GENERASI BUTA ISLAM KARENA JAUH DARI SIRAH NABAWIYAH

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Syahfitri Anggraeni Putri Siregar (Santri Ma’had Darul Bayan Sumedang)

 

Sadarkah kita kalau hari ini banyak generasi muslim yang tidak tahu sejarah keislaman? Banyak generasi muslim yang hanya tahu kalau mereka adalah muslim yang tinggal di Indonesia. Sedangkan mereka tidak memahami kalau meraka berasal dari sebuah sejarah kehidupan yang agung.

Ingat pepatah “kacang lupa kulitnya?” Pepatah ini menggambarkan seseorang yang lupa asal muasalnya. Mereka muslim tapi tidak bangga dengan keislaman mereka, muslim tapi menjauhkan diri dari keislaman.

Bahkan sebagian dari mereka merasa malu dengan sejarah keislaman yang mereka dengar dari “katanya”. Katanya Nabi Muhammad itu kejam, tukang berperang atau sejarah Islam itu penuh dengan kelicikan atau gundik-gundik. Sebagian dari mereka menafsirkan sendiri kepribadian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menurut hawa nafsu mereka. Maka mereka menentang pendapat para ulama yang menyebutkan bahwa dalam islam ada hukum potong tangan bagi pencuri dan ada hukum qishah bagi pembunuh.

Bahkan diantara mereka meyakini bahwa Rasulullah SAW adalah seorang pluralis sejati, tidak pernah mendebat keyakinan atau aqidah kaum kufur dari kalangan muslim dan ahli kitab sehingga Islam itu adalah agama yang sejajar dengan agama-agama lain. Astagfirullahaladzim, banyak-banyak istighfar ya kawan-kawan.

Bahkan mereka memposisikan Rasulullah seperti mereka memandang Karl Marx, Lenin, Adam Smith, ataupun Lois XIV. Sama sekali tak ada pengagungan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, bahkan mereka pun menilai Nabi Muhammad itu manusia biasa bahkan bisa berbuat kejahatan. Bagi mereka status kenabian Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan pujian yang datang dari Allah SWT seperti tidak ada artinya. Padahal Allah sudah memuji dan menjelaskan kedudukan Rasulullah SAW bukanlah manusia biasa.

Lalu, apa yang terjadi bila remaja muslim sekarang jauh atau tidak paham sirah Nabi dengan benar? Tentunya tidak akan ada ruh keimanan saat mendengar Nabi Shallallahu alaihi wasallam dan membaca hadits-hadits dari beliau atau tentang beliau. Tidak memiliki role model yang benar dalam kehidupan, karena tidak memahami sosok Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Tidak memahami pelaksanaan ajaran Islam secara benar malah menerjemahkan ajaran Islam sesuai kehendak yang mereka pikir. Tidak akan muncul pembelaan terhadap Kemuliaan Islam dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Mereka pun tak pernah mendapatkan gambaran apa yang dilakukan oleh para sahabat memperjuangkan agama Islam.

Nah, kurang lebih itulah yang harus kita perhatikan. Jangan sampai generasi-generasi muslim sekarang atau yang akan datang yang jauh atau tidak paham dengan siroh Nabawiyah yang benar dan mereka asing dengan kehidupan nabinya sendiri. Yuk saling membantu untuk mengenal Islam lebih dalam dan mempelajari Sirah Nabawiyah baik melalui bacaan atau ikut kajian.

Wallahua’lam bishawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *