China Melanggar Kedaulatan dan Merongrong SDA di Natuna

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : MunaRachman (Aktivis Dakwah dan Member Penulis Cilacap )

 

Protes yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap masuknya kapal coast guard dan kapal – kapal nelayan China ke Zona  Eksklusif Ekonomi (ZEE) Indonesia di Natuna Utara tidak ditanggapi serius oleh negeri tirai bambu.

 

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto juwana, menilai hal tersebut dikarenakan China memang tidak menganggap adanya ZEE Indonesia di Natuna Utara.

 

Buktinya, jurubicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang mengatakan coast guard atau kapal penjaga pantai Cina justru sedang menjalankan tugasnya untuk melakukan patroli dan menjaga wilayah tradisional penangkapan ikan nelayan Cina (traditional fishing right). Pernyataan Geng tersebut dikeluarkan dalam konferensi pers pada selasa (31/12). Lebih lanjut, Geng menyampaikan bahwa Cina akan menyelesaikan perselisihan Natuna Utara secara bilateral.

 

Menanggapi rencana tersebut, Hikmahanto dengan tegas menyarankan pemerintah untuk menolak proposal tersebut. Bukan tanpa sebab,  justru Indonesia punya beberapa alasan untuk tidak bernegosiasi dengan China dalam kasus ini.

 

Pertama,  jika China tidak mengakui ZEE Indonesia di Natuna Utara, seharusnya Indonesia melakukan hal yang sama untuk tidak mengakui wilayah tradisional penangkapan ikan nelayan China. Dengan begitu Indonesia tidak diharuskan bernegoisasi mengenai hal tersebut.

 

Kedua, Indonesia sendiri telah mendapatkan penegasan dari Permanent Court of Arbitration (PCA)  dalam menyelesaikan sengketa antara Filipina dan China.

 

Dalam putusannya, PCA tidak mengakui dasar klaim China atas nine-dash-line maupun konsep traditional fishing right. Sehingga, klaim Cina tidak akan diakui dalam negoisasi mengingat Indonesia dan Cina itu sendiri anggota UNCLOS.

 

Terakhir, jangan sampai pemerintah Indonesia menciderai politik luar negeri yang bebas aktif yang selama ini dijunjung tinggi, katanya.

 

Ketergantungan Indonesia atas utang China tidak seharusnya dikompromikan dengan kesediaan pemerintah untuk bernegosiasi dengan pemerintah China,”tegasnya.

 

“Justru bila perlu Presiden mengulang kembali bentuk ketegasan Indonesia di tahun 2016 dengan mengadakan rapat terbatas di Kapal Perang Indonesia di Natuna Utara, “pungkas Hikmahanto .

https://rmol.id/amp/2020/01/02/415897/https-politik-rmol-id-read-2020-01-02-415897-pengamat-jangan-kompromikan-utang-china-dengan-hak-berdaulat-natuna-utara? _twitter _impression =true

 

Indonesia negeri yang kaya raya akan kekayaan alam, baik di darat maupun di laut. Letak Indonesia yang sangat strategis, mudah dijangkau dari negara-negara sekitarnya yang dimana dikelilingi samudera yang membentang mengelilingi kepulauan Indonesia,  menjadikan Indonesia negeri yang menjadi incaran oleh negera lainnya. Keragaman budaya, indahnya alam yang membentang, suburnya tanah sampai dengan kaya nya akan biota-biota laut menjadikan Indonesia semakin dilirik untuk direbutkan.

 

Penduduk Indonesia yang memang sebagian mata pencaharian keseharian nya adalah nelayan,sangat geram ketika banyak nya kapal asing berbondong-bondong mencari tangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia.  Bukan lagi hanya menangkap ikannya saja tetapi kapal-kapal asing penangkap ikan justru malah menguasai wilayah tersebut bahkan mengklaim bahwa dirinya tidak bersalah berada di wilayah tersebut karena merasa itu adalah wilayahnya.

 

Dulu, menteri di bidang kelautan yang akrab disapa dengan panggilan  menteri Susi dianggap tegas dalam mengusir kapal-kapal asing, ketika ada kapal asing yang sengaja dan berusaha untuk mengambil tangkapan ikan di wilayah Indonesia.  Bahkan tidak hanya itu kepada para nelayan yang curang dalam menangkap ikan pun bisa dihukum dengan pasal- pasal yang jelas. Walaupun bisa dikatakan belum bisa 100 % menuntaskan masalah ini namun setidaknya ada tindakan tegas bukan malah lemah dan melembek.

 

Dalam kasus di Natuna,  dimana wilayah perairan Indonesia dikuasai oleh bangsa China bahkan dianggap itu adalah wilayahnya, seharusnya bangsa Indonesia ini harus tegas merebut bahkan mengusirnya. TNI dengan pasukannya seharusnya siap untuk menyiapkan ribuan personilnya semangat menyelamatkan NKRI. Sebagai warga negara harusnya merasa sakit hati ketika tahu bahwa perairan Indonesia diduduki oleh kapal asing, apalagi di Natuna memang sangat banyak dan melimpah akan jenis- jenis ikan dan ditambah lagi adanya Gas alam.

 

Melembeknya negara Indonesia terhadap china ini sangatlah nampak karena kita tahu bahwa Indonesia memiliki hutang yang sangat banyak terhadap China. Ketua Umum politisi Gerindra,  bapak Prabowo dulu sangat garang, ganas dan tegas ketika berkampanye tentang pertahanan negara. Namun faktanya setelah menduduki kursi jabatan pemerintah malah sangat lunak. Meminta supaya warga Indonesia bersahabat baik dengan China.  Umat harus mengkritisi sikap lunak penguasa (statement  Prabowo dan Luhut Binsar Panjaitan) apakah karena sudah jatuh dalam jebakan hutang yang menggadai kedaulatan negara ?

 

Semua tahu bahwa sistem islam sangatlah menjaga kedaulatan negara, dibuktikan bahwa kekhalifahan bisa berjaya hingga 13 abad dan luas peradabannya menduduki wilayah  sampai dengan 2/3 dunia .  Ini adalah bukti adanya sistem islam jika diterapkan. Karena dengan aturan yang lengkap dan paripurna yang mampu akan menjaga kedaulatan negeri ini. Khilafah adalah sistem politik yang didesain Allah Swt untuk penerapan syariat islam secara kaffah.  Politik islam (siyasah) yang berkaitan dengan relasi kepemerintahan terhadap rakyat didasarkan pada dua fungsi yaitu pertama “raa’in” , pengurus urusan rakyat ,termasuk pengurusan hajat hidup publik sesuai tuntunan syara’. Sehingga menjauhkan segala jenis investasi dari kehidupan karena hanya akan memberikan peluang kepada para penjajah dan mengekslpoitasi SDA yang akan merugikan dan membatasi hak rakyat.

 

Fungsi yang kedua yaitu “junnah”, pelindung sekaligus sebagai pembebas manusia dari berbagai bentuk penjajah. Menjaga keamanan dan pertahanan negara dari penjajah adalah tugas utama negara dalam mempertahankan kedaulatannya. Negara seharusnya sangatlah peka dan sergap dalam menjaga martabat harga diri negeri supaya negara lain tidak semena mena menginjak-injak kedaulatan  wilayah negeri muslim terbesar di dunia ini.

 

Bagaimana seharusnya yang dilakukan? Adalah dengan Membongkar kepentingan China di Natuna ,karena potensi dan kekayaan hasil laut, juga posisi strategisnya di jalur internasional sebagai titik temu kawasan. Dan china tak akan puas dengan Natuna saja,  dengan dalih dalih apapun wilayah lain pun akan ikut di raupnya.

 

Melawan china harus menggunakan kekuatan negara adidaya (islam). China dengan sistem politiknya sosialisme dan ekonominya kapitalisme,  akan bisa tumbang ketika sistem islam diterapkan. Hanya ideologi  islam lah satu-satunya penyelamat negeri ini. Tak ada sistem mulia selain sistem yang di turunkan oleh Allah SWT pemilik peraturan hidup di dunia ini. Dengan kasus Natuna atau segala problematika kehidupan negara ini masih kah mengharapkan sistem selain islam ?

 

Wallahu a’lam bish-shawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *