Oleh : Ratna Sari (Mahasiwi Bengkulu)
Saat dunia ini di kuasai oleh sistem kufur, umat Islam jelas akan sulit menemukan keadilan walaupun secuil, bahkan yang mayoritas umat Muslim saja contoh nya di Indonesia masih teramat sulit mendapatkan keadilan.
Kasus yang di alami Umat Islam di Uighur sudah tidak mengherankan lagi, pasal nya kriminalisasi terhadap umat Islam sudah sering terjadi di berbagai Negara, dari di Gaza Palestina, rohingya, khatsmir, Yaman, serta yang lain nya. Bahkan sorotan dunia pun mengarah ke Muslim Uighur yang di tahan oleh China di kemp yang terletak di Xinjiang, dimana umat Islam merupakan minoritas di Negara tersebut. Nasib muslim di Uighur tidak jauh beda dengan Rohingya dimana mereka di diskriminasi oleh Negara nya sendiri.
Lalu yang menjadi pertanyaan yang selalu melekat adalah kenapa Negara Indonesiaelalu bungkam perihal kemanusian umat islam di Negara-Negara lain. Bahkan Gembia yang terletak di Afrika Barat saja menggugat perlakuan Myanmar terhadap Rohingya. Dilansir dari CCNIndonesia.com, sidang Audiensi perdana dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia Myanmar terhadap etnis minoritas Rohingya digelar Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) di Belanda pada Kamis (12/12).
Bagaimana dengan Negara-Negara Muslim di Dunia, bagaimana dengan Indonesia yang mayoritas umat Islam?? bungkam seribu bahasa, sibuk dengan kekuasaan nya semata.
Mempertimbangkan politik, ekonomi dan kebijakan luar negeri nya, Pemerintah negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim, termasuk Malaysia, Pakistan, Arab Saudi dan Indonesia telah menghindari pengangkatan masalah ini secara terbuka. Pakistan bahkan membela Cina, dengan mengatakan media milik negara-negara barat telah menjadikan laporan-laporan soal situasi di Uyghur “sensasional”. Indonesia sendiri akhir nya buka suara tentang Uighur, mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengatakan bahwasan nya menolak dan ingin mencegah pelanggaran Hak Asasi Manusia, namun Indonesia tidak mau ikut campur tangan dalam urusan dalam Negeri Negara lain, pada (17/12) satu tahun silam. (Tempo.co)
Jika Gembia saja menggugat Myanmar atas tindakan kekejaman mereka terhadap Rohingya, lalu kekejaman China terhadap Uighur mendapat kecaman dari internasional, lalu bagaimna dengan Negar-Negara yang meyoritas nya umat Islam, bungkam seribu bahasa, membiarkan kedzaliman yang terus ada, seolah tidak ada yang terjadi terhadap Saudara seiman nya di berbagai Negara yang mendapatkan Kriminalisasi, bahkan pembunuhan yang sangat beruntal.
Lalu apa yang menjadi alasan kita untuk tidak membantu mereka ?? bukankah seluruh umat Islam itu bersaudara ?? jika demikian kenapa selalu saja memberikan berbagai macam alasan untuk mencari pembenaran. Seharus ya apa yang terjadi membuka hati dan mata kita, membuat umat islam bersuara, karna umat Islam itu ibarat bagaikan satu tubuh, apa bila ada bagian tubuh yang sakit, maka seluruh tubuh juga akan merasakan nya, umat islam itu bersadara sebagaimna Firman Allah SWT : “Orang-orang beriman itu sesungguh nya bersaudara” (QS Al-Hujurat ayat 10)
Keganasan dan kekejaman para pembenci Islam dapat kita lihat, Kedzaliman yang mereka lakukan sudah sangat melampau batas, seharus nya tidakan mereka yang ingin memusnahkan para pemeluk islam menjadikan kita sadar akan persatuan umat. Bukan hanya diam bungkam bak Setan bisu yang diam menyaksikan penindasan terhadap kaum Muslim. Wahai umat Muslim diseluruh dunia bersatulah dalam Ukhuwah Islamiyah, bersatulah dalam Naungan Khilafah, jangan sekali-kali mengharapkan bantuan dari PBB yang mengatasnamakan HAM, jangan sekali-kali berharap dengan Negara-negara Barat. Melainkan berharaplah pertolongan Allah segera datang, Karna di balik kecaman dan pembelaan mereka terdapat kebusukan di dalam nya, terdapat tujuan yang terseludup yang untuk melancarkan rencana dan aksi mereka..
Wahai umat Muslim diseluruh dunia, jangan pernah bungkam untuk menyuarakan kebenaran, jangan pernah lelah untuk memperjuangkan yang Haqq, dan memusuhi yag Batil. Apa yang terjadi atas umat muslim di seluhu penjuru Negara tidak akan mampu terselesaikan, apalagi hanya sekedar memberikan bantuan berupa tenaga, dan harta, semua nya tidak akan mampu terselesaikan hanya dengan diam semata. Maka dari itu jemputlah kemenangan Umat Islam, lepaskan belenggu-belenggu penjajahan yang di alami seluruh Umat Islam, dengan kembali kepada aturan yang jelas-jelas membawa keberkahan juga membawa Rahmat bagi seluruh alam. Islamlah satu-satu nya jalan dan solusi yang tepat untuk menyelesaikan segala problematika umat. Pilihan ada di tangan umat Islam mau kembali kepada aturan Allah, atau justru memilih mempertahankan keadaan sekarang yang jelas-jelas tidak akan membawa Rahmat dan juga kebahagian dunia akhirat. Wallah’ualam.