Back to Syariah Islam, Being Happy Together

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Back to Syariah Islam, Being Happy Together

Oleh : Nina Iryani S.Pd

 

Segalanya sedang tidak baik-baik saja. Jalan ditempat bahkan mundur dari posisi semula adalah seburuk-buruk keadaan.

Bagaimana tidak, mulai dari masalah ekonomi saja dulu nyari kerja ga sesulit sekarang asal mau semua bisa dilakuin, persyaratan ga ribet, uang berharga bahkan dengan modal sedikit usaha bisa jalan. Kebutuhan sandang pangan dan pangan terpenuhi.

Sekarang, mau kerja ribet. Syarat dan ketentuan yang membutuhkan modal. Belum lagi sederet syarat sudah dipenuhi, ternyata tidak masuk nominasi atau tidak lolos seleksi kerja. Setelah itu orang-orang akan mencoba usaha sendiri atau home industri. Baru aja jalan sebentar harus gulung tikar akibat gempuran impor tekstil dan lain-lain dari China. Akhirnya terpaksa memasarkan produk China. Sedang mulai berjalan harus gulung tikar juga karena kalah modal dan harga jual dari yang lain. Serba bingung, pengangguran pun membludak.

Belum lagi dari penderitaan kesehatan yang dinilai super mahal. Kalaupun bisa dianggap mudah tapi ikut BPJS yang tiap bulan ada ga ada uang harus tetep dibayar atau hangus. Seolah rakyat miskin dilarang sakit.

Ditilik dari segi pendidikan pun semakin banyak PR untuk guru dan wali murid. Berganti-ganti kurikulum pun tidak banyak membuat perubahan bagi anak-anak mulai dari kenakalan remaja tawuran, terjerat miras, judi online, prostitusi, bullying dan sebagainya. Kita semua diserang dari food, fashion, fun dan film.

Bagaimana tidak, tontonan pun sekarang jadi tuntunan. Artis dibayar mahal untuk merusak akhlak anak-anak dan masyarakat. Sedangkan guru dibayar murah untuk membenahi agar anak berakhlak mulia. Orang tua kewalahan karena lingkungan anak tersistem tontonan yang tidak baik namun menjadi terbiasa.

Belum lagi dunia politik dimana orang-orang jahat menjadi pejabat negara, mereka korupsi, menerima suap belum lagi kasus prostitusi dan sederet maksiat lainnya, dipenjara harusnya contoh 20 tahun di diskon jadi cuma 2 tahun misalnya. Di dalam penjara pun VIP ada kamarnya, kulkas, AC dan sebaginya seperti dirumah sendiri. Setelah bebas dari penjara mencalonkan dan terpilih lagi menjadi pejabat negara. Heran seribu heran tapi itulah kenyataannya.

Belum lagi kasus bullying, penganiayaan, bunuh diri, dan sederet kasus-kasus yang semakin banyak terjadi.

Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kedalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.”

(TQS. Al-Baqarah ayat 208).

Allah SWT berfirman:

“Hendaklah kamu (Muhammad SAW) memutuskan perkara diantara mereka menurut Wahyu yang telah Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka untuk meninggalkan kebenaran yang telah datang kepada dirimu.”

(TQS. Al-Maidah ayat 48).

Rasulullah SAW bersabda:

“Berpegang teguh lah kalian pada sunahku dan sunah Khulafaur Rasyidin yang terbimbing. Gigit lah sunah itu dengan gigi geraham kalian.”

(H.R Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Rasulullah SAW bersabda:

“Aku telah mewariskan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama berpegang teguh pada keduanya, yakni kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya.”

(H.R Malik dan Al-Hakim).

Allah SWT berfirman:

“Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu. Karena itu Kami menyiksa mereka disebabkan perbuatan mereka tersebut.”

(TQS. Al-A’rof ayat 96).

Demikian bila Islam diterapkan secara kaffah, segala masalah kehidupan politik, kesehatan, pendidikan, ekonomi fan sebagainya diatur sesuai Al-Qur’an dan Sunnah Nabi-Nya sejahtera lah seluruhnya alam semesta, manusia dan kehidupan.

Sebab hukum Allah adalah hukum terbaik sesuai fitrah manusia, memuaskan akal dan menentramkan hati. Berbeda jika manusia yang membuatnya. Selain untuk dilanggar, hukum buatan manusia mudah direvisi demi kepentingan dirinya dan golongannya bahkan menimbulkan masalah baru.

Maka dari itu mari sama-sama melanjutkan kembali kehidupan Islam. Tinggalkan sistem sekuler yang genap satu abad ini yang makin menyengsarakan.

Wallahu’alam bissawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *