Semangat Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Semangat Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Nina Iryani S.Pd

Kontributor Suara Inqilabi

 

“Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedabgkan akhirnya adalah terbebas dari api neraka.”

(H.R Al-Baihaqi).

Masya Allah Tabarokalloh betapa mulia kebaikan-kebaikan khusus dibulan Ramadhan. Kehadirannya begitu dinantikan, kini Ramadhan tinggal menghitung hari menuju bulan Syawal.

Oleh karena itu, indahnya Ramadhan jangan sampai berlalu begitu saja, mari hidupkan dengan semangat:

1. Membaca Al-Qur’an sebanyak mungkin.

2. Perkara Wajib jalani dengan lebih baik.

3. Perbanyak ibadah-ibadah sunah.

Perbanyak sodaqoh.

4. Hadiri majelis-majelis ilmu dan ajak orang lain menimba ilmu bersama-sama.

5. Banyak-banyak berdo’a pada Allah untuk kebaikan dan bahagia kita semua dunia akhirat.

Rasulullah SAW bersabda:

“Yang mengikuyi mayit sampai ke kubur ada tiga. Dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah kekuarga dan hartanya. Sedangkan yabg tetap bersamanya dikubur adalah amalnya.”

(H.R Bukhari, nomor 6514; Muslim, nomor 2960).

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadhan semata-mata karena iman an mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa-dosanya pada masa lalu.”

(H.R Bukhari dan Muslim).

Bahkan Rasulullah SAW bersabda:

“Sungguh pada setiap hari dan malam bulan Ramadhan ada orang-orang yang Allah bebaskan dari api neraka. Sungguh setiap muslim yang berdo’a akan Allah kabulkan do’anya.”

(H.R Ahmad dan Al-Bazzar).

Beliau SAW bahkan bersabda:

“Shalat lima waktu, ibadah Jum’at yang satu dengan ibadah Jum’at berikutnya dan puasa Ramadhan yang satu dengan puasa Ramadhan berikutnya, itu semua merupakan penghapus dosa diantara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi.”

(H.R Muslim).

Demikian indahnya bulan suci Ramadhan jangan sampai berlalu begitu saja. Masalahnya saat ini, ketika kita ingin bahagia dan tenang menjalani ibadah dibulan Ramadhan, tidak sedikit bahkan yang bergama Islam tidak berpuasa dengan alasan tidak syar’i, berbuat maksiat, riba dan lain sebagainya.

Sistem sekuler kapitalis sukses menjadikan bulan Ramadhan hanya dijalani orang-orang yang sadar Islam saja, negara abai terhadap masyarakatnya untuk beribadah. Harusnya negara mengatur dan memfasilitasi ibadah dengan baik. Oleh karenya hanya sistem Islam kaffahlah yang mampu membuat ibadah tenang bersama-sama. Peran negara dengan sistem Islam kaffah pun mampu membuat semua yang beragama Islam menjalani Ramadhan dengan ibadah sebaik-baiknya, serta kesejahteraan rahmatal lil a’lamiin bagi manusia dengan Islam kaffah. Saatnya umat bersatu dan gaungkan Islam kaffah, keberadaannya wajib ada dan penerapannya menjadi keharusan.

Wallahu ‘alam bish-shawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *