Kapitalis, Penyebab Manusia Bengis

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh Sumiati (Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif)

 

Kisah viral hari ini, seorang ibu diminta anaknya beli barang lalu ditinggal, terus dinanti, sang putri tak datang menjemput lagi.

TRIBUNSTYLE.COM, Postingan akun bernama Cek Rozz Jannah tentang seorang ibu yang dibuang oleh anaknya sendiri viral di Facebook. Diposting pada Minggu 20 Oktober 2019, unggahan itu sudah dibagikan hingga 5 ribu kali. Kejadian memilukan ini terjadi di Malaysia. Cek Rozz Jannah bercerita bahwa ibu-ibu yang fotonya ia unggah diminta oleh sang putri membeli barang di sebuah toko. Namun putrinya itu tak lagi datang untuk menjemput ibunya lagi. Orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian mulai merasa khawatir. Mereka bertanya di mana tempat tinggal ibu-ibu ini. Ia lalu menjawab rumahnya berada di Pantai Prai yang berjarak 29 kilometer dari toko tempat ia ditinggalkan.

Kejadian memilukan ini, tentu bukan hanya sekali terjadi. Namun sepertinya setiap detik. Baik di negeri tercinta ini, mau pun di negeri tetangga. Hal ini terjadi tak lepas dari minimnya pemahaman agama dalam setiap individu. Kesadaran akan pentingnya ilmu nyaris tak ada lagi. Umumnya masyarakat ikut tergerus oleh paham sosialis komunis. Menganggangap manusia sebagai alat produksi. Tatkala tak lagi produktif, mereka tak segan mengabaikan kewajibannya sebagai anak untuk berbakti. Bahkan dianggap orang tua itu sebagai penghalang kebahagiaan mereka. Maka dari itu, mereka tak segan meninggalkan orang tuanya atau bahkan membuang orangtuanya, atau menitipkan di panti jompo.

Bagaimana Islam mengajarkan berbakti kepada orang tua?
1. Taat kepada orang tua
Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada ketaatan dalam mendurhakai Allah. Ketaatan itu ada hanya di dalam melakukan kebaikan.” (HR.Bukhori)

2. Segera datang jika dipanggil
Jika orang tua memanggil, tunda dulu apa saja yang sedang dikerjakan.

3. Menafkahi orang tua jika mampu
Salah satu hadis yang menggambarkan pentingnya menafkahi orang tua yaitu:
“Kamu dan hartamu milik ayahmu.” (HR.Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Ada orang tua yang masih mampu secara ekonomi, tetap tidak menjadi penghalang jika anak ingin memberikan sebagian penghasilannya untuk orang tua sebagai kewajiban kepada orang tua dalam Islam.

4. Merawat orang tua
Merawat orang tua yang sudah lanjut atau menderita sakit adalah kewajiban kepada orang tua dalam Islam yang harus dipenuhi. Ketika dewasa, orang tua akan beranjak tua dan mungkin tidak mampu merawat dirinya sendiri. Disinilah perlunya anak untuk menjalankan merawat orang tua agar tidak menjadi anak durhaka kepada orang tua.
Keutamaan merawat orang tua yang disebutkan dalam hadis berikut:
“Sungguh merugi, sungguh merugi, sungguh merugi seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya sudah menyewa atau salah seorang dari keduanya, tetapi tidak dapat membuat masuk surga.” (HR.Muslim)

5. Berbicara dengan lemah lembut
Adab terhadap orang tua yang benar adalah berbicara dengan lemah lembut dan sopan, hal ini sudah menjadi kewajiban anak kepada orang tua dalam Islam. Bahkan bisa menyelipkan kata mutiara untuk orang tua agar mereka senang dan merasa dihargai oleh anak. Selain itu, kebiasaan berbicara dengan lemah lembut akan menjadi cara menghargai orang lain dengan cara yang baik dan benar.

6. Menghormati orang tua
Kewajiban anak untuk menghormati orang tua juga harus dilakukan dengan benar. Misalnya, tidak berkata buruk kepada orang tua, mempertimbangkan cara menjaga perasaan mereka seperti tahu cara menjaga perasaan orang lain dengan perbuatan yang baik dan tidak memengaruhi orang tua. Hal itu termasuk tidak mencela orang tua dan tidak membiarkan orang lain mencela orang tua.

7. Menjauhkan hal-hal yang tidak disukai orang tua
Sebagai anak tentu kita mengetahui hal apa saja yang disukai orang tua dan apa yang tidak disukai oleh mereka untuk kita lakukan. Jika bisa, janganlah anak melakukan hal yang tidak disukai orang tua atau hal yang tidak disukai orang tua. Menjaga kesehatan hati agar selalu melakukan hal yang diridhai orang tua.

8. Mendoakan orang tua
Karena itu orang tua selalu mendoakan anak-anaknya, maka anak wajib mendoakan orang tua setiap saat untuk kebaikan orang tuanya. Kewajiban orang tua tercantum dalam Al Qur’an yaitu:
“Wahai Tuhanku kasihanilah orang tuaku keduanya sebagaimana mereka mengasihani aku sewaktu aku kecil” (QS. Al – Israa : 24)

9. Memenuhi kebutuhan orang tua
Tidak hanya menafkahi orang tua jika mampu, anak juga berkewajiban memenuhi kebutuhan orang tua, hal ini juga merupakan kewajiban terhadap orang tua setelah menikah , terutama kewajiban laki-laki setelah menikah kepada orang tua.

10. Meminta izin dan restu dari orang tua
Izin dari orang tua sangat penting bagi seorang anak, karena melalui izin yang diberikan itu berarti orang tua juga memberikan rida dan doanya kepada sang anak untuk melakukan hal tersebut. Pentingnya meminta izin orang tua yang terlihat dari hadis yang menceritakan seorang laki-laki yang akan pergi berjihad dan bertanya kepada Rasulullah apakah dia bisa ikut untuk berjihad. Lalu Rasulullah bertanya apakah dia masih memiliki orang tua, dan ketika menjawab, maka Rasulullah menyuruhnya berjihad dengan cara berbakti kepada kedua orang tuanya.

11. Menjaga nama baik
Cara anak untuk menjaga nama baik orang tua dapat diperoleh apabila seorang anak tahu cara menghindari perilaku tercela dan mengutamakan perilaku yang sesuai dengan ajaran agama, serta sesuai dengan tujuan hidup dalam Islam yaitu untuk beribadah kepada Allah Swt.

12. Menjaga amanat dari orang tua
Menjaga amanat orang tua juga merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh seorang anak sebagai bagian dari kewajibannya kepada orang tua. Anak yang diberi amanat sedang menjalankan kepercayaan dari orang tuanya dan harus memberikan tanggapan yang baik dengan baik. Itulah kewajiban anak kepada orang tua dalam Islam yang harus dipenuhi.

Telah banyak kisah anak berbakti kepada orang tua yang akhirnya membuat kehidupan sang anak menjadi penuh berkah. Keutamaan berbakti kepada orang tua akan membuat kita sebagai anak dapat memasuki pintu surga jika dilakukan dengan ikhlas. Pemahaman bahwa anak memiliki kewajiban yang harus dipenuhinya kepada orang tua, akan menjadi cara yang ikhlas dalam berbakti kepada orang tua.

Wallahu a’lam bishshawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *