap 100 tahun ada golongan Kaum Muslimin yang Allah SWT kuatkan untuk menolong agama ini.
Kaum itu bisa saja dalam bentuk Khalifah dan Sistem Khilafahnya yang kedua. Namun semua tergantung makar Allah SWT. Kaum Muslimin cukup berikhtiar semaksimal mungkin agar Allah SWT ridho dan menolongkan pertolongan-Nya. []
Bumi Allah SWT, 13 Juli 2020