Buktikan Cintamu bukan dengan Dosa

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Muna Rachman

 

Warga Babakan Angsa Jaya, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak geger penemuan bayi yang dibungkus di dalam  kardus lengkap dengan pakaiannya  di pinggir bengkel sekitar pukul 9 malam. Saat ini bayi tersebut sudah diamankan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan dan kasus penemuan bayi itu juga sudah ditangani pihak kepolisian setempat, dilansir dari BantenNews.Co.Id

 

Kejadian bayi dibuang di sawah, di masjid, di tong sampah dan di pinggir jalan hampir setiap hari diberitakan. Wajah mungil, kulit bersih, hati yang suci dan tulang yang masih lemah itu hanyalah korban dari manusia biadab yang tidak bermoral dan bertanggung jawab. Entah salah apa sang malaikat kecil itu.  Sehingga tega sekali  ibunya, ayahnya menelantarkan sampai dengan membuangnya.

 

Sungguh miris dan ironis, inilah potret buruk citra bangsa. Sakit, sungguh sakit hati ini bagai tersayat sembilu  ketika mendengar berita seperti itu. Pilu yang tiada menentu, tidakkah takut akan dosa yang sudah diperbuatnya, apa yang akan disampaikan kepada Tuhanmu. Ribuan pasangan suami-istri diluaran sana berjuang dengan susah payah demi mendapatkan buah hati demi malaikat kecil yang menghiasi  hidupnya. Tapi disisi lain banyak bocah mungil tak berdosa dibuang begitu saja. Lalu, apa yang menjadi penyebab banyaknya kejadian seperti ini, apakah masalah ekonomi atau hasil dari hubungan gelap yang tidak bertanggung jawab.  Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan ampunan atas segala dosa yang diperbuat.

 

Apa saja alasan dari perbuatan buruk tersebut tidaklah jauh dari sebuah kebiasaan yang sudah dianggap lazim oleh masyarakat. Faktor ekonomi menjadi alasan utama, namun ada salah satu alasan lain adalah pergaulan bebas ala remaja saat ini. Kemajuan teknologi dan globalisasi yang semakin meningkat tidaklah pula menjadikan masyarakat terutama kalangan milenial menjadi lebih intelek, berwawasan apalagi berakhlak. Dengan kemajuan yang ada mereka lebih mudah untuk terjun dalam lubang kemaksiatan. Bukan karena dipaksa atau terpaksa tapi alasan disengaja karena sudah menjadi kebiasaan yang lumrah.

 

Pergaulan bebas saat ini memang sudah melampaui batas kewajaran, hubungan pasangan laki-laki dan perempuan (pacaran) sudah sampai seperti layaknya hubungan suami-istri, mereka melakukan hubungan terlarang yang tidak seharusnya dilakukan.

 

Seperti momentum yang dianggap sebagai hari kasih sayang oleh milenial saat ini yang bertepatan pada tanggal 14 Februari, dimana dijadikan momen pembuktian kasih sayang sehingga mereka berani melakukan hubungan terlarang sebagai bukti cinta mereka.

 

Inilah saat Islam tidak dijadikan sebagai dasar dalam kehidupan saat ini. Padahal sudah sangat jelas didalam kitab suci Al-Qur’an dalam firman Allah SWT :

 

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

 

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk“. (TQS. Al Isro ayat 12 )

 

Jangan menganggap hanya sekedar kenalan,  berpandangan tidak menimbulkan dosa. Sudah sangat jelas firman Allah SWT di atas, jangankan berzina  mendekati saja sudah terlarang. Awalnya berkenalan, ada rasa,  pacaran dan akhirnya melakukan hubungan terlarang. Inilah larangan yang sebenarnya dalam kandungan firman di atas.

 

Saat islam tidak dijadikan dasar dalam bernegara, aqidah akhlak umat tidak terjamin.  Tidak adanya benteng untuk penjagaan akidah, karena tidak adanya kepemimpinan yang benar-benar dalam mengurusi urusan rakyat termasuk penjagaan akidah terutama para milenial. Hanya penerapan peraturan berlandaskan Islam sajalah yang mampu mengatasi permasalahan saat ini.

 

Wallahu a’lam bisshawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *