Kartu Prakerja Bisakah Menjamin Sejahtera?

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Kartu Prakerja Bisakah Menjamin Sejahtera?

Agung Andayani

(Kontributor Suara Inqilabi)

Program Kartu Prakerja mulai diluncurkan pemerintah pada April 2020. Program ini telah dijadikan program percontohan di luar negeri. Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM).

Pemerintah sendiri telah menyediakan beragam topik pelatihan, guna menyesuaikan latar belakang peserta Kartu Prakerja yang beragam. Selain itu, program ini digelar secara online guna menekan biaya tanpa mengurangi kualitas pembelajaran.

Kartu Prakerja ini digadang-gadang dianggap sukses dapat mengentaskan kemiskinan. Karena sebanyak 16,4 juta warga Indonesia mengikuti program Kartu Prakerja sejak diluncurkannya. Dan sepertiga atau sekitar 5,5 juta di antaranya sudah bekerja atau berbisnis. Serta peserta program Kartu Prakerja juga mendapatkan Rp 600 ribu per bulan. (katadata.co.id, 10/02/2023).

Betulkah Kartu Prakerja dapat mengentaskan kemiskinan? Namun sejatinya kartu tersebut tidak berdampak banyak dalam mengurangi kemiskinan.

Faktanya jumlah penduduk miskin tidak banyak berkurang. Kita cek jumlah penduduk miskin sebanyak 27,55 juta per September 2020 sedangkan per September 2022 ada 26,36 juta penduduk miskin. Dengan salah satu kriteria dikatakan miskin jika memiliki pendapatan kurang dari Rp. 600 ribu. (bps.go.id).

Diera serba dikapitalisasi saat ini mampukah uang satu juta bisa memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan sandang papan. Belum lagi kebutuhan akan transportasi, kesehatan dan pendidikan. Cukupkah satu juta per bulan dapat memenuhi kebutuhan pokok?

Melihat keadaan ini. Pemerintah dengan Kartu Prakerjanya apakah bisa dikatakan berhasil dalam mengentaskan kemiskinan? Dan berhasil memastikan setiap individu rakyat terpenuhi kebutuhan pokoknya?

Wallahu’alam bishshawwab.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *