Dilema Maraknya Prostitusi Online pada Anak di Bawah Umur

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Penulis : Zeni Setyani M.Pd

 

Semakin banyak terkuak kasus tentang prostitusi online, salah satunya yang melibatkan seorang selebritis berinisial CA yang menjadikan anak di bawah umur sebagai korbannya, bersama dengan dua tersangka lain berinisial DA selaku mucikari dan AA selaku pengelola hotel.(CNN Indonesia, 20/3/2021). Dalam hal ini pelaku mengiming-imingi para korban dengan memberikan pekerjaan sebagai pelayan toko, tetapi faktanya para korban yang di bawah umur ini dipekerjakan sebagai pelayan seks komersial(PSK), untuk melayani tamunya di salah satu hotel di jakarta, yang diketahui itu hotel miliknya. Dilansir dari (Suara.com (21/1/2021 polisi juga mengungkap modus praktek prostitusi online lain di sebuah Apartemen Green Pramuka City, Jakarta Pusat yang juga melibatkan anak di bawah umur, dengan alasan mereka dijanjikan akan di beri pekerjaan.

Dan salah satu langkah pemerintah saat ini untuk mengurangi kasus prostitusi online ini yaitu melalui Menkominfo yang akan menutup atau memblokir semua akun Open BO – istilah yang dipakai oleh para penjaja seks komersial via online, terutama yang marak pada aplikasi pesan instan MiChat .(tribunnews.com/2021/03/21)

Penyebab maraknya bisnis prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur memang beragqmselain karena masalah faktor ekonomi di keluarga mereka, apalagi diperparah dengan kondisi pandemi covid 19 saat ini yang masih berlangsung yang menambah penderitaan keluarga yang susah memenuhi kebutuhan hidupnya, ada juga yang dari mereka memang menjadi korbannya bisnis praktek portitusi online ini, tapi juga ada sebagian yang hanya sekedar ingin memenuhi kebutuhan gaya hidupnya saat ini yang serba ada. Sedangkan untuk para pelaku, jelas ini adalah sebuah usaha bisnis yang dalam sistem kapitisme adalah sah-sah saja, selama tidak mengganggu yang lain dan menguntungkan secara materi. Inilah gaya hidup materialistik.

Gaya hidup materialistik ini akan memunculkan gaya hidup hedonisme di tengah kekurangan atau keterbatasan ekonomi akan tingginya tuntutan gaya hidup. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia (Wikipedia).

Hal ini menyebabkan orang ingin memasuki zona nyaman mendapatkan hasil dengan instan dan mudah. Sehingga prostitusi dianggap sebagai jalan pintas menghasilkan banyak uang. Oleh karena itu gaya hidup hedonis tidak lepas dari akibat semakin menjamurnya virus sekuler pemisahan agama dari kehidupan. Paham sekuler ini memiliki prinsip bahwa agama apapun hanya boleh ditempatkan di dalam ranah ibadah mahdhoh saja. Hanya boleh sekedar mengatur hubungan manusia dengan Tuhan. Namun agama dilarang mengatur urusan publik atau kehidupan manusia dengan sesama manusia. Dan itu mengakibatkan manusia bisa bebas melakukan apa saja tanpa terikat dengan aturan agamanya. Beginilah kehidupan manuasia dengan arus paham liberalismenya.

Virus paham sekuler dan liberalisme ini lahir karena penerapan system ideologi kapitalisme. Dalam system ini, bisnis apapun dibolehkan selama mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Begitu juga dalam bisnis prostitusi online ini. Prostitusi adalah bisnis haram yang terlaknat yang dijadikan ladang mencari keuntungan, dan ini dikarenakan tak akan ada penawaran jika tidak ada permintaan. Sehingga, permintaan dan penawaran akan terus bergerak menuju titik keseimbangannya.

Inilah realitas pasar bebas dalam sistem kapitalis, membebaskan semua pelaku pasar berbuat sesuka hatinya dan membebaskan komoditas/jasa apa pun bisa ditransaksikan selama mengandung profit/keuntungan. Jika bisnis kotor ini dibiarkan akan terus semakin subur. Para pelaku pasar, baik penyedia jasa ataupun penikmatnya, akan semakin besar jumlahnya. Maka dari itu, selama sistem perekonomian dan pemerintahan negeri ini masih berlandaskan kapitalisme sekuler, jangan pernah berharap bisnis haram ini dapat terhenti.

Sehingga tidak heran jika cara pandang kehidupan muamalahnya pun juga yang serba kapitalistik di era sekuler ini. Prostitusi sebagai tempat berzina semakin subur dalam atmosfer perdagangan kapitalisme. Padahal, transaksi haram ini yang mengundang murka Allah Swt. di dalamnya, dan hanya akan menyebabkan malapetaka pada kehidupan umat manusia. Seperti dalam firman Allah ini:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al Isra ayat 32)
Maka dari itu, akan sulit memberantas prostitusi dalam sistem kapitalisme sekuler karena sistem inilah yang justru menyuburkannya.

Berbeda halnya dengan Pergaulan dalam Islam, jangankan prostitusi, kehidupan masyarakat islam dalam hal pergaulan antara lawan jenis itupun diatur dalam islam. Sehingga tidak akan terjadi prostitusi ini, Dengan adanya system Islam yang aturannya langsung turun dari Sang Pencipta manusia, menjadikan aturan tersebut menjadi solusi dan komprehensif. Lain halnya dengan sistem buatan manusia (kapitalisme sekularisme) yang hanya menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah baru

Oleh karena itu, pentingnya Islam dalam mengatur manusia dalam segala aspek kehidupan. Sebagai contoh, dalam perdagangan, Islam itu sangat memperhatikan komoditas/jasa apa yang ditawarkan. Jika itu haram, sebesar apa pun profit yang didapat tidak boleh dilakukan. Seperti halnya dari sektor ekonominya misalnya, Islam akan dengan sendirinya menghilangkan bisnis kotor ini. Status haramnya perzinaan yang telah jelas Allah Swt. sampaikan, akan otomatis meredam bisnis ini. Sebab, seluruh pihak yang terlibat akan terkena dosanya.

Dalam Islam pun, tugas orang tualah yang mendidik anakmya dalam lingkungan ketaatan kepada Allah. Orang tua mendidik anak-anaknya untuk melakukan kebaikan, maka anak akan menjadi baik. Selain itu juga tugas orang tua agar memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya dengan layak. Jika oramg tua tidak mampu , maka keluarga terdekat, lalu tetangganya. Jika semua tidak mampu, maka negara yang akan memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya. Sehingga tidak ada anak mencari uang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya, apalagi dengan yang dilarang oleh Allah seperti prostitusi ini.

Selain itu, dalam Islam,bisnis yang mengundang syahwat pun akan hilang ditengah-tengah masyarakat, disebabkan dengan adanya qadhi muhtasib yang tugasnya menjaga pasar agar steril dari pelanggaran syariat. Qadhi muhtasib akan berkeliling memantau proses perekonomian, apabila ada bisnis-bisnis yang mengundang syahwat akan ditindak di tempat. Begitu juga, negara yang akan senantiasa menjaga umat untuk terus dalam kondisi keimanan yang kuat dan ketakwaan yang prima. Keimanan dan ketakwaan umat adalah pondasi penting terciptanya masyarakat yang islami.

Begitu pula masyarakat dan aparat, akan bersinergi dalam mengkondisikan pasar. Adanya fungsi kontrol dari masyarakat yang juga merupakan pilar penegak masyarakat Islam. Diperkuat dengan penguasa yang amanah dan sistem pemerintahan yang berfungsi menerapkan syariat Islam, maka lapisan-lapisan ini akan menjaga umat dari kemudharatan, termasuk adanya prostitusi. Dengan hadirnya Islam, bukan hanya prostitusi yang akan lenyap, seluruh transaksi batil yang dapat mengundang murka Allah juga akan lenyap dengan sendirinya.
Wallahualam Bissawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *