Jejak Khilafah Di Cina

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Oleh :Netty Susilowati,SPd (Revowriter Malang)

Ajaran Islam telah bersemi di daratan Cina pada era kepemimipinan Rasulullah. Adalah Sa’ad bin Abi Waqas sahabat Nabi SAW dan tiga sahabatnya berlayar ke CIna dari Ethiopia pada tahun 616 M. Saat itu Sa’ad dan sahabat yang lainnya diperintahkan untuk hijrah ke Habasyah (Ethiopia). Setelah sampai di Cina, Sa’ad kembali ke Arab.

Pada masa kekhilafan Umar bin Khaththab, Islam berkembang sangat pesat dan mampu menaklukkan Persia dan Romawi. Banyak pedagang Cina yang melakukan kontak dagang denganPersia dan Romawi masuk ke dalam Islam.

Futuhat terus berlangsung hingga masa Khalifah Utsman bin Affan. Khalifah Utsman mengutus Sa’ad bin Abi Waqas melakukan futuhat di beberapa wilayah Asia. Sa’ad bin Abi Waqas berkeinginan untuk menyebarkan Islam hingga ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Hanya sayang, perjalanan Sa’ad hanya sampai negeri tirai bambu ini. Sa’ad bin Abi Waqas dimakamkan di Guangzhou.

Pada saat Sa’ad bin Abi waqas tiba di Cina, kekuasaan Cina pada saat itu ada pada Dinasti Tang. Kaisar pun memerintahkan pembangunan masjid Huaisheng atau masjid Memorial di Canton yang merupakan masjid pertama yang berdiri di Cina. Beberapa masjid yang ada di daratan Cina seperti Masjid Raya Xi’an di Tiongkok, Masjid Agung Lhasa di Tibet dan banyak lagi peninggalan sejarah Islam di Cina.

Para sahabat juga mempelajari teknologi yang berkembang lebih dulu di Cina, seperti kertas atau mesiu. Dan sejarah mencatat meski awalnya peradaban Cina jauh di atas peradaban Islam, namun kesungguhan umat Islam dalam menuntut ilmu lambat laun berhasil menyusul bahkan melampaui Cina.

Isa Ziling Ma dalam tulisannya ”Islamic Astronomy in China: Spread and Development” menuturkan, astronomi Islam menyebar ke Cina pada era Dinasti Song. Sayangnya, bukti resmi yang mencatat peristiwa penyebaran sains Islam baru di masa Dinasti Yuan.

Fakta itu terkuak setelah seorang ilmuwan Taiwan bernama Pof Luo Xianglin pada tahun 1968 menemukan sebuah buku berjudul ”The Huai Ning Ma Family Tree” di Perpustakaan Studi Asia Timur, Columbia University, AS.

Prof Luo menemukan nama Ma Yize sebagai astronom Islam di Cina. Kaisar Taizu (berkuasa 950-976 M) begitu mengagumi astronomi di dunia Islam. Pada 961 M, Kaisar Taizu menunjuk Ma Yize untuk mengembangkan astronomi di Cina. Di karya-karyanya sendiri, Ma Yize terlihat dipengaruhi oleh astronom Al-Battani dan geografer Al-Hamdani.

Sepanjang sejarah Cina yang banyak diwarnai perang dan perebutan kekuasaan, adalah Xinjiang provinsi terbarat dan terluas di Tiongkok Cina, wilayah ini sangat kaya sumber daya alam, menjadi salah satu wilayah perebutan karena besarnya pengaruh Islam disana. Sebelum Cina modern, Xinjiang lebih dikenal dengan nama Turkistan Timur, pernah menjadi salah satu provinsi Daulah Khilafah yang berbatasan dengan Kekaisaran Cina. Xinjiang menjadi bagian dari Cina pada abad ke18 setelah keruntuhan turki Utsmani 1924. Xinjiang berbatasan dengan Mongolia, Rusia, Kazkhstan, Kyrgystan,Tajikistan, Afghanistan, Pakistan dan India.

Hari ini konflik di Xinjiang Cina semakin memanas. Dengan adanya kecurigaan genoside muslim Uighur di sana. Cina dengan arogannya membantai muslim Uighur dan mengisolasi mereka dikamp-kamp dan berupaya memurtadkannya.

Dan Allah menjawab dengan menurunkan wabah mematikan di sana. Wuhan, menjadi kota pertama di Cina yang lumpuh karena corona. Hingga hari ini, Cina mulai berbenah, tetapi tak ada jaminan akan semakin kuat sepeti semula. Ekonominya porak poranda. Bahkan isu corona kedua sedang menggema menakutkan rakyatnya.

Saatnya Cina kembali dalam pangkuan Islam. Kekuatan penduduk dan teknologi yang dimiliki akan menjadi semakin berguna dan memberikan manfaat untuk sesama jika digunakan untuk mendukung tegaknya sistem Islam yang kedua. Insyaallah tak akan menunggu lama. Fajar Khilafah akan segera terbit. Menggantikan kekuasaan adidaya baru di dunia yang saat ini sama-sama merangkak bersama Cina.

Wallahu’alam bi showab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *