Oleh: Umi Fia (Aktivis Muslimah Peduli Umat).
Film Jejak Khilafah di Nusantara memang luar biasa, membuka pemikiran bahwa Khilafah di Nusantara memang benar adanya. Seorang sejarawan, Septian A.W menyebutkan latar belakang JKdN ini di produksi adalah untuk menjawab tantangan zaman. Dimana Khilafah menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Bertepatan dengan 1 Muharram 1442 H, masyarakat begitu antusias untuk menonton penayangan perdana film dokumenter Jejak Khilafah di Nusantara. Bahkan lebih dari 200 ribu peserta.
Meskipun harus antri namun tidak menyurutkan semangat para peserta dari seluruh Indonesia untuk menyaksikan perhelatan akbar tersebut. Acara di mulai dan di buka oleh ustadz Akhmad Adias selaku MC dan di lanjutkan dengan greeting speech oleh KH. Rokhmat S. Labib dengan tema, ” Sisi Strategis dan Politis 1 Muharram dalam Pandangan Islam.
Beliau menyampaikan bahwa tahun pertama umat Islam di dasarkan atas hijrahnya Rasulullah, yang menjadi tonggak tegaknya peradaban Islam di Madinah, Rasulullah dan para sahabat mendirikan Daulah Islam, dan Rasulullah sebagai kepala Negaranya. Maka sejak di Madinah kekuasaan ada di tangan Rasul juga kaum muslimin, dengan menerapkan hukum – hukum Islam serta memutuskan hukum – hukum kapan saatnya perang dan damai.
Namun kekuasaan Islam tidak hanya di madinah, tetapi mencakup seluruh jazirah arab. Dan ketika beliau telah wafat kepemimpinannya sebagai kepala negara di gantikan oleh para sahabat Rasulullah, yaitu para Khulafaur Rasyidin. Dan selanjutnya di ganti oleh generasi muslim, yang mana sistem negaranya di sebut Khilafah dan pemimpinnya di sebut Kholifah.
Khilafah eksis selama 13 abad yang kekuasaannya meliputi 2/3 dunia, termasuk Indonesia. Khilafah mengutus utusan untuk berdakwah di Indonesia, yaitu yang di kenal dengan Wali Songo. Banyak kesultanan Indonesia yang terhubung dengan Khilafah. Salah satunya yaitu Aceh yang secara resmi menyatakan kepada penguasa Turki Usmani sebagai vassal state Kesultanan Usmani.
Dengan penayangan film Jejak Khilafah di Nusantara ini, semakin di fahami bagaimana Islam dan Khilafah masuk ke Indonesia. Dan apa yang di sampaikan pada film tersebut bisa di jadikan patokan bagaimana Islam menjadi pedoman kehidupan bernegara yang mana bisa membawa kemajuan dan kembali membuka peradaban Islam yang telah lama hilang.
Wallahu a’lam bi as- sawabb