Keteguhan Keluarga Muslim Cinta Syariah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Desi Rahmawati

 

Tak bisa dipungkiri sebagian besar keluarga muslim hari ini mulai terdorong untuk membangun keluarga cinta Rasul cinta Syariah. Keluarga yang tidak hanya bertujuan mengejar kebahagiaan hidup di dunia tetapi juga mengejar ridho Alloh SWT dan surga Nya kelak. Apalagi setelah menyaksikan kegagalan kapitalisme sekuler yang gagal membawa kesejahteraan bagi dunia. Dalam kondisi seperti ini keluarga muslim makin menyadari kebutuhan untuk mengenali agamanya.Namun tidak semudah membalikkan tangan di tengah semangatnya keluarga muslim mempelajari Islam, narasi kontra radikalisme justru digulirkan kembali di tengah masyarakat yang disematkan pada ajaran Islam dan Umat Muslim.

 

Mengapa narasi radikalisme selalu mengarah pada umat muslim? Bagaimanakah sikap keluarga muslim menghadapinya?

 

Isu radikalisme merupakan program deradikalisasi yang dijalankan dunia barat, dalam strategi politiknya mereka menyematkan kata radikalisme pada Islam dan ajarannya yang berlawanan dengan kapitalisme sekuler yang diemban oleh barat.

 

Sekulerisme oleh barat dimaksudkan untuk memisahkan agama dari kehidupan. Siapa saja yang menjadikan agama sebagai dasar berpikir untuk kehidupan akan dicap sebagai kaum radikal yang wajib dimusuhi. Sebaliknya siapa saja yang berpikir sekuler akan dijadikan sebagai teman yang disebut kaum moderat.

 

Karena itu strategi demi strategi direkayasa barat untuk melumpuhkan kebangkitan Islam. Karena barat sangat faham dahulu negara Islam yang menerapkan Islam kaffah telah menyatukan Umat Islam sedunia dan menjadi negara adidaya yang sangat maju.

 

Seperti yang terjadi saat ini sistem kapitalisme sekuler tersebut berhasil dihembuskan barat pada negara kita yang mayoritas muslim hingga penerapannya.

Oleh karena itu untuk menghalangi pengenalan terhadap Islam kaffah dan implementasi Syariah dalam lingkup keluarga hingga bangsa, pemerintah mengarahkan narasi kontra radikalisme pada keluarga muslim. Pada sàat yang sama dengan berdalih edukasi dan penjagaan keamanan kalangan perempuan, ibu terus dimainkan dan diberikan peran penting dalam menderaskan pemahaman Islam moderat yang dilambangkan lebih ramah dan toleran. Padahal penderasan paham ini bertujuan untuk menjauhkan Islam dari hakikat sejatinya sebagai ajaran yang kaffah.

 

Oleh karena itu dalam menghadapi arus kontra radikalisme, seharusnya kaum muslim tidak terpengaruh dengannya. Keluarga muslim harus tetap kokoh dan konsisten menegaskan bahwa sumber solusi atas segala problematika saat ini adalah Islam kaffah. Yang harus dipelajari hingga tuntas serta mengimplementasikan dalam kehidupan tanpa terkecuali. Sebab hanya Islam yang mampu mewujudkan ketahanan keluarga sekaligus mengukuhkan bangunan masyarakat hingga negara dalam paradigma sahih tentang kepemimpinan. Dimana pemimpin dalam Islam berfungsi sebagai pengurus sekaligus perisai bagi Umat. Yang tak abai atas kebutuhan dan keselamatan rakyatnya dengan cara menerapkan seluruh hukum Alloh secara murni dan konsekuen.

 

Wallohua’lam Bishowab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *