Menjemput Hidayah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Riana Ummu Yaya

Pernahkah kita mendengar satu ceramah seorang ustaz lantas hati kita tersengat??
Pernahkah mengikuti satu kajian lalu perasaan kita kesentil?? pernah membaca satu tulisan atau sebuah status, lalu merasa kesindir?? jika ya, lantas apa yang kita lakukan??
Tak mau dengar ceramah ustaz itu lagi, tak mau datang ke kajian lagi, atau mungkin marah pada si penulis dan pembuat status.

Bermacam reaksi orang ketika hal itu terjadi, dan itu manusiawi.
Manusiawi?? Ya, karena fitrahnya manusia punya perasaan tersinggung jika disinggung dan kesindir jika mendengar suatu hal yang menyinggung dirinya. Namun jangan biarkan perasaan itu menguasai kita, karena setan akan jadi pemenangnya.

Setan akan mengobok-obok hati kita, perasaan kita,
dengan membisikkan ” buat apa ke kajian itu, jangan dengarkan ceramah lagi, si ini memang begini, si itu memang begitu”, Lantas timbul rasa tak suka kepada sang ustaz dan benci pada kawan sendiri. Atau bahkan yang paling parah jadi antipati pada kata kajian.

Tahukah kita, sesungguhnya ketika hati dan perasaan kita kesindir, saat itu hidayah Allah sedang melambaikan tangannya kepada kita.
Ya, saat itu hidayah Allah sedang datang kepada kita.

Maka jemput dia, jemput hidayah itu, karena Allah sayang kepada kita, masih menginginkan kebaikan bagi kita. Lembutkan hati, buka hati agar hidayah itu dapat kita jemput, kita raih dan genggam hingga masuk ke dalam jiwa kita.

Hidayah sangat mahal harganya, tak semua orang bisa merasakan dan mendapatkannya. Hidayah datang lewat beragam pintu, dengan bermacam cara. Lewat ceramah yang kita dengar, lewat status kawan yang kita baca, bahkan lewat masalah yang sedang kita hadapi, rasa sakit, kehilangan, bahkan yang kita sebut sebagai derita.

Ya semua itu bisa jadi pintu hidayah bagi hamba-NYA yang berpikir dan mau membuka hati. Seperti misalnya covid-19 yang saat ini sedang mewabah. Dengan adanya kejadian ini, maka sejatinya menjadikan kita lebih dekat kepada Allah. Maka bersyukurlah mereka yang Allah lembutkan hatinya untuk menjemput hidayah.

Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang yang selalu Allah limpahkan hidayah-Nya serta Allah lembutkan hati kita agar mudah menjemput hidayah itu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ٨:٥٦

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”
.(Al Qashash :56 )

Dalam sebuah hadis qudsi. :

“Wahai sekalian hamba-Ku, kalian semua berada dalam kesesatan kecuali yang Kuberi petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya akan Kuberi petunjuk.”
(HR. Muslim no. 6737)

Wallahu’alam Bisshawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *