Islam Memberantas Tuntas Kasus Prostitusi

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh Nisa Rahmi Fadhilah – Member Akademi Menulis Kreatif

 

Prostitusi kian marak, dalam kondisi saat ini prostitusi online merupakan jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Seperti kasus yang sedang marak, dilansir dari cnnindonesia.com Polisi menggerebek hotel milik seorang artis yang disebut dijadikan lokasi prostitusi online.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus prostitusi online ini. Ketiganya yakni pemilik hotel, mucikari dan pengelola hotel. Pemilik hotel mengakui prostitusi online ini terjadi untuk menutup biaya operasional hotel selama masa pandemi Covid-19. Hotel bintang 2 itu sendiri dulunya merupakan sebuah tempat kos.

Semakin menyayat hati ketika diketahui ternyata pada saat penggerebekan Polisi mengamankan 15 anak di bawah umur. Saat ini, belasan anak itu telah dititipkan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani di bawah naungan Kementerian Sosial.

Kepala RT setempat mengaku kegiatan di hotel tersebut banyak membuat masyarakat resah. Terlebih karena pekerja seks di sana masih dibawah umur dan kerap kali tak tahu akan dipekerjakan menjadi pekerja seks. Ia bercerita sempat mendapati aduan dari seorang calon pekerja seks yang masih berusia 19 tahun. Dia mengaku melamar kerja di tempat tersebut dengan ekspektasi akan menjadi pegawai hotel. Ketika tahu diminta menjadi pekerja seks, calon pekerja itu menghadap kepadanya dan langsung dibantu pulang keesokan harinya.

Di daerah lain pun telah terjadi kasus serupa, dilansir dari kompas.com Polisi dibantu Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRCA-PPA) Kaltim menggerebek sebuah hotel di Samarinda, Kalimantan Timur. Sebanyak tujuh remaja dalam satu kamar hotel diciduk. Tiga orang remaja positif narkoba setelah menjalani tes urine. Para remaja itu menjajakan diri secara daring menggunakan aplikasi.

Prostitusi merupakan penyakit masyarakat yang seharusnya menjadi masalah serius dan harus mendapatkan perhatian khusus dari negara. Praktik haram ini memang banyak berasal dari masalah ekonomi masyarakat bawah. Namun, belakangan ini prostitusi muncul bukan lagi dari kalangan kelas bawah, tetapi juga berkembang di kalangan atas dengan tarif yang sangat fantastis.

Sungguh ironi. Kehidupan modern yang diklaim sebagai wujud perkembangan nalar pikir manusia menghasilkan model masyarakat rendah layaknya kehidupan binatang. disebabkan dunia menerapkan sistem kehidupan sekuler. Padahal, jangka panjang prostitusi ini akan membuat negeri kehilangan sumber daya yang amat penting, yaitu individu-individu yang siap membangun bangsa. Generasi cemerlang dibawah pengasuhan optimal dari ibunya, sehingga akan menjadi pribadi yang unggul dan bermanfaat buat sesama.
Prostitusi tidak akan marak jika sistem Islam tegak secara sempurna dan menyeluruh. Aturannya yang langsung turun dari Sang Pencipta, menjadikan aturan tersebut menjadi solusi dalam kehidupan. Lain dengan sistem buatan manusia (kapitalisme sekularisme) yang menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah baru.

Dari sektor ekonominya misalnya, Islam akan dengan sendirinya menghilangkan bisnis kotor ini. Haramnya perzinaan yang telah jelas Allah Swt. sampaikan, akan serta-merta meredam bisnis ini. Sebab, seluruh pihak yang terlibat akan terkena dosanya. Begitu pun masyarakat, aparat dan penguasa yang amanah akan saling bahu membahu untuk menjaga dari kemudharatan, termasuk prostitusi. Dengan hadirnya Islam, bukan hanya prostitusi yang akan lenyap, seluruh transaksi batil yang dapat mengundang murka Allah juga akan lenyap dengan sendirinya. Wallahu’alam bishshawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *