Oleh: Lulu Nugroho (Penulis dan Pengemban Dakwah dari Cirebon)
Hingar bingar bisnis prostitusi tidak pernah reda, selalu ada di setiap negara. Meskipun dicerca karena melanggar norma dan agama, namun pada faktanya masih tetap berjalan. Havocscope, lembaga peneliti pasar gelap di dunia, termasuk prostitusi, menghitung pendapatan prostitusi dunia. Tidak main-main, perputaran uang di dunia hitam yang satu ini, mencapai ratusan miliar dolar.
Uang tersebut merupakan kontribusi beberapa negara. Ada sejumlah negara yang masuk dalam daftar tertinggi bisnis ini. Indonesia masuk di dalamnya berada di urutan ke-12. Menurut laporan, perputaran uang di dunia prostitusi di Indonesia mencapai US$ 2,25 miliar atau setara Rp32 triliun (pada kurs Rp 14.500). (Detikfinance, 7/1/2019).
Oleh karenanya, upaya yang dilakukan petugas aparat gabungan ketika menghancurkan tempat prostitusi legendaris Blok Jongor di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sungguh patut mendapat apresiasi. Kawasan esek-esek atau sarang perempuan pekerja seks komersial (PSK) ini berlokasi di pinggir Sungai Kalijaga, Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu.
Warung kopi biasa sebagai kamuflase. Akan tetapi tempat maksiat ini bertahan sejak 24 tahun silam. Ketika pembongkaran belasan warung remang (warem) Blok Jongor, menggunakan alat berat, nampak sejumlah barang bukti berupa bungkus obat kuat dan kondom ditemukan berserakan.
Meski aparat dan pemerintah setempat kerap merazia aktivitas prostitusi di tempat tersebut. Bahkan, pemilik warung sering membuat surat pernyataan, yang isinya tidak akan membuka bisnis haram lagi. Namun, hal tersebut tak membuat kapok pemilik warem. (Detiknews, 8/7/2020)
Hal ini akan terus terjadi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat yang menegasikan peran Allah. Sekularisme berasaskan fashludin anil hayah, yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Aturan dipermainkan demi mengejar kepuasan materi. Dengan dalih membuka warung, bisnis haram ini terus dijalankan. Sanksi hukum tidak membuat jera. Alat berat tidak membuat pemilik warung takut.
Dalam waktu dekat ia akan membangun warung baru. Karenanya bisnis di Blok Jongor ini disebut, legendaris. Sebab bisnis ini dianggap menjanjikan. Dengan modal kecil, uang yang masuk sangat besar. Maka perlu upaya sistemik memperbaiki kerusakan yang terjadi, yaitu membuang sekularisme dan mengembalikan Islam ke tengah masyarakat.
Dalam Islam, beberapa hal akan diperbaiki. Pertama adalah, negara menjalankan perannya sebagaimana Allah mewajibkan setiap kepala keluarga mencari nafkah, yaitu dengan menyediakan lapangan pekerjaan, memberi kemudahan agar keluarga sejahtera. Sehingga tidak perlu masyarakat mengais rezeki melalui cara-cara haram.
Kemudian yang kedua adalah, mengembalikan para perempuan ke rumahnya. Mereka dibekali pemahaman Islam yang baik, disiapkan menjadi pencetak generasi peradaban. Sebab dalam Islam, tugas ibu sangat mulia yaitu menjadi ummu wa robbatul baiyt yaitu sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Bertahan dalam prostitusi, akan merusak nasab.
Ketiga, Islam juga memberi kemudahan pada masyarakat untuk mengakses pendidikan. Sebab dengan ilmu yang dilandasi iman, masyarakat tidak akan melakukan perbuatan yang bertentangan dengan aturan Allah. Melalui kebijakan dan pesan-pesan edukatif yang dikendalikan oleh negara, akan menggiring masyarakat untuk beraktivitas mulia dan menghindari kerusakan.
Berikutnya, Islam memandang perlu bagi negara untuk menutup seluruh pintu kebebasan, baik itu konten porno yang masuk melalui bacaan, media sosial, tayangan televisi dan lainnya. Sekalipun mendatangkan keuntungan besar, namun negara tidak akan mengambil itu demi penjagaan terhadap masyarakat, baik akal maupun kehormatannya.
Terakhir yang dilakukan Islam demi menghabisi perkara prostitusi adalah memberi sanksi yang tegas pada pelaku zina. Dengan cara jilid atau cambuk 100 kali bagi yang belum menikah, kemudian diasingkan. Atau dirajam sampai mati bagi pelaku yang sudah menikah. Seluruh pelaku yang terlibat akan dikenakan sanksi.
Sedangkan dalam sekularisme, hanya mucikari yang dihukum, atau warem yang diratakan dengan tanah, menggunakan alat berat. Dengan persanksian tanpa pandang bulu, oknum akan berpikir ribuan kali tatkala ingin membangun bisnis prostitusi. Sebab sanksi bagi individu saja sudah tampak sangat mengerikan.
Inilah penjagaan yang dilakukan Islam. Tatkala aturan Allah diterapkan dalam kehidupan bernegara maka akan menghasilkan masyarakat berkualitas tinggi, yaitu masyarakat yang beriman dan tidak berbuat kerusakan. Sehingga rahmat Allah bisa dirasakan seluruh alam. Wallahu ‘alam.