Hagia Sophia Bukti Kejayaan Islam

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Imas Sunengsih,SE

Kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid di sambut gembira kaum muslim dunia tidak terkecuali kalangan milenial. Pasalnya, Sang penakluk, Sultan Muhammad al-Fatih pemimpin Daulah Utsmaniyah yang muda belia ketika menaklukan Konstantinopel dimana Hagia Sophia berada, menjadi ghirah kaum milenial.

Namun, ini menjadi ancaman untuk sistem sekulerisme ketika Islam kembali jaya dan Turki menjadi obor semangat perjuangan dengan kembalinya Hagia Sophia. Musuh Islam tidak akan tinggal diam, 1001 cara mereka lakukan untuk menghalangi tegaknya nya kembali Islam dalam bingkai khilafah.

Dunia Barat mengecam keras dengan kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid. Pada pelaksanaan sholat Jumat perdana di Hagia Sophia, Kota Istanbul, Turki pada Jumat (24/7), setelah terakhir kali dilakukan pada 86 tahun lalu, bangunan bersejarah tersebut diubah menjadi museum oleh Mustafa Kemal Ataturk. Ada pemandangan menarik yang luput perhatian dari masyarakat. Itu setelah Kepala Otoritas Agama (Presiden Diyanet) Turki, Ali Erbaş yang ditunjuk menadi khatib membacakan khutbah Jumat di Aya Sofya sembari membawa pedang di tangannya.

Daily Sabah melaporkan, pedang yang dipegang selama khutbah Jumat memiliki filosofi sebagai simbol penaklukan. Setelah memimpin sholat Jum’at di Masjid Hagia Sophia, Ali Erbaş mengatakan kepada wartawan, “Khutbah telah disampaikan dengan pedang, tanpa gangguan, selama 481 tahun. Jika Allah mengizinkan, kami akan melanjutkan tradisi ini mulai sekarang.” Kata Ali Erbas.

“Ini adalah tradisi di masjid-masjid yang merupakan simbol penaklukan,” jelas Erbaş, yang mengepalai Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet), menambahkan bahwa Masjid Hagia Sophia adalah salah satu simbol penaklukan tersebut. Sultan Mehmed II atau populer disebut Sultan Muhammad al-Fatih menaklukkan Konstantinopel atau Istanbul pada 1453, yang dulunya dikuasai oleh Kerajaan Romawi Timur.

Ketika masih dikuasai Romawi, Hagia Sophia berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun hingga penaklukan Sultan al-Fatih. Kemudian, bangunan tersebut menjadi masjid dari tahun 1453 hingga 1934 atau hampir 500 tahun, sebelum diubah oleh Mustafa Kemal menjadi museum selama 86 tahun.

“Saya berharap banyak orang berdoa di masjid ini … belajar agama mereka di sini. Kami akan mencoba mengembalikan Madrasah Hagia Sophia agar berfungsi seperti yang terjadi selama tahun-tahun yang luar biasa dengan pelajaran al-Qur’an di setiap sudut masjid,” kata Erbas.

Dia melanjutkan, masjid juga berfungsi sebagai sekolah. “Seperti halnya Nabi (Muhammad) kita mampu membesarkan sahabatnya di masjid, kita berusaha membesarkan anak-anak dan remaja kita di masjid,” kata Erbaş menambahkan (Republika, 25 Juli 2020).

Jejak-jejak sejarah sudah nampak jelas bahwa Islam pernah berjaya di Turki dan menguasai hingga 2/3 dunia selama 13 abad. Dan tidak lama lagi Islam akan kembali memimpin dunia, atas izin Allah Swt. Mari kaum muslimin satukan langkah menuju tegaknya Islam Kafah.

Wallahu a’lam bishshawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *