Khilafah solusi Solutif di Tengah Pandemi

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Siti Farihatin, S.sos ( Guru KOBER dan Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam)

Pandemi covid-19 menjadikan krisis ekonomi di dunia, termasuk Indonesia. Krisis ekonomi global ini menjadi titik point dan ancaman yang luar biasa untuk ekonomi global. Kepala ekonomi CIMB Niaga, Adrian Panggabean melihat krisis 2020 merupakan krisis yang mempunyai karakteriatik yang berbeda dibanding krisis tahun 1997-1198 bahkan krisia tahun 2008. Menurutnya dibutuhkan solusi yang global untuk menangani krisis tersebut.

“Solusi global diperlukan guna mengatasi krisis ekonomi 2020 yang terjadi akibat pandemi Covid-19,” kata Adrian dalam diskusi virtual bertajuk ‘Mendulang Profit dari Saham-Saham BUMN Pasca Covid-19’, di Jakarta, Ahad (26/4). Dilansir dari Republika.com (27/04/2020)

Banyak sekali solusi-solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah global ini, salah satunya dari Presiden Asian Developmemt Bank (ADB) Masatsugu Asakawa meluncurkan panel tingkat tinggi yang beranggotakan para ahli di bidang ekonomi, keuangan dan kesehatan untuk membatu para menteri, gubernur pejabat dan para senior dari Asia Tenggara untuk mengidentifikasi masalah yang akan muncul setelah pandemi covid-19.

“Kami memberikan ruang bagi para menteri dan ahli terkemuka untuk membahas beragam tantangan akibat Covid-19 dan mengidentifikasi berbagai aspek yang layak dikaji lebih lanjut,” ujar Asakawa di dalam keterangan tertulis yang dikutip Kontan.co.id, Kamis (11/6).

Acara ini diikuti oleh para pejabat senior dari tiga perekonomian terbesar di Asia Tenggara, yaitu Menteri Keuangan Indonesia dan Gubernur ADB Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Filipina dan Gubernur ADB Carlos G. Dominguez, dan Gubernur Bank Sentral Thailand Veerathai Santiprabhob. Tak hanya itu, Gubernur Bank Sentral Filipina yang merangkap sebagai Gubernur Alternatif ADB Benjamin Diokno, dan Sekretaris Perencanaan Sosioekonomi Filipina Karl Chua juga ikut bergabung.

Acara ini membahas tentang bagaiamana langkah cepat yang akan dilakukan terkait solusi setelah pandemi, terkait dengan bagaimana langkah tepat jangkah menengah hingga jangka panjang untuk mengatasi dampak kesehatan, sosial, ekonomi dan keuangan akibat pandemi covid-19.

Indonesia telah mendapatkan bantuan Indonesia sebesar US$ 1,5 miliar sebagai respons kontrasiklus dan hibah senilai US$ 3 juta sebagai dukungan tanggap darurat bagi pemerintah di sektor kesehatan.

Lalu apakah langkah-langkah yang mereka tempuh memberikan dampak yang signifikan untuk mengatasi berbagai masalah dalam bidang kesehatan, ekonomi, sosial bahkan keuangan akibat pandemi? Atau bahkan bisa menyelesaikan krisis global yang sudah mencekik rakyat?

Kita membutuhkan solusi alternatif untuk mengatasi pandemi global ini yang memberikan dampak diberbagai bidang khususnya dalam bidang kesehatan dan ekonomi. Solusi yang sejatinya adalah solusi yang ampuh yang berasal dari sang pencipta yang sejatinya Dia-lah yabg berhak membuat hukum untuk diterapkan.

Islam memberikan solusi yang solutif untuk mengatasi pandemi, khususnya dalam mengatasi krisis global. Khilafah memberikan solusi yang tidak setengah-setengah dalam mengatasi wabah. Ketika wabah muncul kebijakan Khilafah jelas harus lockdown secara total wilayah yang terdampak sehingga wilayah yang masih berada zona hijau bisa melakukan aktivitas.

Bagaiaman dengan ekonomi, dalam Islam jelas pengaturannya. Ada pos dalam masing-masing pengaturannya antara lain, yang pertama, Pos pengelolaan kepemilikan negara seperti harta ghanimah, fai’, khumus, kharaj, jizyah 1/5 harta rikaz, harta orang yang tidak memiliki ahli waris dan tanah hak milik negara

Kedua, Pos kepemilikan umum yang meliputi sumber daya alam yang melimpah yang diperuntukkan untuk masyarakat umum secara cuma-cuma, hanya saja untuk pengelolaan kepemilikan umum tersebut tetap menjadi tanggung jawab negara untuk mengelolahnya. Sumber daya alam ini juga bisa di ekspor sehingga hasil dari ekspor tersebut bisa dialokasikan untuk penyediaan pelayanan seperti kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya.

Ketiga, Pos pengelolaan zakat maal (zakat peternakan, pertanian, emas dan perak, barang tambang, perniagaan, barang temuan(rikaz), dan zakat profesi).

Begitulah gambaran bagaimana Islam dengan dengan negara Khilafah mengatasi pandemi, solusi alternatif yang solusif yang mampu mengatasi problematika umat. Negara Khilafah menjadi garda terdepan untuk mewujudkan kesejahteraan umat. Dan sistem ini adalah sistem yang shahih yang datang dari yang Kholiq. Sistem yang menjadikan rahmatan lil alamiin ketika diterapkan, dan sistem ini merupakan kewajiban untuk menegakkannya.

Akankah kita ragu untuk menerapkan sistem shohih ini, mari bersama-sama menjadikan sistem ini tegak di muka bumi agar jargon Islam rahmatan lil alamiin akan terwujud. Allahu ‘Alam.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *