ANALISA KEBIJAKAN PEMIMPIN DUNIA (JOE BIDEN)

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Tristina (Aktivis Mahasiswa)

 

Pasca dilantiknya presiden Amerika Serikat yang ke-46, pada 20 Januari 2021 lalu, Joe Biden telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang kontroversial. Pasalnya kebijakan-kebijakan yang dicanangkan bersebrangan dengan kebijakan mantan presiden sebelumnya (Donal Trump). Selain itu, kebijakan-kebijakannya juga dinilai menentang ajaran dari agama yang dianutnya. Berikut beberapa kebijakan yang dicanangkan, antara lain:

1. Paris Agreement

Kebalikan dari kebijakan Trump yang ingin keluar dari pakta iklim paris. Joe Biden membuat keputusan untuk bergabung kembali dengan pakta iklim paris tersebut. Bahkan Joe Biden ingin segera mempercepat secara agresif untuk mengekang emisi dan meminta untuk pertanggungjawaban dari pakta iklim agar meningkatkan ambisinya. Pakta iklim ini ternyata berisi pengaturan tentang kehutanan yang membuat beberapa spesies atau populasi dalam hutan menurun drastis akibat dari liberalisasinya.

2. Pelegalan Aborsi

Joe biden mengeluarkan kebijakan pelegalan aborsi. Bahkan tak tanggung-tanggung, mengeluarkan kebijakan untuk pemberian asuransi pada orang yang melakukan aborsi bahkan menggratiskan. Selain itu, Joe Biden juga menyerukan kepada perusahaan-perusahaan agar mendukung praktik aborsi.

3. Mendinginkan Perang Arab Saudi di Yaman.

Sebagai negara adidaya, Joe Biden ikut mendinginkan perang Arab Saudi dengan alasan untuk mendamaikan dunia. Amerika memberhentikan penjualan senjata Arab Saudi agar Arab tak bisa meneruskan perangnya di Yaman. Selain itu, Amerika ini menjalin persahabatan dengan negara Iran. Dalih yang digunakan Amerika di bawah kepemimpinan Biden adalah mengatasnamakam dirinya sebagai polisi dunia yang akan menentramkan negara-negara yang berrkonflik.

Dari beberapa kebijakan tersebut dapat dianalisa sebagai berikut:

Pertama, Sikap kepemimpinan Joe Biden terlihat berbeda dengan Trump yang tegas, keras, dan terbuka. Joe Biden menjalankan kebijakan dengan pendekatan yang soft. Namun bukan berarti pendekatan ini lebih baik atau menjadi angin segar bagi dunia pada umumnya dan islam khususnya. Justru pendekatan soft inilah yang lebih membahayakan. Karena orang-orang akan merasa bahwa apa yang dilakukan Biden lebih baik dari Trump. Padahal Amerika sebagai negara yang beridiologi Kapitalisme memiliki tujuan yang pasti yaitu bagaimana caranya eksistensinya sebagai negara adidaya tetap betahan. Karena selama pemerintahan Trump, eksistensi Amerika mulai menurun terutama terkait kegagalan dalam menyelesaikan masalah COVID-19.

Kedua, melegalkan aborsi sangat berbanding terbalik dengan agamanya yaitu Protestan dan juga syariat islam. Aborsi sendiri berarti membunuh. Menggratiskan bahkan memberi asuransi. Justru kebijakan ini membuat masyarakat dengan terbuka tanpa takut melakukan zina secara terus-menerus. Bukan menjadi pribadi yang baik justru makin merusak moral tiap individu. Seolah hidup di dunia hanya untuk main-main. Padahal salah satu peran dari adidaya adalah menjaga dunia agar tidak rusak baik lingkungan maupun moral. Hal ini sangat bertolak belakang dengan orasi yang selama ini dikoarkan oleh Biden untuk menjadikan dunia lebih baik.

Ketiga, kebijakan Joe Biden cenderung focus mempropagandakan idiologinya yaitu kapitalisme. Asas dari kapitalisme yaitu sekuler (memisahkan peran agama dari kehidupan) terlihat dari salah satu kebijakannya yaitu melegalkan aborsi. Mirisnya, praktik sekulerisme ini dicontohkan oleh adidaya yang menjadi parameter dunia. Dampaknya, orang-orang yang sepakat akan kebijakan negara adidaya akan menganggapnya benar dan ikut menerapkan dan menyebarkannya. Hal inilah yang akan menjadikan dunia tidak akan membaik justru akan semakin memburuk karena akan ada banyak negara yang menirunya bahkan terpaksa mempraktikkan karena kekuatan politiknya.

 

Maka dari itu, sebagai pemuda muslim, harusnya geram dengan kondisi ini. Merasa hawatir sehingga harus berupaya untuk menjaga dunia. Cara satu-satunya adalah dengan membuang ide sekulerisme jauh-jauh dari kehidupan. Selanjutnya terapkan sistem kehidupan islam yang dari bukti sejarah menunjukkan valid merupakan sistem yang melahirkan peradaban dunia yang terbaik. Maka dari itu, pemuda muslimah harus cerdas dan peka dengan perpolitikan agar bisa menilai dengan baik mana yang benar dan mana yang salah tentu dengan belajar Islam secara mendalam.

Wallahua’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *