After Watching #JKDN, what’s next?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Abu Mush’ab Al Fatih Bala (Penulis Nasional dan Pemerhati Politik Asal NTT)

Film Jejak Khilafah Di Nusantara yang ditayangkan secara online lewat bit.ly
/tiket-jkdn sangat spektakuler. Film ini memang layak tayang pada momen peringatan Tahun Baru 1442 Hijiriyah.

Tahun baru Islam selalu memiliki hikmah tahunan yakni adanya hijrah dari alam jahiliyah ke alam Islami. Hijrah dari sistem sekuler ke Sistem Islam. Adanya film “Jejak Khilafah di Nusantara (JKDN)” membuka cakrawala berfikir rakyat Indonesia bahwa adanya hubungan yang sangat kuat antara Khilafah Islam dan Bumi Nusantara.

Film JKDN dimulai dengan menceritakan wafatnya kecintaan Kaum Muslimin yakni Nabi Muhammad SAW dan dilanjutkannya era Kekhilafahan Islam (Khulafaur Rasyidin, Khilafah Umayyah, Abbasiyah hingga ke Utsmaniyyah). Dakwah Islam terus tersebar ke seluruh pelosok dunia.

Bahkan dakwah ke Nusantara termasuk yang paling awal. Yaitu pada awal Khilafah Umayyah yang dipimpin oleh Khalifah Abdul Aziz (pada abad ke 7 Masehi). Nusantara diwakili oleh Raja Sriwijaya Jambi, bersurat kepada Khalifah dan menyatakan diri masuk Islam.

Jejak selanjutnya adalah ditemukannya makam keturunan atau cucu dari Khalifah Al Mu’tashim Billah (Khalifah bani Abbasiyah yang menaklukkan benteng Romawi di Amuria Turki demi membebaskan seorang Muslimah). Adanya makam para kesatria Utsmani di Aceh dan bantuan militer Khilafah Ustmani pada masa Khalifah Sulaiman Al Qanuni yang berhasil mengusir Portugis dari Aceh dan Malaka.

Bukti-bukti sejarah ini menunjukkan besarnya pehatian Khilafah Islam terhadap keamanan dan dakwah Islam di bumi Nusantara mau pun Malaka. Tidak berhenti sampai di sini, Sunan Maulana Malik Ibrahim, yang dikenal sebagai Sunan Gresik pernah tinggal di Kesultanan Samudera Pasai.

Sunan Gresik diketahui sebagai utusan dari Khilafah Islam. Kehadiran Beliau di Kesultanan Samudera Pasai dan kemudian menyebarkan Islam beserta para Wali yang dimuliakan Allah SWT di tanah Jawa tentu karena mendapatkan dukungan politik yang kuat dari Khilafah Islam. Adanya kesamaan teks pada nisan Wali Sunan Gresik dan Keturunan Khalifah Abbasiyah yaitu pada gelar keduanya sebagai penerang Daulah (Negara) dan Diin (Agama).

Sekali lagi ini membuktikan bahwa dakwah Islam bisa tersebar kala itu secara massif karena dilakukan secara politis dalam bingkai Khilafah Islam. Alhamdulillah tiket film ini telah diborong oleh 250.000 penonton yang setia menunggu dari awal hingga akhirnya.

Lalu pertanyaannya sekarang apa yang harus dilakukan setelah menonton film akbar ini? Tentu yang harus dilakukan rakyat Indonesia (Khususnya Kaum Muslimin) adalah mengambil hikmah bahwa Dakwah Islam bisa tersebar dari satu negara ke negara lain, antar benua karena adanya institusi besar yang menyokong dakwah yakni Khilafah.

Sehingga jika sekarang dakwah Islam tampaknya macet dan dirongrong, itu karena ketiadaan sistem Islam. Jika Khilafah tegak, dakwah Islam akan lebih mudah.

Selanjutnya, tidak sekedar menonton tetapi harus menjadi motivasi bagi Kaum Muslimin untuk mencetak masa depannya sendiri. Sejarah hari ini ditentukan oleh sejarah masa lalu. Sejarah masa depan ditentukan oleh sejarah hari ini.

Hari ini Indonesia menjadi negara dengan jumlah Kaum Muslimin terbesar di dunia (lebih dari 250 juta) berkat sumbangsih dakwah Khilafah di Nusantara. Jika ingin Islam menguasai dunia dan menebar kebaikan, dakwah Khilafah harus ditegakkan.

Belajar dari masa lalu, yang menghancurkan persatuan dan membuat kemunduran di Nusantara adalah penjajahan Barat (imperialisme). Penjajahan ini kemudian berevolusi menjadi kapitalisme modern yang menjajah Indonesia bukan dengan kekuatan militer tetapi dengan kekuatan pemilik modal.

Ancaman bagi negeri ini adalah penjajahan bukan Islam. Bahkan Khilafah dikenal sebagai pemersatu dan pelindung Nusantara sejak zaman dulu. Khilafah diruntuhkan karena Barat takut penjajahannya akan dihentikan.

Oleh karena itu, upaya meruntuhkan Khilafah pada 3 Maret 1924 di Istambul Turki mengakibatkan hilangnya perisai Kaum Muslimin. Inggris senang bahwa Khilafah hilang dan Islam lemah. Hasilnya lebih dari 50 negara dijajah penjajah Barat.

Semoga dengan selesainya Umat menonton film JKDN ini bisa membakar ghiroh KeIslaman mereka dan mencerahkan pemikirannya. Sehingga Umat sadar dan mau menegakkan Khilafah yang melanjutkan estafet Dakwah Islam untuk membebaskan Indonesia dari belunggu penjajahan Kapitalisme. []

Bumi Allah SWT, 1 Muharram 1442H (20 Agustus 2020)

#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan
#JKDN1Muharram1442H
#JKDN20Agustus2020

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *