Kenaikan Harga Menjelang Ramadan, Tradisi yang Senantiasa Berulang

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Kenaikan Harga Menjelang Ramadan, Tradisi yang Senantiasa Berulang

Oleh Astuti K.

(Kontributor Suara Inqilabi)

 

Menjelang memasuki bulan suci Ramadan, harga sejumlah komoditas bahan pangan naik. Seolah-olah hal ini sudah menjadi tradisi. Kenaikan harga seperti cabai, minyak goreng, gula pasir kualitas premium, dan daging ayam ras segar.

Berdasarkan data pusat informasi harga pangan strategis nasional pada Jumat (3/2/2023), kenaikan harga berkisar 0,5% sampai 1,5% dari harga posisi awal Februari 2023.

Bukan Fenomena Biasa

Wakil Presiden Ma’ruf Amin, mengatakan bahwa kenaikan sejumlah harga pangan ini merupakan fenomena biasa menjelang Ramadan mau pun hari besar keagamaan. Kemudian mengatakan pada masyarakat kenaikan harga ini dapat diantisipasi dengan baik agar tidak membebani masyarakat di samping fenomena kenaikan ini hanya bersifat sementara.

Menurut Pengamat Kebijakan Publik Emilda Tanjung, M.Si. bahwa, gejolak harga pangan menjelang Ramadan menyebabkan kondisi rakyat makin tertekan, Kamis (9/3/2023) kepada M.News. Lanjutnya, kenaikan harga tersebut tidak bisa dikatakan sebagai fenomena biasa, dimana lonjakan harga tersebut seringkali terjadi dan berulang setiap tahunnya.

Kemudian Emilda juga mengkritisi bahwa sudah menjadi tugas pemerintah menjaga stabilitas harga pangan, sehingga masyarakat mudah mendapatkan pangan. Menjadi tanggung jawab negara untuk menjamin pemenuhan kebutuhan pokok setiap individu rakyat yang berada dalam kekuasaannya, lanjutnya.

Solusi Islam

Fenomena kenaikan harga pangan menjelang Ramadan, mengakibatkan rakyat mengalami keresahan dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya. Negara seharusnya melakukan upaya antisipasi agar tidak terjadi gejolak harga dan masyarakat mudah mendapatkan pemenuhan kebutuhannya. Fenomena yang terus berulang ini, sejatinya menunjukkan kegagalan negara dalam menjaga stabilitas harga dan menyediakan pasokan yang cukup untuk kebutuhan masyarakat. Dalam sistem kapitalisme, peran negara hanya sebatas regulator. Negara lumpuh dalam perannya sebagai pelayan rakyat yang mengedepankan kepentingan masyarakat.

Islam memiliki mekanisme ampuh yang mampu menjaga gejolak harga sehingga harga tetap stabil, dan rakyat mampu mendapatkannya untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam Islam, peran negara adalah pelayan rakyat, Islam mewajibkan negara hadir secara penuh mengawasi segala kebutuhan pokok rakyatnya. Negara akan bertindak, terhadap pihak-pihak yang mencari keuntungan bagi dirinya, karenanya jika ada masalah maka segera dituntaskan.

Masalah pangan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena merupakan salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi oleh individu per individu. Sebab menjadi tanggung jawab penguasa, jika ada rakyatnya kelaparan, sehingga negara wajib melakukan pengaturan berbagai aspek dalam rangka pemenuhan dalam negeri.

Khatimah

Selama sistem ekonomi kapitalisme diterapkan di negeri ini, maka fenomena kenaikan harga pangan akan melonjak setiap menjelang Ramadan. Hanya dengan penerapan sistem Islam secara sempurna dan kaffah, kesejahteraan rakyat bisa terwujud.

Wallahualam bissawab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *