Buktikan Cintamu Kepada Nabi Dengan Menegakkan Daulah Khilafah Islamiyyah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: M. Azzam Al Fatih
Penulis dan aktivis dakwah

Hidup tanpa cinta seperti tanaman layu yang tak pernah terkena air. Kering kerontang, layu tak berkembang, yang akhirnya mati sia-sia tanpa meninggalkan kesan baik bagi yang lainya. Begitulah kalau hidup tanpa cinta, terasa galau, sepi, dan gundah gulana, selalu menyelinap pada pikiran manusia. Sebab cinta itu naluri yang ada pada setiap insan dan harus dipenuhi.

Sebaliknya orang yang penuh dengan cinta, hidupnya lebih tenang, nyaman, terarah, ceria dan lebih semangat. Sebab pada dirinya menyimpan rasa rindu. Sebuah perasaan yang tak terpisahkan dengan cinta.

Cinta adalah perasaan ingin selalu memberi yang lebih, Baik waktu, tenaga, harta maupun pikiran.  Bahkan ia pun rela mengorbankan nyawanya, demi yang dicintainya. Sebab cinta memang butuh pengorbanan.

Cinta bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kesesatan serta kerugian baik di dunia maupun Akhirat. yaitu cinta yang di standarkan kepada hawa nafsunya. Mengumbar hawa nafsunya menguasai segala pikiran maupun aktivitas kita.

Namun cinta juga mengantarkan kepada kemulian dan kebahagiaan yakni Cinta yang menyandarkan segalanya kepada syari’at Allah SWT. Segala aktivitas dan pikiran di standarkan kepada syari’at Islam.

Cinta memang butuh pengorbanan, mengorbankan apa yang kita punyai. Cinta kepada Allah SWT adalah berkorban untuk lebih taat kepadaNYA. Begitu juga, jika kita mengaku cinta kepada Rosulullah SAW. Maka wajiblah untuk berkorban mencintai Rosulullah Saw. Karena dengan mencintainya menjadi wasilah cinta kita kepada Allah SWT.

Cinta kepada Rosululloh SAW adalah dengan mensuritauladani beliau dari segala aspek kehidupannya. Sebab pada dirinya terdapat tauladan yang baik. Bahkan Beliau sudah terkenal sebelum menjadi Nabi dan Rosul di kalangan bangsawan Quraisy.

Rosulullah Saw sangat cinta terhadap umatnya termasuk kita. Beliau tidak menginginkan umatnya mengalami kesusahan dan kesesetan. Maka dari itu beliau berusaha dan mengorbankan segalanya agar umatnya selamat di dunia dan akhirat. Sampai saat beliau sakaratul pun masih memikirkan umatnya dengan menagatakan Ummati, Ummati, Ummati.

Allah SWT pun memuji atas kemuliaan Rosulullah Saw dalam Al Qur’an surat Al ahzab ayat 21

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا ۗ
laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatul limang kaana yarjulloha wal-yaumal-aakhiro wa zakarollaaha kasiiroo

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 21)

Cinta kepada Rasulullah adalah mensuritauladani beliau termasuk dalam perjuangan dakwahnya, yakni mewujudkan Daulah khilafah Islamiyyah. Dengannya kemuliaan, kebahagiaan, dan ketentraman terwujud selama berabad – abad.

Maka, jika kita mengaku cinta kepada Rasulullah Saw, Berdakwah lah untuk mengembalikan kemuliaan tersebut. yang sirna oleh sistem kufur yang telah berkuasa dan mencengkeramnya. Membongkar bobroknya sistem kufur Kapitalisme, yang menjajah, menyengsarakan, memeras dan mendzoliminya terus menerus. Agar sistem tersebut segera tumbang dan tergantikan oleh sistem Islam yang terbukti membawa Rahmat seluruh manusia.

#WujudkanCintamuKepadaNabi
#TegakkanKhilafahIslamiyyah.

Wallahua’lam bishowwab

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *