Haram Mendukung Kezaliman Zionis Yahudi

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Haram Mendukung Kezaliman Zionis Yahudi

Iis

Ibu Rumah Tangga, Cileunyi Kabupaten Bandung

Bukti kejahatan dan kekejaman entitas Yahudi terhadap penduduk Gaza kian hari kian terkuak. Ternyata militer Yahudi sendiri yang melakukan pembantaian terhadap warga sipil yang tengah menyaksikan konser pada 7 Oktober lalu. Pembantaian itu lalu mereka tuduhkan kepada Hamas. (Dunia.tempo.co, 20/11/2023)

Tuduhan mereka yang menyatakan bahwa sejumlah rumah sakit menjadi markas pejuang Hamas juga tidak terbukti. Sehingga serangan brutal yang dilakukan terhadap fasilitas kesehatan tersebut pun menjadi kekejaman yang sengaja dibuat. Masih banyak lagi kedustaan untuk membenarkan tindakan keji mereka akhirnya terbongkar juga.

Dengan izin Allah, kini opini sebagian besar penduduk dunia, para jurnalis, termasuk sejumlah media massa Barat mulai berbalik menyerang Yahudi zionis. Mereka membeberkan kedustaan di balik berbagai serangan terhadap warga Gaza. Misalnya warga di Amerika Serikat dan Inggris, mereka mulai mengecam para pemimpinnya sendiri yang dituduh bertanggung jawab atas aksi genosida kaum Yahudi terhadap penduduk Gaza.

Allah Swt. sesungguhnya telah mengingatkan kaum Muslim tentang kejahatan kaum Yahudi sepanjang sejarah. Padahal mereka termasuk kaum yang telah diberi banyak karunia. Misalnya, tidak sedikit para nabi dan rasul yang diutus di tengah-tengah mereka, menjadikan sebagian dari mereka sebagai raja, termasuk menyelamatkannya dari kekejaman Fir’aun.

Di antara mereka ada yang mengimani Allah dan para nabi, seperti kaum Hawariyun yang menjadi pengikut Nabi Isa as. Pada masa Rasulullah saw. ada Shafiyyah binti Huyay ra. yang menjadi istri beliau, da juga Abdullah bin Salam yang termasuk kalangan sahabat Nabi saw. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka justru mengingkari Allah Swt. Mereka malah mengobarkan permusuhan terhadap orang-orang yang beriman.

Berbagai tabiat buruk kaum Yahudi juga bamyak diungkap Allah Swt. di dalam al-Quran. Tujuannya agar menjadi peringatan bagi kaum Muslim. Di antaranya: Pertama, gemar mengkhianati perjanjian. Sedari dulu karakter pengkhianat memang ada pada diri mereka. Karena itu jangan mudah mempercayai segala tipu dayanya.

Pengkhianatan ini sudah ditampakkan kaum Yahudi pada masa Nabi saw. saat terikat dengan Piagam Madinah untuk tidak saling menyerang. Namun, justru berkali-kali mereka melanggar isi perjanjian tersebut, dan bersekutu dengan orang-orang musyrik Quraisy pada Perang Ahzab dan menusuk umat Muslim dari belakang. Hal itu pula lah yang saat ini terjadi, Yahudi zionis juga berkali-kali menyatakan gencatan senjata di Palestina, namun mereka selalu melanggar perjanjian tersebut. Begitulah. Tabiat asli mereka telah ditampakkan dalam sejarah.

Kedua, membunuh para nabi. Kejahatan terbesar kaum Yahudi/Bani Israil adalah melakukan pembunuhan terhadap para nabi dan rasul. Allah Swt. berfirman:

‘Sungguh Kami telah mengambil perjanjian dari berbagai Bani Israil. Kami pun telah mengutus para rasul kepada mereka. Namun, setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, maka sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan, dan sebagian lainnya mereka bunuh.” (TQS al-Maidah [5]: 70).

Di antara utusan Allah yang mereka bunuh adalah Nabi Zakaria as. dan Nabi Yahya as. Sementara Nabi Isa as. pun mengalami hal yang sama namun berhasil diselamatkan dari upaya pembunuhan itu. Allah Swt. juga menyelamatkan Rasulullah saw. dari rencana jahat yang hendak dilakukan oleh Amar bin Jahsiy.

Ketiga, kaum Yahudi adalah bangsa yang paling keras permusuhan dan kebenciannya terhadap Islam dan kaum Muslim. Juga selalu berusaha keras agar kaum Muslim mengikuti millah (agama) mereka. Allah Swt. berfirman:

“Sungguh kamu akan mendapati manusia yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah kaum Yahudi dan orang-orang musyrik.” (TQS al-Maidah [5]: 82).

Kaum Yahudi telah menampakkan permusuhan dan kebenciannya pada masa Nabi saw. Begitu bencinya terhadap umat Muslim, Yahudi Bani Qainuqa pernah melakukan pelecehan terhadap seorang Muslimah, dan membunuh seorang pedagang Muslim yang membela wanita tersebut. Kelompok lain, yakni Bani Nadhir, pernah berusaha membunuh Rasulullah saw. Akhirnya, beliau dan para Sahabat pun memerangi dan mengusir mereka dari Madinah.

Saat ini, kebencian dan permusuhan kaum Yahudi juga tampak begitu keras terhadap kaum Muslim Palestina. Bukan hanya mengusir penduduknya, mereka juga menyerang dan menembaki jamaah shalat di al-Aqsha. Lalu dengan kejam membunuhi anak-anak, perempuan dan lansia. Begitu kejinya tindakan mereka sampai bayi yang baru lahir saja mereka bunuh dengan kejam.

Bahkan dalam serangan terhadap warga Gaza, militer Yahudi zionis menggunakan cara-cara kejam seperti mengebom pasar, sekolah, masjid, gereja dan pemukiman warga. Mereka juga menggunakan bom fosfor yang sudah dilarang penggunaannya, menembaki jurnalis dan tenaga medis, bahkan menggunakan tank baja untuk menggilas warga sipil. Mereka pun terbukti melakukan praktik penjualan organ-organ tubuh manusia yang mereka ambil dari jenazah warga Palestina yang terbunuh. Baik dari jasad korban perang maupun dari tahanan yang mati di penjara-penjara negara zionis. Inikah yang disebut sebagai self defense (upaya membela diri)? Setelah nampak jelas kekejaman dan kebiadaban kaum zionis itu, apakah masih pantas untuk dibela? Orang yang masih waras secara akal tidak akan mungkin membenarkan tindakan kejam, biadab dan brutal tersebut.

Mengherankan jika di Tanah Air bermunculan orang-orang dan kelompok-kelompok yang dengan bangga membela kebiadaban entitas Yahudi tersebut. Bahkan mereka menuduh para pejuang Islam, seperti Hamas yang sedang berusaha membebaskan tanah airnya, sebagai pelaku teror. Jika orang yang sedang melawan penjajah disebut teroris, lalu apa sebutan yang pantas untuk para agresor seperti kaum Yahudi yang menduduki tanah dan merampok negeri orang lain?

Saatnya umat ini bersatu untuk membebaskan Palestina dari cengkraman agresor Yahudi. Saatnya kita menunaikan perintah Allah Swt. untuk menolong sesama Muslim, menghapuskan sekat-sekat nasionalisme, lalu melebur dalam ukhuwah Islamiyyah di bawah naungan kepemimpinan Islam.

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *