Oleh : Nur Aisyah
Memasuki musim penghujan, banyak wilayah Indonesia yang terkena bencana banjir. Seperti yang terjadi di Garut, Malang dan Kalimantan Barat.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir bandang, seperti yang terjadi di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.
Hanya saja tidak semua sebab banjir karena curah hujan. Tapi ada juga yang karena kerusakan hutan. Seperti yang terjadi di Kota Garut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, salah satu pemicunya adalah kerusakan kawasan hutan.
“Termasuk yang sekarang di selatan, (Kecamatan) Pameungpeuk. Itu kan kasusnya memang terjadi penggundulan di Gunung Kasur, sehingga airnya tidak tertahan, akhirnya seperti itu (banjir). Saat hujan agak besar dan lama, pasti volumenya (air) itu sampai debitnya memenuhi permukaan sungai hampir 15 meter dari permukaan sungai. Sukaresmi lebih banyak ke ini (gundul) ya pepohonan di atasnya. Kalau akumulasi di atasnya, muaranya ke sungai. Air tidak tertangkap pepohonan karena gundul, karena tidak ada akar yang mengikat jadilah seperti ini (banjir bandan),” jelasnya.
Bagitupun yang terjadi di Kalimantan Barat bukan hanya curah hujan tinggi. Tapi juga kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) serta maraknya konversi tutupan lahan.
“Perubahan atau konversi lahan, menyebabkan jenis tutupan lahan berubah, hal ini juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan daerah aliran sungai (DAS), sehingga hidrografi aliran pada DAS tersebut berubah menjadi tidak baik,” kata Ahli Teknik Sumber Daya Air Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Prof. Dr. Henny Herawati di Pontianak, Minggu (7/11). Dilansir Antara.
Benarlah Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 41:
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Perubahan atau konversi lahan, menyebabkan jenis tutupan lahan berubah, hal ini juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan daerah aliran sungai (DAS), sehingga hidrografi aliran pada DAS tersebut berubah jadi tidak baik. Alhasil terjadilah banjir yang menyebabkan korban jiwa dan kesengsaraan ratusan ribu manusia.
Kerusakan yang terjadi akibat pembangunan kapitalistik. Tanpa memperhatikan keselarasan alam. Tujuan pembanguan hanya didasari kauntungan semata para elit. Jelaslah Allah memperingatkan bahwa kerusakan alam adalah karena ulah manusia yang serakah.
Berbanding terbalik dengan pembngunan dalam sistem Islam yang berorientasi penyelamatan dan kesejahteraan publik. Dimana pembangunan bertujuan agar umat manusia bisa sejahtera. Pembangunan dilakukan tanpa merusak alam dan sekitarnya.
Wallahua’lam bishawab.