Ironi Hari Guru: Antara Penghormatan dan Krisis dalam Sistem Pendidikan
Oleh: Selvi Sri Wahyuni, M.Pd
Hari Guru seharusnya menjadi momen refleksi akan pentingnya peran guru dalam membangun generasi. Namun, ironisnya, penghormatan terhadap guru lebih sering hanya sebatas slogan. Realita di lapangan menunjukkan betapa kompleks persoalan yang dihadapi para guru saat ini.
Guru: Korban dan Pelaku dalam Sistem yang Rusak
Guru adalah pilar penting dalam sistem pendidikan, tetapi mereka kerap terjebak dalam situasi yang tidak ideal. Gaji yang jauh dari layak, minimnya penghargaan, hingga kriminalisasi yang marak menunjukkan bahwa guru tidak memiliki perlindungan yang cukup. Bahkan, mereka yang berjuang mendidik anak bangsa sering kali diperlakukan seperti pekerja biasa, bukan pembawa cahaya ilmu.
Sebaliknya, tidak dapat dipungkiri bahwa ada oknum guru yang terlibat dalam tindakan kontraproduktif terhadap profesinya. Mulai dari bullying, kekerasan fisik, hingga kasus kekerasan seksual yang mencoreng dunia pendidikan. Fenomena ini adalah dampak dari sistem pendidikan sekuler kapitalis yang tidak hanya gagal melindungi guru, tetapi juga menciptakan tekanan mental dan ekonomi yang mendorong mereka ke arah yang salah.
Solusi Islam: Guru sebagai Pembawa Cahaya Ilmu
Islam memberikan tempat yang mulia bagi guru sebagai pembawa ilmu. Dalam pandangan Islam, guru tidak hanya dihormati tetapi juga dilindungi dan diberikan fasilitas untuk menjalankan tugas mulianya.
1. Penghormatan dan PerlindunganGuru dalam sistem Islam dianggap sebagai aset berharga dalam mendidik generasi. Mereka diberikan jaminan keamanan ketika melaksanakan tugas, baik dari ancaman fisik maupun kriminalisasi. Sistem hukum Islam memastikan bahwa siapa pun yang melanggar hak guru akan mendapatkan hukuman tegas.
2. Gaji Layak dan Fasilitas Memadai
Dalam Islam, negara bertanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan guru. Guru mendapatkan gaji yang layak sesuai dengan kontribusinya. Selain itu, negara menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, sehingga guru dapat fokus menjalankan tugas tanpa khawatir tentang kesejahteraan mereka sendiri.
3. Peningkatan Kualitas dan Akhlak Guru
Sistem Islam juga memperhatikan peningkatan kualitas ilmu dan akhlak para guru. Pendidikan berkelanjutan bagi guru menjadi prioritas, sehingga mereka tidak hanya kompeten di bidangnya, tetapi juga memiliki kepribadian mulia yang akan diteladani siswa.
Guru dan Generasi di Bawah Sistem Khilafah
Dalam sistem Khilafah, pendidikan diarahkan untuk mencetak generasi yang berkepribadian Islam, bukan sekadar tenaga kerja untuk memenuhi tuntutan pasar kapitalis. Guru, sebagai salah satu aktor penting dalam pendidikan, mendapatkan dukungan penuh dari negara agar dapat menjalankan perannya tanpa hambatan.