DERITA UMAT ISLAM TANPA PERISAI.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Umi Hamidah (Aktivis Muslimah Bangka Belitung)

 

Seratus tahun sudah dunia tanpa junnah. Umat Islam menjadi terpecah belah, bagai buih di lautan, jumlahnya banyak tapi tak berdaya. Sebab berada di tengah himpitan sejumlah kekuatan. Komunis dan kapitalis produk barat yang saat ini menguasai dunia. Akibatnya, kenestapaan terjadi di mana-mana. Sebab aturan yang di terapkan adalah aturan manusia. Darah manusia bercucuran, aturan-aturan Islam dihapuskan, sehingga menimbulkan banyak kesengsaraan dan pertentangan. Umat Islam seperti ayam kehilangan induknya.

Sejak seratus tahun khilafah Islam di hapuskan, umat Islam tidak memiliki kepemimpinan, tidak ada perisai yang menjaga dan melindungi nya. Terasing di negeri sendiri, terjajah oleh kafir harbi. Sejak khilafah Islam di hapuskan dari muka bumi, banyak kerugian kerusakan yang terjadi, mengundang murka Ilahi, karena aturan Nya di ganti dengan aturan birahi. Kerugian nya adalah:

1. Umat Islam terpecah belah akibat paham nasionalisme, betapa banyak umat Islam yang tertindas di berbagai negara minoritas seperti yang di alami oleh saudara-saudara kita muslim Uighur.

2. Hilangnya kekayaan. Hari ini umat Islam bagai unta yang kehausan di padang pasir. Memikul air di punggungnya namun tidak bisa menikmatinya. Pengelolaan sumber daya alam ala kapitalis demokrasi sekuler yang hanya berorientasi pada keuntungan yang diperoleh. Penguasa bekerja sama dengan para pengusaha dalam mengelola sumber daya alam. Akibatnya kekayaan alam negeri dikuasai oleh para oligarki. Hal inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan semakin tinggi.

3. Munculnya para ruwaibidhoh. Hilang nya junnah /seorang Khalifah yang adil akan menyebabkan munculnya penguasa boneka, lagi dungu. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah berkata: Rasululloh bersabda “Akan datang tahun-tahun penuh kedustaan yang menimpa manusia, pendusta di percaya, orang yang jujur didustakan, amanah diberikan kepada penghianat, orang yang jujur dikhianati, dan ruwaibidhoh ikut bicara. Lalu beliau di tanya, Apakah ruwaibidhoh itu?Beliau menjawab “Orang-orang bodoh yang mengurusi urusan umum”.(HR Muslim).

Dan sungguh zaman itu terjadi. Hari ini dimana kebathilan lebih berkuasa di atas kebenaran. Yang benar di anggap bertentangan, sedangkan yang salah di benarkan. Betapa banyak umat Islam saat ini yang dihinakan kafir barat kapitalis yang di sponsori oleh Amerika dan sekutunya. Mereka  menjadikan kaum perempuan sebagai alat komoditi untuk menghasilkan keuntungan. Menjauhkan mereka dari peran sesungguhnya. Banyak juga yang di lecehkan, bahkan jilbab sebagai identitasnya di hinakan lagi dipersoalkan.

Begitupun generasi muda umat Islam,t elah dicekokin budaya dan  pemahaman-pemahaman mereka, sehingga moral dan prilakunya jauh dari aturan agama. Dari banyaknya kenestapaan terjadi pada kurun waktu seratus tahun ini, sepatutnya kita menyadari bahwa hidup tanpa sistem Islam adalah kesengsaraan yang tiada berkesudahan. Tiadanya junnah membuat umat Islam lemah dan berada dalam sistem pengaturan yang salah. Maka dari itu, kewajiban kita adalah mengembalikan kehidupan Islam, agar dunia kembali damai dan tentram dalam naungan Khilafah ala Minhajin Nubuwah.

waallahu a’lam bish showaab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *