Islam Kaffah Umar Bin Khattab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh: Aisyah Farha

Kita memang sudah ditakdirkan Allah untuk tidak bisa melihat salah satu sahabat terbaik Rasul yang satu ini. Tapi, kita masih bisa membaca sejarah kebesaran dan keistimewaannya di banyak kitab sejarah. Dia adalah Umar bin khattab, sahabat Rasulullah yang istimewa, al faruq, sang pembeda. Seorang laki-laki yang memenuhi bumi dengan keadilan dan keamanan.

Sebelum Umar masuk Islam, Rasulullah menyadari keistimewaan watak dan tabiatnya. Umar mewarisi tabiat bapaknya dalam hal ketegasan yang tak kenal menyerah, kepastian yang tak tergoyahkan dan kebulatan tekad yang tidak bisa mempengaruhi ruang dan waktu.

Di masa jahiliyah, Umar tampil menjadi orang yang sangat memusuhi dakwah Rasul. Sikapnya sangat keras dalam memusuhi Islam tidak bisa ditandingi oleh siapapun. Tetapi, setelah masuk Islam, Umar menjadi pembela Islam yang terdepan. Tokoh yang dulu bernaung dibawah berhala kini tunduk pada hidayah Allah SWT. Seketika ia tampil menjadi pembela Islam yang terdepan. Beliau juga menempuh resiko kehidupan, mulai dari pengasingan masyarakat saat itu, kehilangan kekayaan bahkan popularitas. Semua itu dilakukan Umar semata-mata karena ia yakin bahwa ada balasan yang tidak tertandingi sebagai balasannya, yaitu surga Allah yang abadi.

Masa-masa perjuangan pada saat awal Umar masuk Islam tidak beda jauh dengan kondisi kita sekarang. Meskipun kita lahir dari rahim keluarga yang Islam, tetapi situasi masyarakat saat ini tidak islami. Ekonomi ribawi bertebaran dimana-mana, perzinahan marak, minuman khamr tidak dilarang, banyak wanita tidak menutup aurat, pembunuhan, aborsi, penipuan sampai korupsi. Semua itu juga terjadi di masa jahiliyah.

Maka saat ini kita harus mewarisi semangat Umar untuk membela Islam. Jika saat itu Umar berjuang untuk membentuk kondisi yang islami, maka tugas kita adalah mengembalikan kehidupan yang islami tersebut. Kita berjuang bersama-sama agar Islam kembali dimuliakan, saat masyarakat dihiasi oleh keimanan dan ketakwaan, saat ekonomi ribawi terhapus diganti dengan ekonomi Islam, saat hukuman bagi pezina berefek jera bagi pelakunya, saat tidak ada lagi peredaran minuman khamr di tengah kaum muslimin, seluruh wanita menutup auratnya, tidak ada lagi kekejian pembunuhan atau aborsi, dan saat pemimpin rakyat bertakwa dan mengurus rakyatnya dengan sepenuh hati sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Berjuanglah meskipun harus merelakan kenikmatan dunia ini, karena sejatinya dunia ini hanya sementara. Perjuangan yang panjang dan penuh kelelahan akan tergantikan saat kita bisa melihat wajah Allah di surga kelak. Tuntutlah ilmu Islam dan sebarkanlah ke tengah kaum muslimin. Agar terbentuk pemahaman bersama bahwa kita bisa mulia kembali saat menegakkan Islam dengan kaffah.

Mudah-mudahan kita bisa meneladani keislaman Umar bin Khattab, walaupun dalam kondisi saat ini dimana Islam kembali kepada keterasingan. Kita warisi semangat Umar bin Khattab untuk menolong agama Allah, yang dengannya Allah akan memuliakan kita.
Wallahu A’lam Bishshawab

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *