Istiqlal akan dijadikan Katredal? Toleransi Kebablasan?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Haffsah Arinda

 

Baru baru ini dunia Maya kembali dihebohkan dengan beredarnya video JYC atau disebut Jakarta Youth Choir yang melantunkan Asmaul Husna didalam ataupun diluar masjid Istiqlal, Hal ini menuai kritik dari masyarakat yang dianggap menodai masjid tersebut, dan Di media sosial, publik mempertanyakan mengenai paduan suara yang diselenggarakan Masjid Istiqlal serta beberapa personel perempuan Jakarta Youth Choir (JYC) yang tidak berjilbab.

Ditambah video paduan suara itu diunggah di akun instagram pribadi Ahmad Riza Patria Wagub DKI Jakarta Hal ini menuai krotik sehingga Ahmad Riza Patria segera mengklarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat “Kami atas nama Pemprov DKI memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga, khususnya umat Islam, yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan video lagu Lebaran dan lagu Asmaul Husna di luar dan di dalam Masjid Istiqlal,” kata Riza, seperti dilihat dalam videonya, Selasa (18//5/2021).

“Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami, agar lebih berhati hati. Terima kasih atas saran dan masukannya kepada kami selama ini. Perlu kami sampaikan bahwa video tersebut adalah karya Jakarta Youth Choir (JYC) sebuah paduan suara binaan Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov DKI Jakarta,” paparnya.

Dalam hal ini beberapa masyarakat tentunya memiliki sudut pandang yang berbeda, jika kita hidup di negara sekuler, yah mungkin tokoh-tokoh lain liberal bahkan masyarakat melabeli hal tersebut dengan cara pandang mereka sendiri-sendiri yang mana kebebasan setiap orang atau masyarakat yang keluar masuk dalam rumah ibadah agama lain dianggap wajar dan biasa saja.

Kita hidup di Indonesia seharusnya jika bersyariat harus bersyariat dengan baik, tentu bisa membedakan Haq dan yang bathil, seperti asmaul husna nama nama yang baik, di campur adukkan dengan lagu yang seolah-olah santun, padahal apa yang dilakukan mereka adalah menerobos syariah. Seharusnya Para pemerintah, jika mereka tidak beriman kepada Allah, dan rasulnya setidaknya malu kepada umat muslim dan para Ulama ,yang mana Indonesia merupakan mayoritas umat muslim, hargai mereka ( ulama kita) seharusnya pemerintah menghargai ulama, ini namanya pelecehan terhadap agama Islam. Hal ini harusnya tidak patut di pertontonkan, bagaimana jika dilihat generasi muda Muslim. Akan berdampak negatif kedepannya.

Beberapa ulama juga berpendapat seperti Ustadz Adi Hidayat dalam Channel YouTube nya, mereka yang melecehkan agama Islam karena mereka belum paham ajaran kita, makanya kita beri tahu, namun pengecualian, jika kita memang paham agama dan kita muslim, jika kita memeluk agama tersebut artinya tidak menjatuhkan agama yang kita anut. Maksudnya apa yaitu membiarkan ajaran umat muslim ternodai. Kita memeluk Islam seharusnya mustahil untuk melukai bahkan menodai nya. Dan mereka yang melukai agamanya sendiri, ada yang salah dengan dirinya, dan Allah sudah menyebutkan orang” seperti ini adalah Munafik.

Munafik atau nifak adalah perbuatan di mana seseorang hanya akan menampakkan sisi baiknya saja, dibanding sisi buruk. Sudah jelas, orang yang memiliki sifat munafik ini berbahaya. Mereka pandai memainkan peran layaknya aktor, memasang wajah manis di hadapan semua orang padahal dibalik itu ia amatlah buruk.

Bukan hanya Allah SWT, semua orang juga pasti sangat membenci orang yang “berwajah dua”.

Dalam Islam, munafik adalah golongan manusia yang derajatnya lebih rendah dari pada Muslim biasa. Seseorang yang senang sekali mengatakan sesuatu yang berbeda dari seharusnya ini memiliki ciri-ciri yang tercantum dalam Alquran. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 58 yang artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya….”

Oleh karena itu wajib adanya kita menerapkan syariat Islam secara keseluruhan, dalam pemerintahan maupund alam kehidupan seharo-hari agar mereka yang ingin menghancurkan Islam akan segera ditumpas dalam naungannya. Kita sebagai generasi muda tentunya harus benar-benar memilih dan memilah tentu juga bisa membedakan yang Haq dan batil agar tidak terjerumus seperti permasalah diatas.
Wallahualam bishowab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *