Oleh : Abu Mush’ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT)
Menarik apa yang ditulis penulis Inggris, Peter Oborne dalam sebuah artikel untuk surat kabar Inggris “Middle East Eye”. Artikel itu berjudul “Will China replace Islam as the West’s new enemy? (Akankah China menggantikan Islam sebagai musuh baru Barat?)”.
Bagaimana kalau pertanyaannya diganti? Will Islam replace Capitalism and Comunism? (Apakah Islam akan menggantikan Kapitalisme dan Komunisme?).
Islam adalah Common Enemy (musuh utama) bagi kedua ideologi tersebut. Sedangkan ideologi komunisme bukan musuh kapitalisme. Mengapa?
Karena kedua ideologi ini tak pernah menyulut perang antara negara-negara pendukungnya. Uni Soviet runtuh bukan karena perang dunia melawan Amerika Serikat. Tak pernah terjadi perang fisik yang ada perang urat syaraf.
Uni Soviet diruntuhkan oleh negeri-negeri kecil Kaum Muslimin. Uni Soviet mengecil menjadi Rusia. Sedangkan China setelah menjadi negara komunis pun tak pernah menyerang AS. China tak pernah berambisi menguasai dunia secara militer.
China lebih menyukai perang secara ekonomi. Lebih hemat biaya daripada perang militer dan sudah terlihat hasilnya.
China berhasil menghegemoni negara-negara yang lemah secara ekonomi seperti Zimbabwe dan Turkistan Timur. Negara lain, Korea Utara, walau pun memiliki senjata nuklir namun tak pernah berniat untuk menjajah korsel apalagi menyerang AS.
Sebaliknya negara-negara kapitalis di AS mau pun Eropa tak punya niat menyerang dan menjarah negara-negara Komunis. Apa untungnya menyerang negara komunis? Ideologi komunis tak akan mungkin menghabisi kapitalisme.
Sebab negara komunis sekarang pecah menjadi dua cabang. Negara komunis tulen dan komunis berekonomi kapitalis. Komunis tulen seperti Korut.
Negara ini tidak ingin menjadi negara adidaya tetapi menjadi negara yang tertutup dan membela diri dengan senjata nuklirnya. Bereaksi ketika diserang.
Sedangkan China dan Rusia berubah haluan ekonomi menjadi kapitalis. Hanya tertarik dengan persaingan ekonomi melawan negara kapitalis. Negara kapitalis pun tidak saling serang.
Namun, ideologi kapitalis dan komunis menganggap Islam sebagai satu-satunya ancaman bagi mereka. AS, Inggris, Rusia dan China telah diketahui umum sering “mempersekusi” negeri-negeri Kaum Muslimin.
Tentaranya dengan bebas mencabut nyawa kaum Muslimin. AS menduduki Irak dan Suriah, Rusia menduduki Suriah, China membunuh Kaum Muslimin Uighur dan Inggris terlibat sengketa Yaman.
Negara Komunis dan Kapitalis menggunakan opsi militer karena negeri-negeri Kaum Muslimin mempunyai banyak kelebihan. Luas wilayahnya yang hampir 2/3 dunia, banyaknya Sumber Daya Alam, ilmuwan dan besarnya jumlah tentara formalnya membuat ketakutan tersendiri bagi Kapitalisme dan Komunisme.
Jumlah kaum Muslimin jika digabungkan sebesar 1,7 Miliar. Ini artinya punya potensi menjadi negara raksasa. Apalagi ideologi Islam setelah dianalisa memiliki semacam serum untuk menghabisi keserakahan Kapitalisme dan Komunisme.
Barat dan Komunis tahu jika Islam berjaya maka Perusahaan Kapitalis harus angkat kaki. Partai Komunis akan dihilangkan yang artinya hilangnya kelas penguasa untuk mengontrol masyarakat biasa.
Negara pengusung kedua ideologi ini merasa terancam kekuasaannya bakal lenyap. Oleh karena itu mereka saling bahu membahu untuk memperlambat laju persatuan dan kebangkitan Islam.
Jika Islam tegak maka China takut kehilangan kekuasaan ekonomi ribawinya. As dan Rusia takut kehilangan SDA di wilayah Timur Tengah dan negeri Kaum Muslimin lainnya.
Islam akan menghilangkan dominasi perusahaan besar milik negara kapitalis dan komunis. Islam akan menata ekonomi dunia dengan ekonomi Islam.
Dimana kepemilikan individu atas SDA negara dihilangkan. Diganti dengan tiga jenis kepemilikan yakni individu, umum dan negara. Islam juga akan menghilangkan korupsi.
Akhirnya Islam akan diterima oleh rakyat diberbagai negara. Karena Islam punya solusi yang pro masyarakat tetapi berbasis Syariah. Ketika Pandemi Corona selesai, China tetap akan bergandeng dengan AS, Rusia dan Inggris untuk melawan kebangkitan dunia Islam. []
Bumi Allah SWT, 18 Juni 2020
One thought on “Akankah Islam mengganti Kapitalisme dan Komunisme?”
Bagi Ummat Islam yg taat akan Syarat Haram Menerima sistem Kapitalisme