Kemana Cinta kan Berlabuh…

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : M Azzam Al Fatih (Pemerhati umat dan aktivis dakwah)

Cinta memang aneh, sering di bahas makin asyik. dikupas tak ada habisnya, dimasak pun mendidih dan kemudian memanas lalu membakar relung hati yang telah lama mendingin. Mungkin karena cinta salah satu anugerah terindah yang Allah SWT berikan kepada hambanya.

Itulah cinta, yang hampir semua orang kenal apa itu cinta. menghinggapi setiap insan dari anak – anak hingga aki – aki. Menempel pada diri manusia seolah satu paket dengan dirinya. Namun anehnya, banyak orang mengenal cinta tapi tidak bisa mengartikanya. Akibatnya banyak orang tertipu oleh cinta dan akhirnya tersesat. Cinta yang seharusnya menjadi wasilah dekat dengan Allah SWT, tapi kebanyakan malah sebaliknya, faktanya banyak orang tersesat dan geblinger terhadap yang lainya termasuk makhluk hidup.

Contohnya saja remaja, di mana mereka tersesat dalam menjelajahi cinta. Mereka terus terbuai rayuan bumbu cinta, berupa indahnya syair cinta yang dilantunkan para biduan dengan suara merdunya. Di tunjang pergaulan bebas tanpa batas dan tidak ada pengawasan orang tua.

Coba kita jelajahi pergaulan remaja saat ini, di mana kita akan dapati mereka berkerumun di tengah kota, tempat wisata, dan mall yang sudah kebablasan. Di mana laki dan wanita berbaur menjadi satu dan seolah tidak sekat dalam hubungan mereka. Bersuka ria dengan menyanyikan lagu dari penyanyi yang dia idolakan. Dari segi busana pun sudah tidak mencerminkan orang yang beragama. Seorang laki memakai anting, kalung dan kulit dihiasi tato bermacam gaya. Yang perempuan pun tak jauh beda. Bergaya menyerupai laki-laki, berpakaian dengan aurat terbuka. Kita pun, sering menjumpai berboncengan yang bukan mahram, cipika-cipiki, dan berpelukan. Bahkan sering diberitakan banyak kalangan remaja hamil diluar nikah, bahkan ada yang sampai menggugurkan.

Gambaran pergaulan tersebut hanya sebagai contoh bahwa pergaulan bebas telah menjamur di kota, desa maupun tempat – tempat wisata. Jauh dari syariat agama dan dekat kepada syari’at syetan. Naudzubilla mindzalik.

Penyebab rusaknya pergaulan pada remaja disebabkan karena mereka salah dalam melabuhkan cintanya. Kebanyakan mereka melabuhkan kepada sesama makhluk semisal sang idola artis, materi, dan waktu. Pada akhirnya dirinya menjadi nafsu nafsu yang terus mendorong nya sampai pada titik kesesatan.

Dan yang paling rusak dan merusak ketika orang melabuhkan cintanya kepada paham sekularisme. Model seperti ini sudah digolongkan tersesat dalam mengarungi samudera cinta. Mengapa? Sebab dirinya sudah diperbudak oleh nafsu dunia. Yang tidak mau terikat dengan hukum agama. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari ingin bebas – sebebasnya. Bebas dalam berprilaku, dan berpendapat.

Maka orang yang melabuhkan cintanya kepada sekulerisme merupakan bunuh diri atas nama cinta. Sebab sekulerisme adalah racun pemikiran yang melumpuhkan sendi – sendi pemikiran.

Seorang hamba harusnya melabuhkan cinta hanya kepada sang pemilik dan pemberi cinta, yakni Allah SWT. Di mana setiap aktivitas disitu ada Allah SWT, senantiasa menyandarkan perbuatannya di mana dan kapan pun berada dengan hukum yang telah Allah SWT tetapkan. Merasa diri terikat dengan aturan sekaligus diawasi oleh Allah SWT.

Dengan menyandarkan diri pada syariat Islam berarti telah membuktikan cintanya kepada Allah SWT, dan dia berhak mendapat cinta hakiki dari dunia hingga akhirat. Umur yang panjang, rezeki yang barokah, istri Sholihah, suami Sholih, anak yang Sholih dan Sholihah, banyak saudari, selalu sehat, dan sebagainya merupakan bentuk cinta hakikinya Allah SWT. Dan semua bentuk cintanya akan selalu di bawa sampai ke surga. Masya Allah.

Wallahu’Alam Bhishowwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *