Industri (Pesta Rakyat) Dalam Demokrasi

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Agung Andayani

 

Sistem demokrasi diemban hampir merata di seluruh dunia. Dalam prakteknya, demokrasi saat ini telah dijadikan ajang industri. Karena sistem politiknya dipenuhi dengan transaksi berbagai macam kepentingan, mengejar kekuasaan dan mewujudkan perwakilan para oligarki.

Politik demokrasi dibutuhkan biaya sangat mahal. Pada waktu pesta demokrasi yang diselenggarakan akan menyedot anggaran negara yang tidak bisa dikatakan sedikit. Di Indonesia pada ajang pesta demokrasi tahun 2014, telah menghabiskan dana sebesar Rp.15,62 triliun. Sedangkan pesta pada tahun 2019 anggaran yang dibutuhkan naik 61 persen menjadi sebesar Rp25,59 triliun. Dan untuk persiapan Pemilu ,Pilpres dan Pilkada Serentak 2024 yang akan datang. KPU mengajukan permohonan anggaran sekitar Rp140 triliun.

Anggaran pesta yang begitu besar, apa yang dihasilkan? Apakah mendapat pemimpin dan wakil rakyat yang mumpuni dan amanah? Dari aspek ekonomi, apakah ekonomi rakyat sudah meroket? Yang meroket justru hutang negara dan kekayaan para pejabat negara. Dari aspek sistem keadilan, kesehatan, pendidikan, keamanan dan kesejahteraan rakyat. Apa yang sudah masyarakat nikmati?

Jelas, sistem domokrasi ini tidak layak untuk diterapkan. Kerusakan sistem ini sudah nampak sejak dari lahirnya. Karena sistem demokrasi lahir dari kesepakatan, memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya ada di tempat ibadah saja. Sedangkan di rumah di masyarakat di pasar bahkan di negara, agama dianggap tidak ada. Sudah saatnya umat muslim hidup didalam sistem Islam hukum Islam bukan hidup didalam sistem selain Islam.

“Jamuan (Al-Mā’idah):50 – Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (Qs.Al Maidah : 50).

Wallahua’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *