Oleh : Nina Matelda ( Aktivis Muslimah Bangka Belitung)
Beberapa waktu belakangan ini,marak kita lihat dan kita dengar di media-media sosial para antek-antek kapitalis semakin berani menyebar opini yang merusak akidah, menyebarkan opini-opini yang menyesatkan umat dan menjelek-jelekkan ajaran Islam. Mereka juga memutar balikkan kebenaran Islam. Salah satunya adalah seorang tokoh Islam liberal yaitu Syakur Yasin atau yang lebih dikenal dengan sebutan Buya Syakur yang secara terang-terangan menyampaikan di depan umat bahwa ajaran Islam itu tidak sempurna. Lebih parahnya lagi, Buya Syakur mengajak umat agar jangan takut murtad. Astaghfirullah huladzim. Padahal sangat kita pahami bahwa murtad adalah perbuatan dosa besar dan di dalam Islam pelaku murtad itu haruslah di bunuh.
Islam adalah agama yang sempurna. Begitu lengkap aturan di dalam nya. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. Mulai dari bangun keluarga hingga bangun negara. Semua dengan sempurna diatur di dalamnya. Islam adalah agama yang Allah SWT ridho’i. Tidak ada agama yang Allah SWT ridho’i selain Islam. Seperti yang Allah firmankan di dalam Al-Qur’an QS.Al-Maidah:3…” Pada hari ini telah Aku sempurna kan untuk mu Agamamu,dan telah Aku cukupkan kepadamu Nikmat-Ku dan telah Aku Ridhoi Islam sebagai Agama bagi mu…”.
Buya Syakur merupakan tokoh Islam liberal yang kerap melontarkan pernyataan berdasarkan akal semata. Sangat ironis sekali,negara justru menghadirkan pembicara-pembicara yang melecehkan Islam. Seharusnya negaralah yang bertugas menjaga aqidah umat bukan malah meracuninya dengan pemikiran-pemikiran liberal. Negara bahkan berlepas tangan terhadap kelurusan aqidah umat. Ini adalah musibah besar bagi umat dan agama ini. Kenapa? Karena yang melakukan penyesatan-penyesatan tersebut adalah orang Islam itu sendiri. Na’udzubillah.
Untuk menghadapi masalah ini,umat harus memiliki ketahanan iman yang kokoh terhadap pemikiran-pemikiran yang beracun yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Harus membangun dan menancapkan pemikiran-pemikiran Islam yang shohih ditengah-tengah umat. Masalah-masalah seperti ini hanya bisa diselesaikan secara tuntas jika Islam yang memimpin dalam Naungan Khilafah. Akidah umat akan benar-benar terjaga dan jauh dari pemikiran-pemikiran sesat. Tidak akan ada yang berani mengacak-acak umat dan dakwah. Lembaga-lembaga yang didirikan dan hukum pasti akan berdiri kokoh melindungi akidah umat. Dan orang-orang yang memimpinnya pun adalah orang-orang yang menjaga Amanah dari Allah SWT. Mereka menjalankan tugas dan Amanah ini adalah orang-orang yang takut akan Allah SWT dan taat akan perintah Allah dan Rasul-Nya. Pemikiran-pemikiran shohih lah yang akan di sebarkan dan diterapkan di tengah-tengah masyarakat. Semuanya ini dijalankan atas dasar Taqwallah. Tidak ada perintah kecuali menjadi Muslim yang sebenarnya, Muslim yang kaffah. Muslim yang bertakwa dengan sebenar-benarnya.
Wallahu a’lam bi shawab.