Oleh: Sri Ratna Puri
Masya Allah, sekitar dua juta jamaah salat Jum’at, dikabarkan memenuhi bahkan memadati jalan-jalan sekitar masjid Hagia Sofiya.
Salat Jum’at istimewa, digadang-gadang sebagai hari dimana kita bahagia, diantara dua hari raya. Idulfitri, dan Iduladha.
Untuk pertama kali, setelah delapan puluh enam tahun mesjid Hagia Sofia ditutup oleh laknatullah Kemal Atatruk. Kini, detik ini, di Jum’at 24 Juli 2020, terlaksana mementum sejarah yang mengguncang dunia.
Seluruh bangsa Eropa, menyatakan penolakan. Sebab mereka tahu benar, apa dampak terhadap nasib mereka. Yunani sampai mengadakan acara tandingan, berupa ratapan akbar tanda ketidaksetujuan.
Namun umat islam, khususnya di Indonesia dan pasti di seluruh dunia menyambut sukacita. Sebab, Hagia Sofia adalah masjid pertama yang diwakafkan oleh Sultan Muhammad Al-Fatih terhadap umat islam di Konstantinopel.
Konatantinopel sebagai ikon kebenaran bisarah Rasul saw. Dan tak lama lagi, insya Allah, bisarah kedua, yakni takluknya Roma, telah menunggu kita.
Akan ada pemimpin beserta pasukan penakluk Roma, yang sepadan dengan Al-Fatih. Di bawah panji islam, dan satu imam. Khilafah rasyidah ‘ala minhaj nubuwwah. Allahu Akbar!
