Kekaguman

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh : Widi Yanti

Keindahan makhluk layak untuk dikagumi. Seluruh panca indera mampu merasakan keelokannya. Dari mata yang mampu memandang wajah tampan nan manis. Atau cantik bin aduhai. Telinga mengindera suara merdu mendayu. Lidah mampu mengecap nikmatnya masakan yang menggugah selera.

Semua adalah wujud berfungsinya bagian penting dalam tubuh manusia. Saling berkaitan antara indera dengan perasaan. Menghasilkan penilaian yang sangat subyektif. Tidak bisa disamaratakan. Itu bagian dari hak individu. Tidak ada standar yang mengikat untuk mengartikan kekaguman.

Ada hati seorang pria yang kagum akan kecantikan istri orang. Berupaya mendapatkan perhatiannya sehingga muncul niat untuk merusak hubungan keluarga wanita tersebut. Perselingkuhan menjadi akhir dari kisah kekagumannya.

Sebagian orang saat melihat kelebihan orang lain akan menimbulkan dengki. Ada rasa iri yang membuat penyakit batin yang menyiksa. Bahkan mampu menaikkan asam lambung dan membuat badan terasa panas dingin.

Penyikapan keliru terhadap rasa kagum berakibat fatal dalam kehidupan. Bisa berujung pada kematian. Sebagaimana kasus perselingkuhan yang berakhir dengan kasus pembunuhan. Ataupun sakit kronis yang berawal dari rasa iri dengki.

Dalam Islam mengagumi keindahan menjadi sarana pengingat bagi manusia. Karena Al Khaliq telah menciptakan keindahan pada makhluknya. Di uji apakah mampu untuk bersyukur ataukah justru kufur. Mampukah mengendalikan perasaan diri untuk tidak dengki?. Menyadari bahwa tiap diri diciptakan Allah berbeda wujud fisiknya. Sehingga mampu menerima apa adanya. Mensyukuri apa yang ada.

Kalimat sederhana untuk menghindarkan dari sifat dengki adalah, “Baarokallaahu fiyk”, Semoga Allah memberkahimu). Inilah cara untuk mencegah penyakit ‘ain, yaitu penyakit pandangan mata. Hasad, iri, dengki, dan bahkan cinta buta, kekaguman yang menipu, semua itu adalah penyakit pandangan mata. Ia sangat cepat bereaksi dalam hati dan pikiran serta perbuatan. []

Malang, 27 Oktober 2019

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *