Oleh : Aisyah Hasan
Dalam pembahasan siroh shahabiyah kali ini kita akan membahas mengenai seorang wanita yang memiliki pengaruh besar terhadap kejayaan Islam. Seorang wanita yang mendapatkan kemuliaan yang tidak pernah dimiliki oleh wanita lain, beliau adalah Ummul Mukminin istri pertama Rasulullah SAW yaitu Sayyidah Khadijah binti Khuwailid ra.
- Kelahiran
Khadijah ra. Lahir di Ummul Qura Mekkah pada tahun 68 sebelum hijrah atau 15 tahun sebelum Tahun Gajah atau bertepatan dengan tahun 555 M. Beliau lahir dari keluarga yang terhormat, berasal dari Bani Asad yang nasabnya bersambung dengan keturunan Qushai bin Kilab bin Luay bin Ghalib, sebuah keluarga yang sangat terkenal di Mekah dengan jiwa kesatria dan dermawan. Ayahnya adalah Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Dan ibunya adalah Fathimah binti Zaidah.
Khadijah dan Nabi Muhammad saw. berasal dari garis keturunan yang sama dan sangat mulia yaitu dari keluarga yang memiliki kehormatan atas kota Mekkah, nasab mereka bersambung hingga ke Nabi Ibrahim as. melalui jalur Nabi Ismail as.
- Masa Kecil Khadijah ra
Khuwailid bin Asad adalah seorang saudagar terpandang dari suku Quraisy, terhormat, kaya raya, berakhlaq mulia, jujur, dan terpercaya. Pun dengan saudara-saudara Khadijah tumbuh dewasa dalam keadaan yang sama sebagai anak-anak yang berpengetahuan dan berjiwa mulia. Mereka menyaksikan ayahanda mereka yang sepenuhnya membela keadilan dan memperjuangkan hak-hak mereka yang teraniaya. Selain itu, dalam keluarga Khuwailid tidak ada keyakinan terhadap berhala. Mereka juga tidak saja dihormati bangsa Quraisy, tapi juga oleh para raja Habasyah dan Yaman.
Dari ibundanya Khadijah mewarisi jiwa kelembutan. Dan dari ayahnya turun kecerdasan serta kesabaran yang luar biasa.
- Pernikahan dengan Muhammad SAW
Pernikahan peramanya terjadi saat dirinya masih muda. Ia menikah dengan Abu Halah bin Zurara At Tamimi, seorang saudagar bangsawan Mekkah yang terkenal berakhlak mulia. Pernikahan yang menciptakan rumah tangga yang bahagia dan melahirkan dua anak bernama Hala dan Hindun. Namun setelah itu suaminya meninggal, dan beliau berwasiat untuk Khadijah agar meneruskan perdagangan mereka dan tidak menyerahkan pengasuhan anak mereka kepada orang lain. Wasiat tersebutlah yang mampu membuat Khadijah bertahan setelah kesedihan yang dirasakannya saat ditinggal oleh suaminya. Tekad yang mengantarkannya menjadi ibunda kota Mekkah. Saudagar wanita yang kuat dan kaya raya dalam waktu yang singkat.
Pernikahan keduanya dengan Atiq bin ‘Aid bin Abdullah Al Makzumi, namun pernikahan itu tidak berlangsung lama. Mereka bercerai setelah memiliki seorang anak. Sepeninggal kedua suaminya tersebut Khadijah menjadi seorang yang paling kaya di suku Quraisy, karena selain mewarisi kekayaan ayahnya juga mewarisi harta dan perniagaan suaminya.
- Awal Mengenal Muhammad SAW
Awal pertemuan mereka adalah ketika musim panas berakhir di Mekkah yang mana itu merupakan waktu-waktu yang sangat istimewa bagi orang –orang Mekkah pada waktu itu. Musim baru, kehidupan baru, dan aktivitas baru. Tidak hanya para bangsawan yang memiliki harta yang bergembira dengan hari itu tapi juga mereka yang tidak memiliki cukup modalpun sudah dapat untung dengan berdagangan di kota Mekkah. Abu thalib misalnya. Ia adalah anak dari Abdul Muthalib, teman dekat ayahanda Khadijah. Ia dan Khadijah bergelut di usaha perdagangan. Pembantu Khadijah bertugas menjadi pengawas perdagangan agar tidak merugi. Dari situlah ia mengenal Abu Thalib dan keponakannya yang yatim piatu. Yang kemuadian menjadi tolak ukur dan referensi yang baik dalam hal ini.
Maka setelah bekerja pada Khadijah, Khadijah mulai banyak merasakan ketertarikan kepada Muhammad. Maka Khadijah mengirim lamaran kepada Muhammad melalui pembantunya Maisaroh kepada Abu Thalib, yang kemuadian dijawab dengan Muhammad: “jika memang Khadijah mengatakan hal seperti itu maka aku akan menerimanya”
Maka menikahlah dua orang yang sangat mulia ini, Allah menghendaki pernikahan mereka pada waktu Muhammad berusia 25 tahun dan Khadijah 40 tahun.
Dan ini menjadi keistimewaan bagi Khadijah sebagai istri pertama Nabi Muhammad SAW. dan tidak pernah Nabi Mihammad menikah dengan wamita lain selama Khadijah masih hidup.
- Putra Putri Rasulullah SAW
Khadijah melahirkan 2 orang anak laki-laki yaitu Qasim dan Abdullah, dan 4 orang anak perempuan yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum, dan Fathimah.
- Wafatnya Khadijah ra.
Sayyidah Khadijah meninggal pada tahun yang sama dengan meninggalnya Abu Thalib. Beliau sakit keras akibat beberapa tahun menderita kelaparan dan kehausan akibat pemboikotan yang terjadi beberapa waktu sebelum Abu Thalib meninggal. Beliau dikuburkan di dataran tinggi Mekkah yang dikenal dengan sebutan Al Hajun. Rasulullah mengurus sendiri kepergian istrinya, dan terakhir beliau mengucapkan “Sebaik-baik wanita adalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid”
Editor : Selvi Tridayani