Pusat Latihan Atlit untuk Siapa?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Pusat Latihan Atlit untuk Siapa?

 

Oleh: Lafifah

Ibu Rumah Tangga

Sekali dayuh dua tiga pulau terlampaui, sepertinya peribahasa ini sulit disematkan untuk mengapresiasi rencana Bupati Bandung Dadang Supriatna yang akan membangun pusat latihan atletik di Pangalengan.

Dikutip detikJabar. Jakarta – Bupati Bandung Dadang Supriatna memastikan pembangunan pusat latihan atletik di Pangalengan, Kabupaten Bandung, berjalan kondusif. Saat ini perizinan kepemilikan lahan untuk fasilitas tersebut tengah diurus.

Hal itu diungkapkan Dadang usai menghadiri rapat koordinasi pembangunan pusat latihan atletik Pangalengan di Ruang Rapat Kementerian Koordinasi (Rakor) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia (RI), Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).

Pasalnya apakah pembangunan pusat latihan atlit ini tepat, atau lebih utama dibandingkan membangun lapangan pekerjaan bagi warga yang pada tahun 2023 ini banyak sekali terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), atau yang lebih urgen dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.

Pada dasarnya atlit atau yang lebih tepatnya memberi fasilitas masyarakat berolahraga adalah hal yang boleh, karena aktivitas olahraga adalah aktivitas yang bisa dilakukan oleh setiap individu tanpa harus bemberi fasilitas yang berlebihan hingga menyita program kerja pejabat pemerintahan.

Namun bukan hal yang aneh dalam sistem kapitalisme yang lebih mengedepankan keuntungan materi dari pada kemanfaatan bagi warga negara, pembangunan pusat pelatihan atlet mungkin akan banyak menghasilkan pundi-pundi keuntungan bagi para korporasi, meskipun nantinya tidak akan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Inilah wajah kapitalisme, sistem aturan yang mengedepankan azas manfaat dan keuntungan para pemilik modal semata.

Didalam Islam olahraga hukumnya boleh, selama tujuan dari berolahraga nya adalah mencari ridho Allah SWT, seorang muslim dalam setiap aktivitasnya haruslah ridho Allah menjadi tujuan, maka olahraga yang dilakukan seorang muslim tidak akan sia-sia bahkan berbuah pahala jika diniatkan untuk mencari pahala dari Allah, dan untuk kemaslahatan dirinya.

Berkata Syaikh Abu Bakr al-jaza’iri rahimahullah, sesungguhnya tujuan semua jenis olahraga yang dikenal dalam Islam adalah dimaksudkan menjadi sebuah alas menegakkan dan membela kebenaran. Bukanlah tujuan olahraga itu hanya mendapat harta melimpah, ketenaran, atau hal yang serupa seperti berbangga diri dan (akhirnya) menjadi manusia yang rusak dimuka bumi sebagaimana kondisi kebanyakan mereka saat ini.

 

Wallahu’alam bishshawwab.

 

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *