Oleh: Siti Muksodah
Sangat disayangkan tenaga kesehatan atau disingkat dengan Nakes semakin banyak korban yang meninggal akibat Virus Covid 19.
Inisiator Pandemic Talks, Firdza Radiany, mengatakan jumlah tenaga kesehatan di Indonesia yang meninggal karena Covid-19 lebih besar dari jumlah kematian warga di 6 negara Asia Tenggara.”Jumlah perawat atau nakes yang meninggal di Indonesia ini jumlahnya jauh lebih besar dari kematian Covid-19 warga Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei, Laos,” kata Firdza dalam webinar, Kamis, 3 Desember 2020. Firdza mengatakan, data tersebut menunjukkan bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia belum maksimal atau sangat buruk. Bahkan, positivity rate atau tingkat penularan di Indonesia konsisten 14-15 persen selama beberapa bulan. “Padahal standar WHO itu maksimal 5 persen,” katanya.
Menurut Firdza, kondisi itu terjadi karena pemerintah tidak pernah bsia mencapai standar 3T, yaitu testing, tracing, treatment. Kapasitas testing di Indonesia, kata dia, belum pernah stabil dan masih di bawah standar WHO. (https://nasional.tempo.co/read/1411207/kematian-nakes-akibat-covid-19-di-indonesia-disebut-lebih-banyak-dari-6-negara/full&view=ok).
Dari awal kebijakan yang dibuat dalam penanganan kurang efiktif. Awal penyebaran Covid 19 negara seolah menggap virus covid 19 seperti virus lain yang tidak mematikan, justru saat ini sebaliknya. Semakin banyak tenaga nakes atau masyarakat umum yang meninggal akibat terinfeksi oleh virus tersebut.
Langkah yang diambil oleh pemerintah dari awal dalam penanganan kasus covid kurang tepat dimana pemerintah pusat memberikan kebijakan yang membingungkan bagi pelaksana dilapangan. Tiap daerah diberikan kebebasan dalam mengambil kebijakan.
Banyaknya korban yang meninggal akibat virus covid 19 seharusnya menjadikan negara lebih memperhatikan keselamatan rakyat. Membuat kebijakan untuk menekan angka kematian yang di akibatkan dari terinfeksi virus tersebut. Dan banyaknya korban nakes yang berjatuhan menandakan bahwa belum ada persiapan fasiltas yang memadai.
Dimanakah peran negara saat ini dalam penanganan kasus covid yang semakin hari semakin banyak kematian yang diakibatkan virus covid 19? Negara abai atau sengaja ingin mengurangi jumlah penduduk yang ada??
Firman Alloh dalam surat Ali Imron ayat 145 yang artinya:
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya”. Setiap manusia akan meninggal dengan sepengetahuan dan atas izin Nya, tidak ada yang mampu menentukan kapan dan cara kematiannya sendiri. Kematian manusia merupkana ketetapan yang hanya diketahui oleh Allah sebagai pencipta Nya. Dan Saat ini banyak nyawa yang meninggal yang dengan cara terinfeksi virus covid 19.
Inilah salah satu bukti kegagalan pemerintah dalam menangani virus yang sedang terjadi diseluruh dunia. Ini pula hasil dari pengambilan sistem kapitalis yang semuanya dinilai dengan keuntungan/ materi. Nyawa manusia tidak ada artinya. Lalu bagaimana dengan sistem islam dalam menangani sebuah wabah? Dalam sistem islam ketika negara mengetahui adanya wilayah yang terjangkit wabah negara akan memberikan solusi diantaranya yang tidak terjangkit wabah tidak boleh keluar dari wilayah tersebut dan memberikan bantuan sesuai dengan kebijakan yang dbuat, untuk wilayah yang terkena wabah masyarakatnya juga tidak boleh keluar dan diberikan bantuan serta negara membuat obat / panangkal agar wabah tersebut segera berakhir. Negara bertanggung jawab penuh dalam penanganannya, sehingga masyarakat tidak khawatir akan stok makan dan kebutuhan yang lainnya. Saatnya umat sadar untuk mengganti sistem kapitalis dengan sistem islam.
Wallohu A’lam bishawab