Khilafah Bukan Isme

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Endah Husna

Terus saja musuh Islam mencari celah untuk menyingkirkan Islam dari muka bumi ini. Berbagai upaya yang mereka lakukan, ibarat menuang air lautan kedalam gelas sloki yang kecil sekali. Yang artinya, mustahil terjadi selama-lamanya. Begitupun upaya pengesahan RUU HIP yang diusulkan oleh PDI P sendiri bahwa namanya akan diganti menjadi RUU PIP, judul ini akan diganti karena banyak yang menolak, tapi hakikat isinya sama saja, menolak Islam utamanya tentang Khilafah, satu-satunya nama bentuk pemerintahan yang disyariatkan oleh Islam.

Berbicara tentang Khilafah, Sekretaris Jenderal PDI P Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisya pada Ahad 14 Juni 2020 menyampaikan, “PDI Perjuangan setuju penegasan larangan terhadap ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, seperti marxisme-komunisme, kapitalisme-liberalisme, radikalisme, serta bentuk khilafahisme, akan kami tambahkan dalam Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologk Pancasila,”. ( https://nasional.kompas.com/read/2020/06/14/15363181/pdi-p-setuju-tambah-larangan-terhadap-komunisme-sebagai-konsideran-ruu-hip?page=all )

Sungguh ini adalah bentuk pelecehan terhadap Syariat Allah SWT. Pernyataan ini juga bentuk kedunguan akut tingkat tinggi. Lagi-lagi ajaran Islam di olok-olok, dihinakan, dikambinghitamkan. Memang inilah agenda mereka, berusaha masuk ke Undang- Undang untuk bisa menyingkirkan Islam.

Mengenal kata Khilafah merupakan hal yang penting, karena Khilafah termasuk ke dalam ajaran Islam. Khilafah adalah sistem pemerintahan dalam Islam, yang menggunakan Alquran dan Assunnah sebagai dasar dalam mengatur pemerintahan atau negara. Khilafah berasal dari Allah SWT, wajib hukumnya untuk menegakkannya, sebagaimana wajibnya menegakkan shalat lima waktu. Adapun dalilnya adalah dalam Firman Allah SWT dalam Alquran Surat Albaqarah 2:30, yang artinya “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi.” “Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senatiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau!” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.”
Para ulama ahlu sunnah wal jamaah menyatakan bahwasannya Surat Albaqarah ayat 30 diatas adalah ayat asal yang digunakan dalil para ulama ahlu sunnah wa jamaah atas wajibnya kaum muslim mengangkat seorang Imam atau Khalifah.

Kemudian pernyataan bahwa Khilafah adalah Isme, sebagaimana yang dituduhkan Hasto. Dikutip dari Wikipedia bahasa indonesia, Isme adalah suatu paham, ajaran atau kepercayaan. Dari arti isme ini maka tidak benar jika Khilafah sebagai Syariat Allah SWT, dituduh sebagai paham sesorang yang bertentangan dengan Pancasila. Khilafah adalah wahyu dari Allah SWT. Pancasila dari siapa?

Khilafah berasal dari Ideologi Islam, satu-satunya ideologi shahih yang mengakui 100% akan keberadaan Allah SWT. Berbeda dengan Ideologi Kapitalisme yang sekarang diterapkan, adalah ideologi yang batil karena mengakui keberadaan Allah SWT hanya 50%. Karena yang menjadi dasar ideologi ini adalah memisahkan Agama (Read: Islam) dari seluruh aspek kehidupan. Jauh berbeda lagi dengan ideologi Komunis sosialis, yang tidak mengakui adanya pencipta. Inilah sepintas tentang tiga ideologi yang ada di dunia.

Meyakinkan kembali bahwa Khilafah adalah ajaran Islam yang berasal dari Wahyu Allah, bukan isme-isme yang mereka tuduhkan itu. Banggalah dengan turut memperjuangkan tegaknya khilafah sebagai wujud keimanan untuk menegakkkan syariat Allah SWT dimuka bumi yang membawa Rahmat atas seluruh alam, meski tantangan kian menghadang . Karena khilafah adalah institusi yang amanah, bukan institusi yang pongah. Karena khilafah janji Allah yang pasti, bukan janji manusia yang sering lalai.
Wallahu a’lam biasshawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *