Pejabat Sibuk Flexing, Rakyat Semakin Pusing

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Pejabat Sibuk Flexing, Rakyat Semakin Pusing

Munamah

Ibu Rumah Tangga

 

Pejabat sesungguhnya adalah orang-orang yang diamanahi oleh rakyat untuk mengurus & mengayomi urusan rakyatnya. Akan tetapi baru-baru ini banyak keluarga pejabat yang melakukan flexing atau pamer harta di media sosial.

Diketahui, Adrias, istri Sekda Riau, SF Hariyanto menjadi sorotan karena memamerkan harta dan gaya hidup mewah di media sosial.

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN Guspardi Gaus meminta Mendagri Tito Karnavian memeriksa Sekda Riau SF Hariyanto yang disorot karena istri dan anaknya gemar pamer kemewahan atau flexing. Menurut Guspardi, tindakan flexing keluarga pejabat telah melukai hati masyarakat.

“Sungguh amat disayangkan tindakan dari istri Sekda Riau itu. Sikap hedon yang diperlihatkan di media sosial oleh keluarga pejabat dinilai sebagai tindakan yang tidak wajar dan melukai hati masyarakat,” ujar Guspardi kepada wartawan, Kamis (23/3/2023).

Itulah fakta yang terjadi dalam pemerintahan di negeri kita. Di tengah sulitnya perekonomian, rakyat justru disuguhkan berita pejabat yang pamer harta kekayaan.

Di sisi lain, masih banyak rakyat yang hidup dengan penghasilan minim, bahkan tidak memiliki pekerjaan sama sekali hingga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari. Tentunya rakyat merasa geram melihat kelakuan para pejabat yang hedon tersebut.

Apalagi di saat bulan Ramadan harga-harga kebutuhan pokok semakin melonjak. Rakyat makin menjerit dengan tingginya biaya hidup yang semakin melambung.

Coba kita tengok peradaban Islam ketika Khalifah Umar bin Khattab menjadi seorang Khalifah. Beliau setiap malam keliling kampung untuk memastikan rakyatnya dalam keadaan perut kenyang.

Ketika Umar menemui salah seorang warga yang kelaparan, secara spontan Umar memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan.

Begitu pun dengan Umar bin Abdul Aziz, Beliau menjadi manusia termiskin karena hidup sangat sederhana hingga badannya kurus namun tetap sibuk memikirkan urusan umatnya.

Walhasil, tidak ditemukan satupun rakyatnya yang miskin serta berhak menerima zakat, namun justru Umar bin Abdul Aziz-lah yang ternyata layak mendapatkan zakat tersebut dibandingkan rakyatnya sendiri.

Itulah gambaran ketika peradaban Islam memimpin dunia. Para pejabat yang berkuasa saat itu sangat takut kepada Allah SWT jika tidak amanah. Tidak sibuk memikirkan urusan pribadi atau kelompoknya akan tetapi lebih mengutamakan urusan umat yang kelak akan dipertanggungjawabkan di akhirat.

Apakah kita tidak ingin hidup mulia seperti zaman mereka? Apakah kita tidak ingin menjadi umat terbaik dan menjadi pemimpin peradaban layaknya umat Islam terdahulu?

Sudah saatnya kita melangkah bersama, suarakan Islam kaffah (menyeluruh) untuk solusi problematika umat yang semakin rumit karena Islam adalah jalan hidup (way of life) yang didalamnya telah memancar aturan-aturan lengkap kehidupan bagi seluruh umat manusia dan rahmat bagi seluruh alam.

 

Wallahu a’lam bishshawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *