Persiapan Diri dan Pendidikan Rumah Tangga Sejak Dini untuk Aktivis Dakwah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Persiapan Diri dan Pendidikan Rumah Tangga Sejak Dini untuk Aktivis Dakwah

Oleh: Waindika Abu Jibriel

 

Wahai aktivis dakwah yang tengah meniti jalan ilmu, mungkin saat ini kamu berada dalam dilema yang begitu besar. Di satu sisi, kamu ingin fokus pada kuliah dan dakwah, menyiapkan masa depan yang lebih baik. Namun di sisi lain, ajakan untuk *_”pacaran”_* begitu menggoda. Perasaanmu terombang-ambing, antara keinginan mengikuti nafsu atau tetap teguh pada prinsip-prinsip Islam.

 

Namun, izinkan saya mengajakmu untuk merenung sejenak. *Pacaran bukanlah jalan menuju kebahagiaan sejati*. Pacaran hanya akan mengalihkan fokusmu dari tanggung jawab besar yang Allah amanahkan: menuntut ilmu, berdakwah, dan menjaga diri dari apa yang dilarang-Nya. Pacaran mungkin menawarkan kehangatan sementara, namun di balik itu, ada ketidakpastian dan potensi dosa yang berbahaya.

 

Ingatlah firman Allah dalam Al-Qur’an:

 

_”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)_

 

Ajakan untuk pacaran mungkin tampak menggoda, namun apakah itu akan membawa keberkahan dalam hidupmu? Apakah itu cara yang tepat untuk mempersiapkan dirimu menuju pernikahan yang penuh tanggung jawab? *Pacaran bukan jawabannya.* Persiapkan dirimu dengan sebaik-baiknya. Allah akan memberikan pasangan yang tepat di waktu terbaik jika kamu bersabar dan tetap berada di jalan yang benar.

 

*_Nasehat untuk Orang Tua: Pendidikan Rumah Tangga Sejak Dini_*

 

*Orang tua, peran kalian sangatlah penting*. Sebagai orang tua, kalian adalah pembimbing utama dalam menyiapkan anak-anak menuju kehidupan yang penuh tanggung jawab. Salah satu hal terpenting yang perlu diajarkan sejak dini adalah pendidikan rumah tangga. Dalam masyarakat yang terus berubah, sering kali kita lupa menyiapkan anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, untuk tanggung jawab besar dalam keluarga.

 

*Ajarkan anak-anak laki-laki untuk siap memikul tanggung jawab*. Berikan mereka tugas-tugas kecil, ajarkan mereka untuk bekerja, dan tanamkan bahwa memimpin keluarga bukan hanya tentang status, tetapi tentang tanggung jawab besar. Rasulullah SAW bersabda:

 

_“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)_

 

Bagi anak perempuan, ajarkan nilai-nilai ketaatan dan pelayanan dalam keluarga, bukan dengan memaksa, tetapi dengan menanamkan kecintaan untuk berkhidmat dalam rumah tangga. *Sejak dini, siapkan anak perempuan dengan pendidikan tentang bagaimana menjadi istri yang taat dan ibu yang penyayang.* Tanggung jawab mereka kelak mencakup pengasuhan anak yang baik serta melayani dan menghormati suami sebagai bagian dari keberkahan rumah tangga.

 

Rasulullah SAW bersabda:

 

_“Jika seorang wanita shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.’”_ (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

 

Ajarkan anak-anak perempuan kita bahwa peran mereka dalam keluarga sangatlah mulia. Bukan hanya sebagai istri, tetapi juga sebagai ibu yang berperan besar dalam mendidik generasi penerus. Ajarkan mereka keterampilan mengasuh anak, melayani keluarga dengan penuh cinta, dan menjadi mitra yang mendukung suami dalam kebaikan.

 

*_Untuk Aktivis Dakwah: Persiapan Diri Menuju Pernikahan yang Berkah_*

 

Wahai pemuda aktivis dakwah, *persiapkan dirimu dengan baik.* Fokuslah pada dakwah, kuliah, dan menuntut ilmu. Pacaran bukan solusi, karena hubungan yang dimulai dengan cara yang salah tidak akan membawa berkah. Pernikahan bukanlah tujuan utama dalam hidup, tetapi ia adalah sarana untuk mendapatkan ridha Allah. *Siapkan mental dan spiritualmu.*

 

Jangan tergesa-gesa ingin menikah hanya karena tekanan sosial atau perasaan ingin _”punya pasangan”._ Ingatlah bahwa *pernikahan adalah tanggung jawab besar.* Kamu tidak hanya akan memimpin seorang istri, tetapi juga akan menjadi teladan bagi anak-anakmu kelak. Jadilah pemuda yang siap memikul tanggung jawab itu.

 

*Firman Allah:*

 

_”Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”_ (QS. Al-Ankabut: 69)

 

Pacaran bukan solusi. Persiapkan diri dengan baik, fokuslah pada dakwah dan masa depanmu. *Allah sudah menyiapkan jalan terbaik untukmu.*

 

Jangan tergoda oleh hal-hal yang bisa merusak fokusmu. Peranmu sebagai pemimpin keluarga kelak harus dimulai dengan mempersiapkan diri dari sekarang.

Wallahu A’lam bish-Shawwab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *