Kemenangan Taliban Atas Afghanistan Negara Yang Diperebutkan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Nunung Suryana

 

Setelah dua dekade Taliban berperang dengan AS, pada tanggal 16 Agustus 2021 lalu, Taliban menghebohkan dunia dengan aksinya yang berhasil memukul mundur tentara Amerika serikat dan berusaha menguasai seluruh wilayah Afghanistan.

 

Bahkan Taliban sudah berhasil menguasai Ibu Kota Kabul dan menduduki Istana kepresidenan Afghanistan. Presiden Ashraf Ghani harus pasrah merelakan tongkat kekuasaannya demi menghindari pertumpahan darah dari peperangan.

 

Kalau kita melek pada sejarah Taliban, negara ini didirikan pada tahun 1980-an oleh pengungsi Afghanistan dan Pakistan yang dibiayai oleh orang Arab Saudi yang menganut Sunni garis keras.

 

Hingga pada bulan september tahun 1995 mereka kemudian berhasil merebut bagian dari perbatasan Iran. Tepat setahun kemudian pula, yaitu pada tahun 1996 Taliban menguasai wilayah Afghanistan secara keseluruhan. (detik.com, 16/8/2021)

 

*Naik ke Tampuk Kekuasaan*

 

Setelah kemenangan yang diperolehnya pada tahun 1996 dibawah kekuasaannya Taliban menerapkan hukum Islam dengan ketat. seperti laki-laki harus menumbuhkan jenggot, wanita harus mengenakan Burka yang menutup seluruh tubuh. Eksekusi di depan umum bagi pezina dan pembunuh, serta potong tangan bagi pencuri.

 

Karena hal inilah menimbulkan spekulasi dan menarik kembali perhatian dari para kaum kafir Kapitalis Amerika Serikat yang menuduh bahwa peraturan itu dikatakan sebagai hukum yang brutal dan represif yang tidak sesuai dengan HAM dan tidak cocok di tegakkan pada zaman ini.

 

Selama Taliban memimpin, banyak sekali negara-negara adidaya yang berusaha menguasai Afghanistan. Sebut saja Amerika yang terus melakukan upaya perebutan wilayah dan melakukan peperangan secara terbuka, hingga pada tahun 2001 Amerika berhasil merebut Afghanistan dari Taliban, dan mengirim presiden boneka Ashraf Gani melalui PEMILU. Selama dua dekade Amerika berperang dengan Taliban.

 

Kembali lagi, umat Islam harus bangun dan mengkaji bersama terkait dengan kemenangan yang diperoleh Taliban, dengan tetap berada pada alam kesadaran. Kita tidak harus terlalu cepat meletakkan segenap harapan kepada pundak Taliban untuk memunculkan cahaya Islam bagi tegaknya risalah Islam di muka bumi. Umat Islam memang sudah merindukan sebuah negara yang menerapkan syar’iat Islam, namun jika kita meyakini bahwa Taliban akan mewujudkan impian itu, maka kemungkinannya sangat kecil.

 

Umat Islam harus cerdas, bagaimana mungkin kelompok kecil Taliban, mampu memenangkan peperangan dengan mudah tanpa perlawanan dari AS yang notabenenya adalah negara yang secara militer sangat kuat. Tanpa ada kesepakatan yang menguntungkan dari pihak AS.

 

Adanya penyokong di belakang layar dalam membantu Taliban untuk menjemput kemenangan juga harus diperhatikan oleh umat Islam. Negara Superpower, Rusia dan China menjadi negara yang sudah sejak awal tercium menjadi negara pemberi bantuan atas kemenangan Taliban.

 

Jangan lupa bahwa Afghanistan diyakini memiliki kekayaan alam yang berharga yaitu _’Rare earth_ atau logam mulia, kekayaan alam inilah yang menarik perhatian para negara-negara adidaya yang begitu semangat sejak awal untuk bersaing memperebutkan Afghanistan.

 

*Kemenangan Taliban Akan Membuka Peluang Bagi Rusia dan China*

 

Di lansir dari Republika.co.id, pengambil alihan Afghanistan oleh Taliban memperlihatkan kebersamaan Rusia dan China. Kedua negara, di samping Iran dan Pakistan telah membuka kedutaan mereka dan berkomunikasi secara teratur dengan perwakilan Taliban. Walaupun belum mengakui secara resmi.

 

China selama ini memelihara kontak dan komunikasi dengan Taliban atas dasar menghormati sepenuhnya kedaulatan Afghanistan.

 

Afghanistan memang sudah menolak dan berhasil lepas dari sistem demokrasi yang menjadi ideologi negara mereka. Namun babak baru sudah dimulai ideologi Komunisme sedang bersiap untuk menguasai Afghanistan.

 

Dapat kita simpulkan bahwa, Ini adalah peperangan dua ideologi raksasa antara Kapitalisme dan Komunisme yang akan segera memperlihatkan taring kekuatan kedua ideologi dalam menguasai dunia. Afghanistan adalah salah satu negara boneka sebagai target.

 

*Pandangan Islam Dalam Merebut Kembali Kekuasaan*

 

Patutnya kaum muslimin diseluruh dunia peka terhadap masalah yang dihadapi oleh Afghanistan. Negara mayoritas beragama Islam yang sedang dipermainkan oleh kedua ideologi raksasa demi keuntungan dan kepentingan mereka.

 

Mustahil syariat Islam akan diterapkan di Afghanistan, jika metode dakwah dan penaklukan yang Taliban lakukan tidak mengikuti metode dakwah dan penaklukan Rasul. Karena Rasul dan para sahabat hingga Khalifah sesudahnya tidak memetik kemenangan dengan meminta bantuan kaum kafir.

 

Haram hukumnya bagi kaum muslimin melakukan kerja sama dengan kaum kafir dalam bentuk apa pun, kecuali Khilafah sudah tegak dan mereka berada di naungan Daulah. karena mereka sesungguhnya musuh yang nyata bagi umat Islam.

 

Wallahu a’lam Bissowab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *