Refleksi Mayday: Kapitalisme Akan Tetap Abai Pada Nasib Buruh

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Refleksi Mayday: Kapitalisme Akan Tetap Abai Pada Nasib Buruh

Kontributor Suara Inqilabi 

 

Partai buruh dan organisasi serikat buruh akan menggelar aksi peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada Senin, 1 Mei 2023 di lebih 300 kabupaten/kota secara serentak sejak pagi hari untuk menyuarakan empat tuntutan. Presiden partai buruh SI mengatakan sebanyak 50 ribu massa akan menghadiri aksi tersebut. Dimana tuntutan aksi dilaksanakan di depan Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu menjelaskan, ada empat isu yang diangkat sebagai tuntutan Partai Buruh dan organisasi serikat buruh dalam May Day 2023. Pertama, cabut omnibus law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker) Kedua, cabut UU terkait parliamentary threshold 4%. Ketiga, tolak RUU Kesehatan. Keempat, sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT). Tak hanya berpusat di Jakarta, Dalam aksi May Day turut digelar di sejumlah provinsi. Dimana sebanyak 38 provinsi sudah mengkonfirmasi bakal menggelar aksi May Day serempak.

Upah Buruh Segera Di Tuntaskan

Setiap tahun selalu ada peringatan hari Buruh, bahkan internasional. Namun tetap saja nasib buruh tak makin sejahtera, bahkan makin berat hidupnya. Permasalahan mengenai upah buruh selalu mengalami kesulitan yang tak kunjung selesai, dimana hidup yang harus terjamin kesejahteraannya malah menjadi suatu kesulitan yang parah di alami buruh. Ragam kebijakan yang ditetapkan pastinya akan dirasakan sebagai tambahan penderitaan bagi rakyat tak terkecuali para buruh. Pasalnya, selama ini mereka sudah terjepit oleh beragam permasalahan mengenai upah buruh. Apalagi banyak dari para buruh mengalami depresi bahkan bunuh diri akibat upah yang tak kunjung di berikan. Tentunya melatar belakangi hal ini ialah adanya sistim kapitalisme yang sangat menyesatkan rakyat. Minim campur tangan Negara, rakyat yang hidup dalam sistim kapitalisme harus menjalani kesengsaran yang begitu miris.

Islam Menjamin Kesejahteraan Rakyatnya

Tentunya cara pandang rakyat sebagai beban dan Negara mengurangi hak-hak rakyat adalah kezaliman. Hal ini kontras dengan ajaran Islam. Islam memiliki solusi tuntas untuk menyelesaikan persoalan buruh akibat penerapan kapitalisme dan menjamin kesejahteraan nyata bagi para buruh. Identitas islam harus benar-benar tampak menonjol dalam kehidupan umat Islam. Tak boleh lagi disembunyikan, apalagi jika alasan yang mendasari sikap menyembunyikan identitas islam itu adalah kekhawatiran atau ketakutan akan tudingan kelompok radikal-sekuler anti Islam. Oleh karena itu, solusi yang tepat dari permasalahan upah buruh ialah menerapkan sistim Islam di tengah-tengah masyarakat. Sebab Islam adalah solusi utama yang sempurna dari permasalah yang ada.

Wallahu’ala bisshowab.

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *