Ditulis oleh: Sumeilina (Mahasiswa Ideologis Lubuklinggau)
Tim Detikcom – detikNews. Gegara susah belajar online, seorang bocah perempuan yang masih duduk di kelas 1 SD dianiaya ibunya LH (26) hingga tewas. Dibantu oleh suaminya IS (27) yang tak lain ayah sang bocah, mayat korban dikubur tak layak di sebuah pemakaman umum di Kabupaten Lebak, Banten. (https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5180315/miris-bocah-sd-tewas-di-tangan-orangtua-gara-gara-susah-belajar-online)
Kala itu, korban sedang mengikuti pembelajaran online, namun karena korban tidak serius mengikutinya membuat ibunya LH kesal dan menganiaya korban.
Kasat Reskrim Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma mengatakan, berdasarkan pengakuan pelaku kepada polisi, penganiayaan dilakukan menggunakan tangan kosong dan gagang sapu. Korban sempat didorong sampai tersungkur di lantai dan membuatnya pingsan.
Masa pandemi menjadi titik balik sebuah kehidupan beserta kebiasaan, semua ranah bahkan terkena dampaknya dan yang paling besar adalah dunia pendidikan, dimana semua berubah dengan adanya pandemi ini. Kebiasaan yang dilakukan setiap hari harus berubah seketika karena pandemi pembelajaran offline menjadi online, tugas menumpuk, hingga keluhan orang tua yang tak sanggup harus memerankan peran double dalam satu waktu serta lebih banyak pengeluaran karena harus menyediakan paket kuota lebih untuk masalah pembelajaran ini. Kementrian pendidikan sendiri mengatakan sekitar 54 persen sekolah yang benar-benar menerapkan sekolah dari rumah, dan tak sedikit yang masih melakukan kegiatan pembelajaran disekolah atau dicampur dengan belajar dari rumah.
Tentu saja hal ini disebabkan oleh banyak alasan mulai dari kurangnya persiapan serta kesiapan orang tua dalam menghadapi situasi ini merupakan penyebab timbulnya problematika baru bahkan harus mempertaruhkan nyawa, hal ini tidak akan terjadi jika semua diawali dengan bekal ilmu yang memadai bagi orang tua karena banyaknya muda mudi memilih menikah muda namun tidak dibekali oleh ilmu sehingga menyebabkan kemandirian serta kematangan emosional yang tidak stabil dan menimbulkan permasalahn dikemudia hari seperti saag ini, mereka yaang tidak tahu apa-apa bingung harus menyalahkan siapa ketika nyawa sudah hilang bahkan bisa jadi mereka lah yang disudutkan atas situasi ini karena dirasa lalai dalam mendidik.
Namun sesungguhnya hal ini tidak akan pernah terjadi ketika negara yang merupakan perisai bagi umat ikut campur dalam permasalahan ini dengan memberikan edukasi kemanan dan kenyamanan yang baik dan benar. Sayangnya semua itu tidak akan pernah didapat di negara demokrasi seperti saat ini justru mereka yang tidak tau apa-apa dan dirasa tidak diurusi oleh negara lah yang disalahkan dan dijadikan kamning hitam, sangat disayangkan mereka yang seharusnya mendapatkan hak mereka dengan menerima semua fasilitas baik pendidikan, keamanan, ekonomi, dan kesehatan dengan baik namun justru dibiarkan terluntah-luntah hingga nyawa menjadi taruhannya.
Jauh berbeda jika islam yang menangani ini semua, bahkan hal sekeji itu tak akan terjadi pada aturan islam dimana islam akan menangani nya sejak awal agar tak timbul korban jiwa bahkan kepada lubang semut pun islam memberikan keamanan yang terbaik , islam memberikan solusi tuntas atas semua permasalahan yang terjadi sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Pada masa khulafaur rasyidin menjadi sebuah bukti majunya pendidikan pada masa kekhilafahan dimana para pemimpin saat itu lebih mengutamakan pendidikan akhlak aqidah dan tauhid hal ini tentu saja bertujuan untuk mencetak generasi emas yang mampu melanjutkan para pejuang islam. Karena kepemimpinan dalam islam adalah perihal mengurusi bukan mengkambing hitamkan dan ini semua telah diatur oleh islam bahkan nabi pun bersabda dalam hadist nya Rasulullah ﷺ bersabda, “..Imam (Khalifah) raa’in (pengurus rakyat) dan dia bertanggungjawab terhadap rakyatnya”. Hadist ini semakin jelas dengan bukti sejarah bahwa islam pernah memimlin dua pertiga dunia dengan memberikan yang terbaik untuk rakyatnya, dan terbukti sangat sedikit sekali ditemukan kriminalitas pada masa kepemimpinan islam.
Wallahu’alam bisshawwab