Arah Perjuangan Mahasiswa

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Ninis (Aktivis Dakwah Pemuda)

 

The King Of Life service, begitulah tulisan dalam poster yang diunggah oleh akun BEM UI di instagramnya. Sehingga langsung membuat publik heboh tentang postingan itu, termasuk para mahasiswa dan juga orang umum. Unggahan tersebut berujung pada peretasan akun sosial media sejumlah pengurus BEM. Kemudian dari pihak Universitas pun juga mengeluarkan surat panggilan untuk pengurus BEM UI. Meskipun dengan adanya kejadian seperti itu, pihak BEM UI pun tak mau menghapus unggahan tersebut

Faktanya yang ada dilapangan kebebasan yang dimiliki oleh mahasiswa maupun orang umum tetap diawasi. Alih-alih diapresiasi, sikap kritis yang dimiliki oleh mahasiswa malah berujung dengan adanya tindak represi. Belum lagi sikap para mahasiswa yang berujung pemanggilan dari pihak Rektor kampusnya. Para mahasiswa sudah muak dengan seluruh kebijakan dan janji gombal penguasa selama ini. Karena Kejadian ini bukan pertama kali terjadi. Kritik yang semestinya menjadi hal yang wajar terjadi di kalangan mahasiswa, kini justru dikriminalisasi bahkan di persekusi.

Padahal negeri ini yang menganut asas demokrasi, di mana didalamnya mengandung sistem politik yang berasaskan ke pemahaman kebebasan yang itu mengkampanyekan kebebasan berpendapat, berbicara, berperilaku dan beragama . Karenanya salah satu ukuran negara berdemokrasi adalah sebuah ruang kritis yang terbuka seluas-luasnya terhadap kinerja pemerintah. Namun faktanya, pendapat dan kritik tidak boleh ada di dalam sistem demokrasi. hal ini hanyalah sebuah anomali saja, katanya. Kondisi seperti ini harusnya Tidak Dianggap anomali atau penyimpangan dari demokrasi yang ideal bukan, seharusnya hal ini disadari oleh mahasiswa .bahwa sistem yang saat ini diagung-agungkan mempunyai kebebasan berpendapat mempunyai potensi anti kritik dan represif. Ini merupakan cacat demokrasi sejak lahir. Karena sebagai sistem buatan manusia, demokrasi melahirkan sistem aturan yang rentan terhadap konflik sehingga bisa memenangkan pihak-pihak tertentu .

Hal itu harus disadari oleh mahasiswa bahwa kondisi hari ini akan lumrah dan akan terjadi terus-menerus karena selama sistem menganut demokrasi kritik akan diamputasi dan akan tidak ada ruangan untuk mengkritik. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus terjadi. mengingat posisi mahasiswa sebagai agen perubahan harusnya mendorong umat untuk mengambil peran Amar ma’ruf nahi munkar mahasiswa harus menjadi pengawas dan pengontrol atas setiap kebijakan yang lahir

Mahasiswa pun tak boleh berlepas diri dari tanggung jawab memposisikan diri sebagai Garda terdepan jika ada kebijakan yang menyimpang atau kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Berkontribusi lebih dalam terhadap kemajuan negeri ini tentu dengan menuju kepada peraturan Allah Azza wa Jalla dan membuang sistem demokrasi yang bukan dari Allah.
Wallahualam bishowab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *