Janji Joe Biden Mambawa Angin Segar bagi Umat Islam?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Ratna Sari (Mahasisiwi Bengkulu)

Amerika Serikat (AS) sudah selesai melakukan pesta demokrasi empat tahunan dengan memilih calon presiden dan wakil presiden pada hari Selasa 3 November 2020. Dimana dua kandidat yang bertarung adalah Donald Trump dari partai Republik, dan Joe Biden dari partai Demokrat.

Joe Biden berhasil mengungguli Capres pertahanan Donald Trump. Hasilnya 306 suara elektoral (Electoral collage) untuk Joe Biden dan Kamala Harris, sementara itu pihak pertahanan Presiden Donald Trump dan Mike Pence hanya meraih 232 suara. (Kompas.com).

Kemengan tersebut tentu saja seolah membawa angin segar bagi banyak orang, tak terkecuali umat Islam yang ada di Amerika Serikat. Pasalnya dalam pidato kampanyenya, Biden bahkan mengutip hadis Nabi SAW, tentang melawan kemungkaran. Hal ini tentu saja seolah menghipnotis umat Islam. Selain itu ada beberapa janji yang disampaikan oleh Biden pada saat kampanye. Salah satu janjinya adalah melibatkan umat muslim AS dalam pemerintahannya. Selanjutnya ia berjanji mencabut larangan berpergian 3 tahun pemerintahan Trump yang menargetkan Negara-negara mayoritas Islam. Biden mengatakan hal tersebut merupakan perbuatan keji. (Kompas.com).

Dikutip dari Kompas.com, berikut ini janji-janji Biden untuk komunitas muslim AS dan dunia:

  1. Mengakhiri larangan perjalanan negara mayoritas muslim di hari pertama menjabat.
  2. Memerintahkan departemen kehakiman untuk fokus menambahkan sumber daya alam, memerangin kejahatan rasial berbasis agama.
  3. Memastikan berbagai suara Muslim-Amerika didengar di pemerintahan Biden.
  4. Memperluas layanan perawatan kesehatan untuk Muslim Amerika terlepas dari pendapatan taupun ras mereka.
  5. Melakukan investasi dalam mobilitas perekonomian muslim Amerika dengan meningkatkan upah minimum federal sebanyak 15 dollar AS, memperkuat sektor publik dan swasta serta mengatasi kesenjangan pendapatan.
  6. Mengecam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) secara global termasuk terhadap Muslim Uyghur di China dan Muslim Rohinya di Burma.

Kemenangan Biden tentu saja tak luput dari janji-janji yang telah ia berikan pada saat kampanye. Hal ini membuat rakyat AS, bahkan dunia berharap lebih terhadap Biden agar mampu memperbaiki kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan menghadirkan kebijakan yang baru yang mampu menyejahterakan. Padahal sudah berulang kali rezim berganti, tapi tak kunjung juga mampu menyejahterakatan. Begitupun kebijakan, sudah berbagai kebijakan yang dikeluarkan, tapi tetap saja tidak juga mampu menyelesaikan berbagai problem yang sedang dihadapi.

Hal ini seharusnya membuat rakyat terutama Umat Islam untuk tidak berharap lebih dengan pemimpin yang terpilih dalam sistem demokrasi. Tidaklah mereka menyadari dan belajar dari pengalaman serta kenyataan, betapa tersiksanya rakyat setelah menggantungkan harapan terhadap rezim yang selalu menebarkan janji-janji yang diberikan. Padahal pada kenyataannya semua itu hanya pemanis semata. Agar dapat mendobrak elektabilitasnya sebagai calon presiden yang tentu saja memiliki visi misi yang berbeda dengan lawan nya.

Sebab dalam sistem demokrasi, semuanya hanyalah omong kosong belaka, janji-janji yang ditebarkan, tak lebih hanyalah kepalsuan semata. Dalam sistem demokrasi jangan pernah berharap untuk mendapatkan keadilan. Karena itu semua tentu hanya akan membawa kekecewaan dan penderitaan semata.

Apa lagi berharap Hak Asasi Manusia (HAM) mampu ditegakkan dan menyelesaikan permasalahan Umat Muslim Uyghur, Palestina, dan Rohingya. Menggantungkan harapan kepada Pemimpin AS dan barat sama halnya dengan memberikan angin segar kepada Negara imperealis untuk memainkan perannya demi kepentingan mereka semata.

Sudah seharusnya umat Islam sadar dan bangkit, problem  yang menimpa umat Muslim bukan hanya di AS melainkan diseluruh penjuru dunia, tak lain dan tak bukan karena tidak adanya persatuan umat Muslim diseluruh dunia. Umat Muslim di seluruh dunia tidak memiliki visi dan misi yang sama untuk membangun kembali peradaban Islam yang pernah berjaya dan gemilang.

Umat muslim seharusnya bersatu untuk membangun kembali peradaban yang pernah gemilang selama 13 abad lamanya. Dengan menghadirkan Islam sebagai Solusinya. Dan memperjuangkan Khilafah agar dapat menaungi kehidupan dunia dan juga akhirat. Karena harapan umat Muslim hanyalah ada pada Islam dan Khilafah. Negara khilafah lah yang mampu mempersatukan umat muslim diseluruh dunia. Tanpa adanya sekat Nasionalisme yang menghalanginya. Dan dengan khilafah pula kaum muslim di penjuru dunia yang terjajah dan teraniaya dapat dibebaskan. Sehingga misi yang harus dilaukan kaum Muslim adalah dengan memperjuangkan Khilafah Islamiyah. Sejatinya menegakan khilafah merupakan kewajiban kaum Muslim dan juga janji dari Rasulullah SAW. Sebagaimana yang beliau katakan melalui lisannya yang begitu mulia.

“Kemudian akan ada kembali Khilafah Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR Ahmad)

Wallahua’lam.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *