Islam Selamatkan Generasi dari HIV/AIDS

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Islam Selamatkan Generasi dari HIV/AIDS

 

Oleh Erna Ummu Azizah (kontributor Suara Inqilabi)

HIV/AIDS, penyakit menular mengerikan yang sampai saat ini belum ada obatnya. Remaja yang merupakan aset bangsa menjadi korban keganasannya. Bahkan, ibu dan anak pun yang sejatinya terjaga, tak luput dari ancamannya.

Data terbaru, di Indonesia terdapat sekitar 543.100 orang hidup dengan HIV. Kasus infeksi baru terjadi pada perempuan sekitar 40 persen, remaja lebih dari 51 persen, dan anak 12 persen. (Sindonews, 28/11/2022)

Diantara faktor penyebabnya adalah perilaku negatif yang dilakukan oleh individu. Seperti seks bebas, narkoba (penggunaan jarum suntik), maupun seks menyimpang (homoseksual).

Dan mirisnya, ada juga para ibu yang tidak bersalah harus tertular HIV dari suaminya yang berperilaku negatif. Kemudian tanpa disadari si ibu pun bisa menularkan kepada bayinya.

Berbagai upaya telah dilakukan, salah satunya kampanye seks aman. Kampanye kondom pun digencarkan. Alhasil, kasus HIV/AIDS bukannya berkurang, justru makin meningkat tajam.

Berbagai aliansi nasional pun dibentuk untuk memberantas HIV/AIDS. Namun sayang, karena solusi yang ditawarkan tak menyentuh akar permasalahan. Maka hasilnya pun jauh dari yang diharapkan.

Islam sebagai Solusi

Jika kita renungkan, faktor penyebab merebaknya kasus HIV/AIDS, itu solusinya ada dalam Islam. Apalagi Indonesia sebagai negeri mayoritas penduduk muslim terbesar, mestinya mudah untuk menerapkan sistem Islam.

Islam sangat menjaga generasi. Karena mereka merupakan penerus peradaban. Oleh karena itu segala hal yang akan merusak generasi akan disingkirkan.

Maka tak heran Islam mengharamkan seks bebas, narkoba, maupun perilaku homoseks. Namun sayangnya, atas nama kebebasan dan HAM, perilaku menyimpang seperti LGBT justru sedang marak dipropagandakan.

Padahal, nyata bahwa penyebab kenaikan kasus HIV/AIDS didominasi penyimpangan perilaku pasangan sejenis. Seperti yang terjadi di Batam dan Lhokseumawe, Aceh. Bahkan secara nasional maupun internasional. (Liputan6, 02/12/2022).

Fakta ini sungguh sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan. Bahkan daerah yang kental nilai agamanya seperti Aceh, tidak luput dari paparan HIV/AIDS. Hal ini memberi kita gambaran bagaimana rusaknya moral masyarakat Indonesia saat ini.

Inilah akibat dari sistem kehidupan sekuler. Dimana nilai-nilai agama telah ditinggalkan. Maka tak heran jika manusianya hidup bebas yang kebablasan. Tak peduli lagi halal haram. Apapun dilakukan yang penting nafsu terpuaskan. Na’udzubillah.

Padahal, Islam sebagai agama sekaligus aturan kehidupan telah memberikan tuntunan agar manusia hidup selamat dan penuh keberkahan.

Islam menjadikan 3 pilar, yaitu ketakwaan individu, kontrol masyarakat, dan peran negara untuk bekerja sama dalam menjaga generasi. Termasuk dari penyakit mengerikan HIV/AIDS.

Individu yang ditanamkan keimanan dan ketakwaan, tentu akan takut berbuat dosa dan kemaksiatan. Ia akan menjauhi seks bebas, narkoba maupun perilaku homoseks.

Hal ini didukung oleh masyarakat dengan menegakkan amar makruf nahi mungkar. Dan tentunya peran negara dengan menerapkan sistem Islam. Dimana sistem pendidikan, pergaulan, sanksi dan sebagainya akan saling menunjang demi terwujudnya kebaikan dan kemaslahatan.

Sungguh hanya sistem Islam yang mampu menjaga generasi dari berbagai kerusakan. Semoga segera terwujud kembali, aamiin.

Wallahua’lam Bishawwab[]

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *