KEJAHATAN ANAK MERESAHKAN

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

KEJAHATAN ANAK MERESAHKAN

 Rokani

(Aliansi Penulis Rindu Islam)

 

Pada usia yang belum baligh, umumnya anak-anak lebih suka bermain. Bahkan sebelum adanya teknologi informasi seperti gadget, mereka terbiasa bermain dengan teman sebaya mereka, seperti bermain kelereng, loncat tali, dan sejenisnya. Jenis permainan tersebut pun menyimpan pelajaran yang berkaitan dengan aspek sosial.

Dibandingkan dengan zaman sekarang, anak-anak lebih sering sendirian dan terlalu terikat dengan gadget. Hal ini menyebabkan mereka cenderung memiliki karakter anti-sosial. Tanpa pengawasan orang tua, mereka menjadi lebih rentan terhadap pengaruh buruk. Kita tidak mengetahui situs apa yang mereka kunjungi atau video apa yang mereka tonton. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku anak pada masa mendatang, baik atau buruk.

Seperti yang diberitakan oleh detik.com, Sabtu (7/1/2023 tepatnya di kota Mojokerto, seorang anak yang masih duduk di TK, diperkosa oleh 3 anak laki-laki, usia tersangka masih 7 tahun. Bahkan korban yang masih berusia 6 tahun, mengalami trauma karena sudah beberapa kali diperkosa. Kasus kejahatan anak juga tidak luput dari lingkungan sekolah. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat 10 kasus kekerasan seksual di satuan pendidikan sejak 1 Januari hingga 18 Februari 2023. (kaldera.news.id 19/02/2023).

Sungguh kejahatan anak sudah menjadi hal umum terjadi. Bahkan berita masih berselieweran memberitaan kasus penganiayaan yang diilakukan oleh anak pejabat pajak kepada anak petinggi ormas. Lebih mencengangkan lagi saat diketahui pemicu kasus tersebut adalah masalah prempuan. Kasus-kasus tersebut seolah menambah daftar panjang kejahatan yang dilakukan oleh anak.

Umumnya, kasus kekerasan seksual, ataupun penganiayaan dilakukan oleh orang dewasa. Namun ternyata anak kecil ataupun remaja juga bisa melakukannya. Ini menunjukkan bahwasanya generasi anak muda saat ini sedang tidak baik-baik saja. Mereka seakan-akan dirusak pemikiran, pergaulan dan keimanannya.

Sistem sekularisme telah memisahkan agama dari kehidupan, yang membuat kita jauh dari pemahaman agama. Agama hanya dijadikan sebagai ibadah ritual saja yang tidak boleh mengatur urusan kehidupan manusia. Fungsi agama hanya mengatur ibadah mahdhoh saja, sementara yang lain di atur oleh manusia sendiri.

Jika demikian yang terjadi, maka seperti inilah akibatnya. Kerusakan dimana-mana dikarenakan mereka tidak diberikan pemahaman agama Islam yang sempurna. padahal Islam mengatur semuanya tanpa terkecuali. Islam mengatur tata pergaulan, ekonomi, pendidikan, serta tontonan yang tidak layak dipertontonkan akan dihapus. Jika ada yang melanggar akan ada sanksi hukum yang membuat jera. Bukan seperti sekarang yang mana film kebanyakan mempertontonkan aksi brutal, tawuran, adegan panas, adegan pacaran, dll. Bagaimana generasi kita tidak rusak?

Apabila kita teliti dengan seksama, terdapat hukum kausalitas dalam masalah tersebut. Arus liberalisme yang sangat kuat, terutama dalam hal sosial yang disampaikan kepada masyarakat melalui media sosial, menjadi penyebab rusaknya moral para generasi bangsa. Selain itu, kurangnya perhatian pemerintah, terutama dalam mengatasi eksistensi liberalisme yang kuat, berdampak pada banyaknya korban, khususnya pada generasi muda.

Solusi atas masalah tersebut hanya satu, yaitu kembali kepada aturan Allah. Hanya Islam yang mampu mengatasi semua permasalahan umat saat ini. Islam telah memberikan jawaban atas seluruh persoalan manusia dari masa lampau hingga saat ini. Hal ini disebabkan oleh kebenaran bahwa hanya Allah SWT yang berhak mengatur seluruh umat manusia, karena Dialah pencipta yang mengetahui apa yang baik dan buruk bagi makhluk-Nya. Mulai dari persoalan di tempat tidur hingga kehidupan sehari-hari, semuanya memiliki aturan yang harus dipatuhi.

Terkait kasus kekerasan seksual, akar permasalahan tersebut karena tidak adanya batasan terhadap hubungan dengan lawan jenis. Jika hubungan sosial antara lawan jenis dibatasi sesuai syariat Islam, Insya Allah kehormatan seluruh masyarakat akan terlindungi dengan baik.

Sebagai muslim, terutama sebagai pengemban dakwah, kita harus senantiasa mengingatkan setiap orang di sekitar kita, khususnya keluarga kita, akan pentingnya taat kepada Allah dan menerapkan syariat Islam. Dengan berjuang untuk hal tersebut, kita hanya melakasanakan kewajiban, tetapi juga memperoleh manfaatnya dan menjadikan seluruh makhluk di dunia merasakan keberkahannya.

Wallahu a’lam bishshawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *