Gregetnya Nobar Film JKDN

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Siti R. Rahayu (IRT, Pejuang Literasi)

Seperti biasa, tugas rutin emak-emak seperti aku, walaupun waktu libur tetap aja gak ada waktu libur. Libur ditempat kerja tapi tidak di istanaku..hehe.. Untungnya, anak-anakku sudah bisa membantu mengerjakan pekerjaan dalam rumah, meskipun aku harus kasih komando berulang-ulang untuk segera melaksanakan pekerjaan yang aku suruh.

Hmmmmm… harus sabar memang, mengajak dan membimbing anak-anak supaya bisa survive dimasa yang akan datang. Kayak mau perang aja.

Setidaknya mereka sudah bisa mempersiapkan diri apabila mereka tidak lagi tinggal dengan kami orangtuanya, minimal sudah bisa masak sendiri, cuci baju sendiri, makan sendiri, Lho .. Lho kok kayak syair lagu jadinya.
Hari ini tidak biasanya, suamiku bolak-balik bengkel sekolah tempat dia bekerja. Ketika ku tanya anakku Devina, “dimana papamu nak?” “Di bengkel” katanya. Ku lanjut bertanya “Ngapain di bengkel?” “Tidak tau“ jawab anakku. Padahal kulihat suamiku sudah menenteng infocus di tangannya. “Untuk apa bawa infocus di rumah Pa?” tanyaku. “Untuk nobar” jawabnya. “Nobar apa pa? ” tanyaku. “Nobar JKDN supaya tambah seru,” katanya.

Hmmmm baguslah kalo gitu pikirku. Kukira cuma aku dan anakku Devina saja yang mau nonton JKDN, padahal suamiku juga. Alhamdulillah. Ketika menunggu film mulai, ku teringat dengan ibu Widya tetanggaku yang selalu bersama mengaji denganku. Cepat-cepat ku pergi ke rumahnya untuk menawari nobar di rumahku.

“Assalamualaikum….!” ku ketuk pintu. “Wa alaikum salam,” jawab ibu Widya dari dalam rumah. “Ibu widya, nobar di rumah saya yuk. Kami pinjam infocus for nonton JKDN. Mari bergabung” kataku. “Oh iyo da kalo gitu, kita nonton sama-sama” kata Ibu widya sambil menutup pintu rumahnya.

Sampai dirumah, Film JKDN mulai tayang, suami dan anak-anakku sudah duduk manis di atas lantai yang tak beralas tikar pun, demikian juga dengan aku dan ibu Widya, kami langsung saja melantai dan tidak menghiraukan keadaan rumah kami yang alhamdulillah sangat amat sederhana.

Aduuuhh… seandainya tadi pagi aku ingat kalau hari ini ada JKDN, pasti tadi sudah beli pisang goreng atau cemilan untuk menemani acara nonton JKDN, tapi namanya lupa mau diapain lagi.
Untungnya masih ada persediaan teh kotak dirumah. Baru asyik-asyiknya nonton sambil nyruput teh kotak, eh gak taunya film berhenti. Ada notifikasi” Konten ini tidak tersedia didomain negara ini karena ada keluhan hukum dari pemerintah” . Waduh…ada apa sebenarnya dengan film JKDN sampai-sampai pemerintah ketakutan kayak kebakaran jenggot.

Katanya dalam Pendidikan Agama Islam, jihad dan khilafah tidak ada lagi tapi dipindah ke Sejarah Kebudayaan Islam. Nah, ini kami ingin tau tentang sejarah khilafah di Nusantara juga seolah-olah di halangi . Apa generasi penerus cukup tau sejarah film-film Naruto, avatar dan doraemon saja? Atau sejarah cebong dan kampret? Jadi emosi aku.

Akhirnya sambil menunggu film tayang lagi, kami membahas banyak hal yang sempat bikin kami jengkel dengan oknum yang sudah berulang kali memblokir film JKDN. Bukannya mengakhiri acara nobar, kami malah semakin penasaran akhir dari JKDN itu seperti apa sehingga ada pihak-pihak yang ingin mengacaukan JKDN di putar.

Setelah melalui beberapa waktu dan kendala, akhirnya selesai juga nonton film JKDN-nya. Kami masih menunggu JKDN part-2 yang akan datang. Sambil nyruput teh kotak yang sudah mulai habis isinya, kumatikan infocus, laptop dan tentunyaaaaaa DATA ku. Wassalamu’alaikum.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *