Bencana adalah Peringatan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Bencana adalah Peringatan

Oleh Sumiati

(Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif)

Ketika Allah Swt. uji manusia dengan sebuah bencana, sejatinya Allah sedang memberikan kasih sayang-Nya melalui ujian itu, agar manusia kembali pada jalan yang diridai-Nya.

Dikutip dari laman berita republika.com, (22/12/2022) Pemerintahan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengatakan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) bertambah menjadi 635 orang. Data itu setelah tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah korban tertimbun longsor.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, pencarian hari terakhir korban hilang tertimbun longsor akibat gempa lebih dimaksimalkan meski setiap sore lokasi diguyur hujan deras.

“Tidak menyurutkan niat tim SAR gabungan untuk melakukan berbagai upaya pencarian,” tuturnya

Tidak semata-mata bencana itu datang, melainkan ada sebab atas kedatangannya. Baik maksiat yang tampak atau pun tersembunyi. Ketika di suatu wilayah terjadi kemaksiatan, diantaranya perzinaan, perdagangan perempuan, nikah kontrak, kristenisasi dan lain sebagainya.

Ini adalah penyebab hadirnya peringatan tersebut. Bahkan, setelah bencana itu tiba, ketidaktaatan manusi tetap tampak. Pengurusan terhadap korban, distribusi pasokan makanan dari berbagai bantuan pun tampak tidak merata. Sulitnya korban meminta bantuan karena berbagai persyaratan administrasi, semakin membuat ruwet keadaan. Bukan tafakur atas setiap bencana, tetapi ada sebagian manusia yang memanfaatkan bencana demi kepentingan pribadi. Seperti menimbun untuk diri dan keluarga sendiri, menjadikan lahan bencana sebagai tempat mencari mata pencaharian dan sebagainya.

Situasi dan kondisinya jauh dari segera bertaubat. Apalagi diperparah dengan sistem yang diterapkan di negeri ini. Seakan bencana dianggap gejala alam semata. Untuk menanggulanginya, hanya sekadarnya saja. Untuk perbaikannya dominan dari donasi yang peduli untuk membantu mereka. Tidak dicari tahu, penyebab bencana itu apa?

Padahal, sistem yang dibuat oleh manusia, saat ini digunakan untuk mengatur urusan manusia, tidak dijadikan sebuah renungan, jika itu salah satu penyebab dari datangnya sebuah bencana. Karena aturan ini tidak sesuai dengan fitrah manusia. Manusia yang diciptakan Allah Swt. semestinya, aturan yang diterapkan pada manusia, adalah aturan sang Maha Pencipta.

Peringatan Allah Swt. sangat tegas dalam Al-Qur’an, Allah berfirman :

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (TQS.30:41)

Demikian jelas ayat di atas. Seharusnya hal ini menjadi tamparan kuat untuk manusia. Agar segera kembali pada aturan Allah Swt. yang diterapkan oleh negara. Sehingga berbagai bentuk maksiat bisa dihukum sesuai hukum Islam yang ada dalam Al-Qur’an. Jika di suatu tempat terjadi perzinaan, maka rajam diberlakukan.

Bahkan ketika terjadi pemurtadan, negara pun bisa tegas meluruskan akidah mereka. Jika mereka menolak, hukum Al-Qur’an pun berlaku, hingga hukum mati sekalipun. Hal ini, tentu akan memudahkan manusia untuk taat karena takut.

Perlu diketahui pula bahwasanya hukum Islam itu mampu menjadi penebus dosa bagi para pelakunya. Hingga kelak di hari akhir, dosa-dosa tersebut telah dilebur di dunia. Berbeda dengan hukum buatan manusia, di dunia tidak membuat jera, di akhirat hukumannya tetap berlaku, karena hukum buatan manusia tidak mampu menebus dosa manusia.

Wallahu a’lam bishshawab.

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *