Oleh : Neno Salsabillah
Uighur adalah etnis minoritas di China yang secara kultural merasa lebih dekat terhadap bangsa Turk di Asia Tengah, ketimbang mayoritas bangsa Han. Kendati ditetapkan sebagai daerah otonomi, Xinjiang tidak benar-benar bebas dari cengkraman partai Komunis.
Pemerintah Beijing sendiri faktanya banyak mengeluarkan aturan yang melarang warga muslim Uighur melakukan ibadah atau mengenakan pakaian keagamaan di depan umum. Larangan tersebut antara lain mengatur batas usia remaja untuk bisa memasuki masjid menjadi 18 tahun dan kewajiban pemuka agama untuk melaporkan naskah pidatonya sebelum dibacakan di depan umum. Selain itu mengenakan jilbab atau memelihara janggut dan upacara pernikahan atau pemakaman yang menggunakan unsur agama Islam dipandang “sebagai gejala radikalisme agama.”
Aturan tersebut menambah sederet tindakan represif Pemerintah Beijing terhadap etnis Turk tersebut dan sudah menargetkan etnik minoritas Uighur di Provinsi Xinjiang selama beberapa tahun, khususnya sejak 2017. Negara itu dikabarkan menjaga mereka dalam “kamp pendidikan ulang/re-edukasi” di Xinjiang.
.
Pihak Tirai Bambu mengklaim itu sebagai kamp pusat pendidikan kejuruan dengan tujuan membendung ekstrimisme. Namun, Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik, Randall Schriver mengatakan, “China menggunakan pasukan keamanan untuk pemenjaraan massal Muslim China di kamp-kamp konsentrasi.” Laporan Reuters menyebut, para tahanan di kamp mengaku telah diinterogasi, disiksa, dan dicecoki propaganda partai Komunis.
Di mana keadilan ,di mana penegekan HAM (hak asasi manusia) ? yang sering digembor-gemborkan oleh dunia barat dan antek-anteknya. HAM Omong kosong, HAM tidak untuk umat Islam, mereka buta, tuli dan membisu ketika muslim dibunuh.
Lalu apa yang harus dilakukan umat muslim ? Apakah hanya diam melihat kedzoliman ini ? Tentu tidak, umat sudah banyak yang cerdas dan paham semua realitas di atas merupakan fakta dari kegagalan sistem yang ada saat ini dan menambah daftar panjang betapa besar penderitaan umat Islam sekarang.
Sebab Uighur tak sendirian. Nasib serupa juga dialami oleh Muslim Rohingya, Pattani Thailand, Moro Philipina, Palestina, Suriah, dan lain-lain. Semua penderitaan kaum Muslim ini semakin meneguhkan kesimpulan tentang betapa butuhnya umat terhadap Khilafah.
.
Mengapa Khilafah?. Sebab Khilafah adalah perisai/pelindung sejati umat Islam. Ini sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi saw.:
“Imam/Khalifah itu pengurus rakyat dan hanya dia yang bertanggung jawab atas rakyatnya”(HR al-Bukhari).
Sudah saatnya umat Islam bersatu dan berjuang menegakkan Khilafah, karena dengan cara apapun kaum kafir menghalang-halangi perjuangan penegakan Khilfah, tetap akan tegak Khilafah di bumi Allah ini. Wallahualam